٥٨٤ - حَدَّثَنَا عُبَيۡدُ بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ، عَنۡ أَبِي أُسَامَةَ، عَنۡ عُبَيۡدِ اللهِ، عَنۡ خُبَيۡبِ بۡنِ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ، عَنۡ حَفۡصِ بۡنِ عَاصِمٍ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ نَهَى عَنۡ بَيۡعَتَيۡنِ، وَعَنۡ لِبۡسَتَيۡنِ، وَعَنۡ صَلَاتَيۡنِ: نَهَى عَنِ الصَّلَاةِ بَعۡدَ الۡفَجۡرِ حَتَّى تَطۡلُعَ الشَّمۡسُ، وَبَعۡدَ الۡعَصۡرِ حَتَّى تَغۡرُبَ الشَّمۡسُ، وَعَنِ اشۡتِمَالِ الصَّمَّاءِ، وَعَنِ الۡاِحۡتِبَاءِ فِي ثَوۡبٍ وَاحِدٍ يُفۡضِي بِفَرۡجِهِ إِلَى السَّمَاءِ، وَعَنِ الۡمُنَابَذَةِ، وَالۡمُلَامَسَةِ. [طرفه في: ٣٦٨].
584. ‘Ubaid bin Isma’il telah menceritakan kepada kami dari Abu Usamah, dari ‘Ubaidullah, dari Khubaib bin ‘Abdurrahman, dari Hafsh bin ‘Ashim, dari Abu Hurairah: Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari dua jenis jual beli, dua pakaian, dan dua salat. Beliau melarang dari salat setelah fajar sampai matahari terbit dan salat setelah asar sampai matahari tenggelam. Beliau melarang dari isytimal ash-shamma` (menyelimutkan pakaian tanpa ada satu sisinya yang terangkat sehingga tidak ada celah untuk mengeluarkan tangannya) dan melarang dari duduk ihtiba` (duduk di atas pantat dan menegakkan kedua betis dengan melingkarkan kain pada punggung dan kedua betisnya) dengan memakai satu pakaian sehingga menampakkan kemaluannya ke arah langit. Beliau melarang dari munabadzah (jual beli dengan gambaran seseorang menjual pakaian dengan melemparkan pakaian itu kepada orang lain tanpa bisa diperiksa terlebih dahulu) dan dari mulamasah (jual beli dengan gambaran memegang barang berarti membeli tanpa ada khiar).