Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 1849 dan 1850

٢٠ - بَابُ الۡمُحۡرِمِ يَمُوتُ بِعَرَفَةَ، وَلَمۡ يَأۡمُرِ النَّبِيُّ ﷺ أَنۡ يُؤَدَّى عَنۡهُ بَقِيَّةُ الۡحَجِّ 
20. Bab orang yang berihram meninggal di Arafah dan Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—tidak memerintahkan agar sisa manasik hajinya ditunaikan atas namanya 


١٨٤٩ - حَدَّثَنَا سُلَيۡمَانُ بۡنُ حَرۡبٍ: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بۡنُ زَيۡدٍ، عَنۡ عَمۡرِو بۡنِ دِينَارٍ، عَنۡ سَعِيدِ بۡنِ جُبَيۡرٍ، عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا قَالَ: بَيۡنَا رَجُلٌ وَاقِفٌ مَعَ النَّبِيِّ ﷺ بِعَرَفَةَ، إِذۡ وَقَعَ عَنۡ رَاحِلَتِهِ فَوَقَصَتۡهُ، أَوۡ قَالَ فَأَقۡعَصَتۡهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (اغۡسِلُوهُ بِمَاءٍ وَسِدۡرٍ، وَكَفِّنُوهُ فِي ثَوۡبَيۡنِ - أَوۡ قَالَ: ثَوۡبَيۡهِ - وَلَا تُحَنِّطُوهُ، وَلَا تُخَمِّرُوا رَأۡسَهُ، فَإِنَّ اللهَ يَبۡعَثُهُ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ يُلَبِّي). [طرفه في: ١٢٦٥]. 

1849. Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami: Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami dari ‘Amr bin Dinar, dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu ‘Abbas—radhiyallahu ‘anhuma—. Beliau mengatakan: Ketika seorang pria sedang wukuf bersama Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—di ‘Arafah, tiba-tiba dia jatuh dari tunggangannya sehingga menyebabkan lehernya patah—atau perawi berkata: menyebabkan dia mati seketika—. Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Mandikan dia dengan air dan daun bidara! Kafanilah dengan dua lembar kain—atau perawi berkata: dua kainnya—dan jangan kenakan hanuth (wewangian khusus untuk mayat) kepadanya! Jangan kerudungi kepalanya! Karena Allah akan membangkitkannya di hari kiamat dalam keadaan bertalbiah.” 

١٨٥٠ - حَدَّثَنَا سُلَيۡمَانُ بۡنُ حَرۡبٍ: حَدَّثَنَا حَمَّادٌ، عَنۡ أَيُّوبَ، عَنۡ سَعِيدِ بۡنِ جُبَيۡرٍ، عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا قَالَ: بَيۡنَا رَجُلٌ وَاقِفٌ مَعَ النَّبِيِّ ﷺ بِعَرَفَةَ، إِذۡ وَقَعَ عَنۡ رَاحِلَتِهِ فَوَقَصَتۡهُ، أَوۡ قَالَ: فَأَوۡقَصَتۡهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (اغۡسِلُوهُ بِمَاءٍ وَسِدۡرٍ، وَكَفِّنُوهُ فِي ثَوۡبَيۡنِ، وَلَا تَمَسُّوهُ طِيبًا، وَلَا تُخَمِّرُوا رَأۡسَهُ وَلَا تُحَنِّطُوهُ، فَإِنَّ اللهَ يَبۡعَثُهُ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ مُلَبِّيًا). [طرفه في: ١٢٦٥]. 

1850. Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami: Hammad menceritakan kepada kami dari Ayyub, dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu ‘Abbas—radhiyallahu ‘anhuma—. Beliau mengatakan: Ketika seorang pria sedang wukuf bersama Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—di ‘Arafah, tiba-tiba dia jatuh dari tunggangannya sehingga menyebabkan lehernya patah. Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Mandikan dia dengan air dan daun bidara, kafanilah dalam dua lembar kain, jangan kenakan wewangian padanya, jangan kerudungi kepalanya, dan jangan kenakan hanuth (wewangian khusus untuk mayat) padanya! Karena Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat dalam keadaan bertalbiah.”