Setelah pada edisi yang lalu dijelaskan syarat-syarat dan rukun-rukun shalat, sekarang akan dibahas hal-hal yang wajib dalam shalat atau dengan istilah lain wajib-wajib shalat, dan akan dibahas pula sunnah-sunnah dalam shalat.
Adapun wajib-wajib (hal-hal yang wajib dalam) shalat itu ada delapan:
- Semua takbir, selain Takbiiratul Ihraam
- Mengucapkan Sami'allaahu liman hamidah bagi imam dan yang shalat sendiri
- Mengucapkan Rabbanaa walakal hamdu bagi semua
- Mengucapkan Subhaana rabbiyal 'azhiim saat ruku'
- Mengucapkan Subhaana rabbiyal a'laa saat sujud
- Mengucapkan Rabbighfirlii antara dua sujud
- Membaca Tasyahhud awal
- Duduk untuk tasyahhud awal.
Penjelasan Wajib-wajib Shalat
1. Semua takbir, kecuali Takbiiratul Ihraam
Sesuai ucapan Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu, "Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir di setiap naik dan turunnya, berdiri dan duduknya." (HR. Ahmad, An-Nasa`iy dan At-Tirmidziy menshahihkannya)
Demikian pula sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Jika imam bertakbir maka bertakbirlah."
Ini adalah perintah, sedangkan perintah menunjukkan wajib.
2. Mengucapkan Subhaana rabbiyal 'azhiim saat ruku'
Sesuai dengan hadits Hudzaifah radhiyallahu 'anhu yang menggambarkan shalat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau dalam ruku'nya mengucapkan,
سُبۡحَانَ رَبِّيَ الۡعَظِيمِ
"Subhaana rabbiyal 'azhiim" (Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung) dan pada sujudnya mengucapkan,
سُبۡحَانَ رَبِّيَ الۡأَعۡلَى
"Subhaana rabbiyal a'laa" (Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi)
3. Mengucapkan Sami'allaahu liman hamidah bagi imam dan yang shalat sendiri
Berdasarkan ucapan Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang mensifati shalat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwasannya beliau mengucapkan
سَمِعَ اللهُ لِمَنۡ حَمِدَهُ
Sami'allaahu liman hamidah (Allah mendengar orang yang memuji-Nya) tatkala mengangkat punggungnya dari ruku'. (Muttafaqun 'alaih)
4. Mengucapkan Rabbanaa walakal hamdu bagi semua (imam, makmum dan yang shalat sendiri)
Sesuai kelanjutan ucapan Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu pada hadits yang lalu, "Lalu beliau shallallahu 'alaihi wa sallam dalam keadaan berdiri mengucapkan
رَبَنَا وَلَكَ الۡحَمۡدُ
Rabbanaa walakal hamdu."
5. Mengucapkan Subhaana rabbiyal a'laa saat sujud
Sesuai hadits Hudzaifah radhiyallahu 'anhu yang lalu.
6. Mengucapkan Rabbighfirlii antara dua sujud
Sebagaimana dalam hadits Hudzaifah radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan antara dua sujud
رَبِّ اغۡفِرۡ لِي
Rabbighfirlii. (HR. An-Nasa`iy dan Ibnu Majah)
7. Membaca Tasyahhud awal, dan
8. Duduk untuk tasyahhud awal
Sebagaimana hadits, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca pada tiap dua rakaat At-Tahiyyaat.", dan pada hadits yang lain, "Jika kalian telah duduk pada tiap dua rakaat maka ucapkanlah At-Tahiyyaat." (HR. Al-Imam Ahmad dan An-Nasa`iy)
Untuk lebih lengkapnya bisa meruju' kepada kitab Syuruuthush Shalaati wa Arkaanuhaa, karya Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab, kitab Al-'Uddah Syarh Al-'Umdah hal.13-17, dan kitab Manaarus Sabiil hal.70-87
Itulah penjelasan singkat tentang 8 (delapan) hal yang wajib dilakukan pada setiap shalat.
Perbedaan antara rukun-rukun shalat dengan wajib-wajib shalat adalah kalau meninggalkan rukun-rukun shalat baik dengan sengaja ataupun lupa maka akan membatalkan shalat, sedangkan meninggalkan wajib-wajib shalat, jika ditinggalkan secara sengaja maka shalatnya batal, namun jika ditinggalkan karena lupa maka dia melakukan sujud sahwi (sujud karena lupa, sebagai gantinya).
Wallaahu A'lam, disadur dari Syarh Ad-Duruus Al-Muhimmah li 'Aammatil Ummah dengan beberapa perubahan dan tambahan.
Sumber: Buletin Al-Wala` Wal-Bara` Edisi ke-27 Tahun ke-3 / 03 Juni 2005 M / 25 Rabi'uts Tsani 1426 H.