الشِّرۡكُ الۡأَصۡغَرُ
س١ - : مَا هُوَ الشِّرۡكُ الۡأَصۡغَرُ؟
ج١ - : الشِّرۡكُ الۡأَصۡغَرُ هُوَ الرِّيَاءُ، قَالَ تَعَالَى: ﴿فَمَن كَانَ يَرۡجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلۡيَعۡمَلۡ عَمَلًا صَـٰلِحًا وَلَا يُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا﴾ (سورة الكهف).
وَقَالَ ﷺ: (إِنَّ أَخۡوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيۡكُمُ الشِّرۡكُ الۡأَصۡغَرُ: الرِّيَاءُ). (صَحِيحٌ رَوَاهُ أَحۡمَدُ).
وَمِنَ الشِّرۡكِ الۡأَصۡغَرِ قَوۡلُ الرَّجُلِ: (لَوۡ لَا اللهُ وَفُلَانٌ أَوۡ مَا شَاءَ اللهُ وَشِئۡتَ). قَالَ ﷺ: (لَا تَقُولُوا مَا شَاءَ اللهُ وَشَاءَ فُلَانٌ، وَلٰكِنۡ قُولُوا: مَا شَاءَ اللهُ ثُمَّ شَاءَ فُلَانٌ) (صَحِيحٌ رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ).
Soal 1: Apakah syirik ashghar (syirik kecil) itu?
Jawab 1: Syirik kecil adalah riya`. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Maka, siapa saja yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaknya ia mengerjakan amal saleh dan tidak menyekutukan sesuatu pun dalam beribadah kepada Rabbnya.” (QS. Al-Kahfi: 110). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh hal yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya`.” (Sahih riwayat Ahmad).
Dan termasuk syirik kecil adalah ucapan seseorang: Kalau bukan karena Allah dan Fulan, atau: Atas kehendak Allah dan kehendakmu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian mengucapkan: Atas kehendak Allah dan kehendak Fulan. Akan tetapi ucapkanlah: Atas kehendak Allah kemudian kehendak Fulan.” (Sahih riwayat Abu Dawud).
Dan termasuk syirik kecil adalah ucapan seseorang: Kalau bukan karena Allah dan Fulan, atau: Atas kehendak Allah dan kehendakmu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian mengucapkan: Atas kehendak Allah dan kehendak Fulan. Akan tetapi ucapkanlah: Atas kehendak Allah kemudian kehendak Fulan.” (Sahih riwayat Abu Dawud).
س٢ - : هَلۡ يَجُوزُ الۡحَلۡفُ بِغَيۡرِ اللهِ؟
ج٢ - : لَا يَجُوزُ الۡحَلۡفُ بِغَيۡرِ اللهِ، قَالَ تَعَالَى: ﴿قُلۡ بَلَىٰ وَرَبِّى لَتُبۡعَثُنَّ﴾ (سورة التغابن). وَقَالَ ﷺ: (مَنۡ حَلَفَ بِغَيۡرِ اللهِ فَقَدۡ أَشۡرَكَ) (صَحِيحٌ رَوَاهُ أَحۡمَدُ). وَقَالَ ﷺ: (مَنۡ كَانَ حَالِفًا، فَلۡيَحۡلِفۡ بِاللهِ أَوۡ لِيَصۡمُتۡ) (مُتَّفَقٌ عَلَيۡهِ).
Soal 2: Apakah boleh bersumpah dengan selain Allah?
Jawab 2: Tidak boleh bersumpah dengan selain Allah. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Katakanlah: Memang, demi Rabbku, benar-benar engkau akan dibangkitkan.” (QS. At-Taghabun: 7). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang bersumpah dengan selain Allah, maka sungguh ia telah berbuat syirik.” (Shahih riwayat Ahmad). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Siapa saja yang bersumpah, maka bersumpahlah dengan Allah atau diam.” (Muttafaqun ‘alaihi).