Cari Blog Ini

At-Tuhfatul Wushabiyyah - Penghapus-penghapus Mubtada` dan Khabar

نَوَاسِخُ الۡمُبۡتَدَإِ وَالۡخَبَرِ 

قَالَ: (بَابُ: الۡعَوَامِلِ الدَّاخِلَةِ عَلَى الۡمُبۡتَدَإِ وَالۡخَبَرِ)، وَهِيَ ثَلَاثَةُ أَشۡيَاءَ: كَانَ وَأَخَوَاتُهَا، وَإِنَّ وَأَخَوَاتُهَا، وَظَنَنۡتُ وَأَخَوَاتُهَا. 
Bab 'amil-'amil yang masuk pada mubtada` dan khabar. Ia ada tiga hal: 
  1. كَانَ dan saudara-saudaranya, 
  2. إِنَّ dan saudara-saudaranya, 
  3. ظَنَنۡتُ dan saudara-saudaranya. 
أَقُولُ: لَمَّا فَرَغَ الۡمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ مِنۡ ذِكۡرِ الۡمُبۡتَدَإِ وَالۡخَبَرِ شَرَعَ فِي ذِكۡرِ الۡعَوَامِلِ الَّتِي تَدۡخُلُ عَلَيۡهِمَا فَتَغَيَّرَهُمَا وَتَنۡسِخُ حُكۡمَهُمَا السَّابِقَ؛ وَلِهَٰذَا تُسَمَّى بِالۡنَّوَاسِخِ، مَأۡخُوذَةً مِنَ النَّسۡخِ وَهُوَ الۡإِزَالَةُ، يُقَالُ: (نَسَخَتِ الشَّمۡسُ الظِّلَّ) إِذَا أَزَالَتۡهُ؛ لِأَنَّهَا تُزِيلُ حُكۡمَ الۡمُبۡتَدَإِ وَالۡخَبَرِ وَتُثۡبِتُ لَهُمَا حُكۡمًا آخَرَ. 
Ketika penyusun rahimahullah telah selesai menyebutkan mubtada` dan khabar, beliau memulai menyebutkan 'amil-'amil (perangkat bahasa) yang masuk pada keduanya sehingga mengubahnya dan menghapus hukum sebelumnya. Oleh karena itu dinamakan nawasikh (penghapus), diambil dari kata naskh yaitu menghilangkan. Dikatakan: نَسَخَتِ الشَّمۡسُ الظِّلَّ, apabila matahari menghilangkan bayangan itu. Karena 'amil-'amil tersebut menghilangkan hukum mubtada` khabar dan menetapkan hukum lain pada keduanya. 
وَتَنۡقَسِمُ هَٰذِهِ الۡعَوَامِلُ -مِنۡ حَيۡثُ الۡعَمَلِ- إِلَى ثَلَاثَةِ أَقۡسَامٍ: 
الۡأَوَّلُ: مَا يَرۡفَعُ الۡمُبۡتَدَأَ وَيَنۡصِبُ الۡخَبَرَ وَهُوَ (كَانَ وَأَخَوَاتُهَا). وَهَٰذَا الۡقِسۡمُ كُلُّهُ أَفۡعَالٌ نَحۡوُ: (كَانَ زَيۡدٌ مُجۡتَهِدًا). 
الثَّانِي: مَا يَنۡصِبُ الۡمُبۡتَدَأَ وَيَرۡفَعُ الۡخَبَرَ -عَكۡسُ الۡأَوَّلِ- وَهُوَ (إِنَّ وَأَخَوَاتُهَا). وَهَٰذَا الۡقِسۡمُ كُلُّهُ حُرُوفٌ نَحۡوُ: (إِنَّ زَيۡدًا مُجۡتَهِدٌ). 
الثَّالِثُ: مَا يَنۡصِبُ الۡمُبۡتَدَأَ وَالۡخَبَرَ مَعًا وَهُوَ (ظَنَنۡتُ وَأَخَوَاتُهَا). وَهَٰذَا الۡقِسۡمُ كُلُّهُ أَفۡعَالٌ نَحۡوُ: (ظَنَنۡتُ زَيۡدًا مُجۡتَهِدًا). 
'Amil-'amil ini terbagi -dari sisi amalnya- menjadi tiga bagian: 
  1. Merafa'kan mubtada` dan menashabkan khabar, yaitu كَانَ dan saudara-saudaranya. Bagian ini seluruhnya adalah fi'il, contoh: كَانَ زَيۡدٌ مُجۡتَهِدًا. 
  2. Menashabkan mubtada` dan merafa'kan khabar -kebalikan dari yang pertama-, yaitu إِنَّ dan saudara-saudaranya. Bagian ini seluruhnya adalah huruf, contoh: إِنَّ زَيۡدًا مُجۡتَهِدٌ. 
  3. Menashabkan mubtada` dan khabar sekaligus, yaitu ظَنَنۡتُ dan saudara-saudaranya. Bagian ini seluruhnya adalah fi'il, contoh: ظَنَنۡتُ زَيۡدًا مُجۡتَهِدًا.

Lihat pula: