٩٠ - بَابُ مَا يَجُوزُ مِنَ الشِّعۡرِ وَالرَّجَزِ وَالۡحُدَاءِ وَمَا
يُكۡرَهُ مِنۡهُ
90. Bab Syair, Sajak, dan Ḥudā’ (Nyanyian Penggembala Unta) Yang Dibolehkan
dan yang Dibenci
وَقَوۡلِهِ تَعَالَى: ﴿وَالشُّعَرَاءُ يَتَّبِعُهُمُ الۡغَاوُونَ ۞ أَلَمۡ
تَرَ أَنَّهُمۡ فِي كُلِّ وَادٍ يَهِيمُونَ ۞ وَأَنَّهُمۡ يَقُولُونَ مَا لَا
يَفۡعَلُونَ ۞ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَذَكَرُوا
اللهَ كَثِيرًا وَانۡتَصَرُوا مِنۡ بَعۡدِ مَا ظُلِمُوا وَسَيَعۡلَمُ الَّذِينَ
ظَلَمُوا أَيَّ مُنۡقَلَبٍ يَنۡقَلِبُونَ﴾ [الشعراء: ٢٢٤ - ٢٢٧]، قَالَ ابۡنُ
عَبَّاسٍ: فِي كُلِّ لَغۡوٍ يَخُوضُونَ.
Dan firman Allah taala, “Dan para penyair itu diikuti oleh orang-orang yang
menyimpang. Apakah engkau tidak melihat bahwa mereka mengembara di setiap
lembah dan bahwa mereka mengatakan apa yang tidak mereka lakukan? Kecuali
orang-orang yang beriman, beramal saleh, banyak mengingat Allah, dan membela
setelah mereka sebelumnya dizalimi. Orang-orang yang zalim akan mengetahui ke
tempat yang mana mereka kembali.” (QS Asy-Syu’ara`: 224-227).
Ibnu ‘Abbas berkata: (Arti ayat “fī kulli wādin yahīmūn” adalah) mereka
nimbrung dalam setiap pembicaraan yang sia-sia.
٦١٤٥ - حَدَّثَنَا أَبُو الۡيَمَانِ: أَخۡبَرَنَا شُعَيۡبٌ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ
قَالَ: أَخۡبَرَنِي أَبُو بَكۡرِ بۡنُ عَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ: أَنَّ مَرۡوَانَ
بۡنَ الۡحَكَمِ أَخۡبَرَهُ: أَنَّ عَبۡدَ الرَّحۡمٰنِ بۡنَ الۡأَسۡوَدِ بۡنِ
عَبۡدِ يَغُوثَ أَخۡبَرَهُ: أَنَّ أُبَيَّ بۡنَ كَعۡبٍ أَخۡبَرَهُ أَنَّ
رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: (إِنَّ مِنَ الشِّعۡرِ حِكۡمَةً).
6145. Abu Al-Yaman telah menceritakan kepada kami: Syu’aib mengabarkan kepada
kami dari Az-Zuhri. Beliau berkata: Abu Bakr bin ‘Abdurrahman mengabarkan
kepadaku: Marwan bin Al-Hakam mengabarkan kepadanya: ‘Abdurrahman bin Al-Aswad
bin ‘Abd Yaghuts mengabarkan kepadanya: Ubayy bin Ka’b mengabarkan kepadanya
bahwa Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Sesungguhnya
sebagian syair adalah hikmah (ucapan yang sesuai dengan kebenaran).”