١٥ - بَابٌ كَيۡفَ الۡإِشۡعَارُ لِلۡمَيِّتِ
15. Bab bagaimana membungkus mayat
وَقَالَ الۡحَسَنُ: الۡخِرۡقَةُ الۡخَامِسَةُ تَشُدُّ بِهَا الۡفَخِذَيۡنِ وَالۡوَرِكَيۡنِ، تَحۡتَ الدِّرۡعِ.
Al-Hasan berkata: Potongan kain kelima digunakan untuk mengikat dua paha dan dua pinggul, di bawah baju.
١٢٦١ - حَدَّثَنَا أَحۡمَدُ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ وَهۡبٍ: أَخۡبَرَنَا ابۡنُ جُرَيۡجٍ: أَنَّ أَيُّوبَ أَخۡبَرَهُ قَالَ: سَمِعۡتُ ابۡنَ سِيرِينَ يَقُولُ: جَاءَتۡ أُمُّ عَطِيَّةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا، امۡرَأَةٌ مِنَ الۡأَنۡصَارِ مِنَ اللَّاتِي بَايَعۡنَ، قَدِمَتِ الۡبِصۡرَةَ، تُبَادِرُ ابۡنًا لَهَا فَلَمۡ تُدۡرِكۡهُ، فَحَدَّثَتۡنَا قَالَتۡ: دَخَلَ عَلَيۡنَا النَّبِيُّ ﷺ وَنَحۡنُ نَغۡسِلُ ابۡنَتَهُ فَقَالَ: (اغۡسِلۡنَهَا ثَلَاثًا، أَوۡ خَمۡسًا، أَوۡ أَكۡثَرَ مِنۡ ذٰلِكَ إِنۡ رَأَيۡتُنَّ ذٰلِكَ، بِمَاءٍ وَسِدۡرٍ، وَاجۡعَلۡنَ فِي الۡآخِرَةِ كَافُورًا، فَإِذَا فَرَغۡتُنَّ فَآذِنَّنِي). قَالَتۡ: فَلَمَّا فَرَغۡنَا، أَلۡقَى إِلَيۡنَا حَقۡوَهُ، فَقَالَ: (أَشۡعِرۡنَهَا إِيَّاهُ). وَلَمۡ يَزِدۡ عَلَى ذٰلِكَ، وَلَا أَدۡرِي أَىُّ بَنَاتِهِ. وَزَعَمَ أَنَّ الۡإِشۡعَارَ الۡفُفۡنَهَا فِيهِ. وَكَذٰلِكَ كَانَ ابۡنُ سِيرِينَ يَأۡمُرُ بِالۡمَرۡأَةِ أَنۡ تُشۡعَرَ وَلَا تُؤۡزَرَ.
1261. Ahmad telah menceritakan kepada kami: ‘Abdullah bin Wahb menceritakan kepada kami: Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami: Bahwa Ayyub mengabarkan kepadanya. Beliau berkata: Aku mendengar Ibnu Sirin berkata: Ummu ‘Athiyyah—radhiyallahu ‘anha, beliau termasuk wanita-wanita Ansar yang telah berbaiat—datang dan tiba di Bashrah. Dia cepat-cepat ingin bertemu putranya namun dia tidak mendapatinya. Dia menceritakan kepada kami: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—masuk ke tempat kami ketika kami sedang memandikan jenazah putrinya. Beliau bersabda, “Kalian basuhlah dia sebanyak tiga kali atau lima kali atau lebih dari itu jika kalian pandang perlu menggunakan air dan daun bidara! Gunakanlah air kapur barus di basuhan terakhir! Apabila kalian sudah selesai, beri tahu aku!” Ummu ‘Athiyyah berkata: Ketika kami sudah selesai, beliau melemparkan kain sarungnya kepada kami seraya bersabda, “Bungkuslah dia menggunakan itu!”
(Ayyub berkata:) Ibnu Sirin tidak memberi tambahan pada riwayat itu dan aku tidak tahu putri Nabi yang siapa. Ayyub menyatakan bahwa kata isy’ar bermakna membungkuskan jenazah di dalam kain itu. Demikian pula dahulu Ibnu Sirin memerintahkan agar jenazah wanita dibungkus kain dan tidak disarungkan.