(بَابُ الْإِسْتِثْنَاءِ) وَحُرُوفُ الْإٍسْتِثْنَاءِ ثَمَانِيَةٌ، وَهِيَ: إِلَّا وَغَيْرُ وَسِوَى وَسُوَى وَسَوَاءٌ وَخَلَا وَعَدَا وَحَاشَا.
Bab Istitsna`. Huruf-huruf istitsna` ada delapan, yaitu:
- إِلَّا (illa)
- غَيۡرُ (ghairu)
- سِوَى (siwa)
- سُوَى (suwa)
- سَوَاءٌ (sawa`un)
- خَلَا (khala)
- عَدَا (‘ada)
- حَاشَا (hasya)
وَأَقُولُ: الۡاسۡتِثۡنَاءُ مَعۡنَاهُ فِي اللُّغَةِ مُطۡلَقُ الۡإِخۡرَاجِ، وَهُوَ فِي اصۡطِلَاحِ النُّحَاةِ عِبَارَةٌ عَنۡ (الۡإِخۡرَاجُ بِإِلَّا أَوۡ إِحۡدَى أَخَوَاتِهَا، لِشَيۡءٍ لَوۡ لَا ذَلِكَ الۡإِخۡرَاجُ لَكَانَ دَاخِلًا فِيمَا قَبۡلَ الۡأَدَاةِ) وَمِثَالُهُ قَوۡلُكَ: (نَجَحَ التَّلَامِيذُ إِلَّا عَامِرًا) فَقَدۡ أَخۡرَجۡتَ بِقَوۡلِكَ: (إِلَّا عَامِرًا) أَحَدَ التَّلَامِيذِ، وَهُوَ عَامِرٌ، وَلَوۡ لَا ذَلِكَ الۡإِخۡرَاجُ لَكَانَ عَامِرًا دَاخِلًا فِي جُمۡلَةِ التَّلَامِيذِ النَّاجِحِينَ.
Istitsna` arti secara bahasa adalah mengeluarkan secara mutlak. Adapun secara istilah ahli nahwu adalah ungkapan dari mengecualikan dengan menggunakan illa atau salah satu saudara-saudaranya untuk sesuatu hal, kalau bukan karena mengecualikan tersebut tentulah hal itu masuk ke dalam makna kalimat sebelum perangkat bahasa untuk mengecualikan tersebut. Contohnya adalah ucapanmu: نَجَحَ التَّلَامِيذُ إِلَّا عَامِرًا (Murid-murid itu telah lulus kecuali ‘Amir), maka engkau telah mengecualikan dengan ucapanmu: إِلَّا عَامِرًا salah satu murid, yaitu ‘Amir. Kalau tidak karena pengecualian ini, tentu ‘Amir termasuk dari keumuman murid-murid yang lulus.
وَاعۡلَمۡ أَنَّ أَدَوَاتِ الۡاسۡتِثۡنَاءِ كَثِيرَةٌ، وَقَدۡ ذَكَرَ مِنۡهَا الۡمُؤَلِّفُ ثَمَانَ أَدَوَاتٍ، وَالَّذِي ذَكَرَهُ مِنۡهَا عَلَى ثَلَاثَةِ أَنۡوَاعٍ:
النَّوۡعُ الۡأَوَّلُ: مَا يَكُونُ حَرۡفًا دَائِمًا، وَهُوَ (إِلَّا).
وَالنَّوۡعُ الثَّانِي: مَا يَكُونُ اسۡمًا دَائِمًا، وَهُوَ أَرۡبَعَةٌ، وَهِيَ (سِوَى) بِالۡقَصۡرِ وَكَسۡرِ السِّينِ، وَ(سُوَى) بِالۡقَصۡرِ وَضَمِّ السِّينِ، وَ(سَوَاءُ) بِالۡمَدِّ وَفَتۡحِ السِّينِ، وَ(غَيۡرُ).
وَالنَّوۡعُ الثَّالِثُ: مَا يَكُونُ حَرۡفًا تَارَةً وَيَكُونُ فِعۡلًا تَارَةً أُخۡرَى، وَهِيَ ثَلَاثَةُ أَدَوَاتٍ، وَهِيَ: (خَلَا) وَ(عَدَا) وَ(حَاشَا).
Dan ketahuilah, sesungguhnya perangkat bahasa untuk pengecualian ini ada banyak. Penyusun telah menyebutkan delapan di antaranya. Dan yang beliau sebutkan terbagi menjadi tiga jenis:
- Yang selalu berupa huruf, yaitu إِلَّا.
- Yang selalu berupa isim ada empat, yaitu: سِوَى, سُوَى, سَوَاءُ, dan غَيۡرُ.
- Yang terkadang bisa berupa huruf dan terkadang berupa fi’il. Jenis ini ada tiga perangkat, yaitu: خَلَا, عَدَا, dan حَاشَا.