Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 1008, 1009, dan 1010

٣ - بَابُ سُؤَالِ النَّاسِ الۡإِمَامَ الۡاِسۡتِسۡقَاءَ إِذَا قَحَطُوا
3. Bab permintaan masyarakat kepada pemimpin untuk berdoa meminta hujan ketika dilanda kekeringan


١٠٠٨ - حَدَّثَنَا عَمۡرُو بۡنُ عَلِيٍّ قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو قُتَيۡبَةَ قَالَ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الرَّحۡمٰنِ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ دِينَارٍ، عَنۡ أَبِيهِ قَالَ: سَمِعۡتُ ابۡنَ عُمَرَ يَتَمَثَّلُ بِشِعۡرِ أَبِي طَالِبٍ:

وَأَبۡيَضَ يُسۡتَسۡقَى الۡغَمَامُ بِوَجۡهِهِ ثِمَالُ الۡيَتَامَى عِصۡمَةٌ لِلۡأَرَامِلِ

[الحديث ١٠٠٨ - طرفه في: ١٠٠٩].

1008. ‘Amr bin ‘Ali telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Abu Qutaibah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: ‘Abdurrahman bin ‘Abdullah bin Dinar menceritakan kepada kami dari ayahnya. Beliau berkata: Aku mendengar Ibnu ‘Umar menirukan syair Abu Thalib, “Si (orang) putih yang diminta berdoa agar hujan turun dengan wajahnya. Beliau mengurus anak-anak yatim dan melindungi janda-janda yang fakir.”

١٠٠٩ - وَقَالَ عُمَرُ بۡنُ حَمۡزَةَ: حَدَّثَنَا سَالِمٌ، عَنۡ أَبِيهِ: رُبَّمَا ذَكَرۡتُ قَوۡلَ الشَّاعِرِ، وَأَنَا أَنۡظُرُ إِلَى وَجۡهِ النَّبِيِّ ﷺ يَسۡتَسۡقِي، فَمَا يَنۡزِلُ حَتَّى يَجِيشَ كُلُّ مِيزَابٍ:

وَأَبۡيَضَ يُسۡتَسۡقَى الۡغَمَامُ بِوَجۡهِهِ ثِمَالَ الۡيَتَامَى عِصۡمَةً لِلۡأَرَامِلِ

وَهُوَ قَوۡلُ أَبِي طَالِبٍ. [طرفه في: ١٠٠٨].

1009. ‘Umar bin Hamzah juga berkata: Salim menceritakan kepada kami dari ayahnya: Terkadang aku teringat ucapan penyair ketika aku memandang wajah Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—yang sedang berdoa meminta hujan. Tidaklah beliau turun hingga seluruh saluran air meluap, “Si (orang putih) yang diminta berdoa agar hujan turun dengan wajahnya. Dia mengurusi anak-anak yatim dan melindungi janda-janda yang fakir.” Ini adalah ucapan Abu Thalib.

١٠١٠ - حَدَّثَنَا الۡحَسَنُ بۡنُ مُحَمَّدٍ قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ الۡأَنۡصَارِيُّ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبِي عَبۡدُ اللهِ بۡنُ الۡمُثَنَّى، عَنۡ ثُمَامَةَ بۡنِ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ أَنَسٍ، عَنۡ أَنَسٍ: أَنَّ عُمَرَ بۡنَ الۡخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: كَانَ إِذَا قَحَطُوا اسۡتَسۡقَى بِالۡعَبَّاسِ بۡنِ عَبۡدِ الۡمُطَّلِبِ، فَقَالَ: اللّٰهُمَّ إِنَّا كُنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيۡكَ بِنَبِيِّنَا فَتَسۡقِينَا، وَإِنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيۡكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَا فَاسۡقِنَا، قَالَ: فَيُسۡقَوۡنَ. [الحديث ١٠١٠ - طرفه ف: ٣٧١٠].

1010. Al-Hasan bin Muhammad telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Muhammad bin ‘Abdullah Al-Anshari menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Ayahku, yaitu ‘Abdullah bin Al-Mutsanna, menceritakan kepadaku dari Tsumamah bin ‘Abdullah bin Anas, dari Anas:

Bahwa dahulu ketika mereka dilanda kekeringan, ‘Umar bin Al-Khaththab—radhiyallahu ‘anhu—berdoa meminta hujan dengan Al-‘Abbas bin ‘Abdul Muththalib. Beliau mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya kami dahulu bertawasul kepada-Mu dengan Nabi kami, lalu Engkau turunkan hujan kepada kami dan sekarang kami bertawasul kepada-Mu dengan paman Nabi kami, agar Engkau turunkan hujan kepada kami.”

Anas berkata: Lalu hujan diturunkan kepada mereka.