Cari Blog Ini

Syarh Al-Ajurrumiyyah - Pen-jazm Fiil Mudhari' - إِذَا Khusus dalam Syair

Syekh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin--rahimahullah--berkata:

وَقَوۡلُهُ: (وَإِذَا فِي الشِّعۡرِ خَاصَّةً)، يَعۡنِي: (إِذَا) لَا تَجۡزِمُ فِعۡلَيۡنِ إِلَّا فِي الشِّعۡرِ خَاصَّةً، وَمِنۡ ذٰلِكَ قَوۡلُ الشَّاعِرِ:

............................... وَإِذَا تُصِبۡكَ خَصَاصَةٌ فَتَجَمَّلِ

(خَصَاصَةٌ): يَعۡنِي: جُوعًا. فِعۡلُ الشَّرۡطِ: (تُصِبۡكَ). جَوَابُ الشَّرۡطِ: (تَجَمَّلِ).

Ucapan mualif, “إِذَا khusus dalam syair”. Yakni إِذَا tidak men-jazm dua fiil kecuali dalam syair saja. Di antaranya adalah ucapan penyair, “...وَإِذَا تُصِبۡكَ خَصَاصَةٌ فَتَجَمَّلِ (Apabila kelaparan menimpamu, bersabarlah).”

خَصَاصَةٌ yakni kelaparan. Fi’l asy-syarth-nya adalah تُصِبۡكَ. Jawab asy-syarth-nya adalah تَجَمَّلِ.

قَالَ الۡحَرِيرِيُّ فِي الۡمُلۡحَةِ:

وَجَائِزٌ في صَنۡعَةِ الشِّعۡرِ الصَّلِفۡ أَنۡ يَصۡرِفَ الشَّاعِرُ مَا لَا يَنۡصَرِفۡ

Al-Hariri berkata di dalam Al-Mulhah, “Ketika menggubah syair, penyair boleh melakukan shalif yaitu memberi tanwin pada kata yang tidak bisa ditanwin.”

هَٰذِهِ عَشَرَةُ جَوَازِمَ، لَكِنَّهَا تَخۡتَلِفُ عَنِ الثَّمَانِيَةِ الۡأُولَى؛ لِأَنَّهَا تَجۡزِمُ فِعۡلَيۡنِ؛ يُقَالُ لِلۡأَوَّلِ: فِعۡلُ الشَّرۡطِ، وَيُقَالُ لِلثَّانِي: جَوَابُ الشَّرۡطِ.

Ini adalah sepuluh pen-jazm. Tetapi berbeda dari delapan pen-jazm yang pertama karena yang ini men-jazm dua fiil. Fiil yang pertama disebut fi’l asy-syarth. Fiil kedua disebut jawab asy-syarth.

(إِذَا يَجۡتَهِدُ الطَّالِبُ يَنۡجَحُ).

(إِذَا): أُسۡلُوبُ شَرۡطٍ غَيۡرِ جَازِمٍ.

(يَجۡتَهِدُ): فِعۡلٌ مُضَارِعٌ مَرۡفُوعٌ بِالضَّمَّةِ الظَّاهِرَةِ.

(الطَّالِبُ): فَاعِلٌ مَرۡفُوعٌ بِالضَّمَّةِ.

(يَنۡجَحُ): فِعۡلٌ مُضَارِعٌ مَرۡفُوعٌ بِالضَّمَّةِ وَهُوَ جَوَابُ الشَّرۡطِ.

“إِذَا يَجۡتَهِدُ الطَّالِبُ يَنۡجَحُ (Apabila murid itu bersungguh-sungguh, dia akan berhasil).”

إِذَا peranti syarat yang tidak men-jazm.

يَجۡتَهِدُ adalah fiil mudhari’ yang di-raf’ dengan harakat damah yang tampak.

الطَّالِبُ adalah fa’il yang di-raf’ dengan harakat damah.

يَنۡجَحُ adalah fiil mudhari’ yang di-raf’ dengan harakat damah dan merupakan jawab asy-syarth.