بَابُ الۡغُسۡلِ
يَجِبُ بِخُرُوجِ الۡمَنِي لِشَهۡوَةٍ وَلَوۡ بِتَفَكُّرٍ، وَبِالۡتِقَاءِ الۡخِتَانَيۡنِ، وَبِانۡقِطَاعِ الۡحَيۡضِ وَالنُّفَاسِ، وَبِالۡاحۡتِلَامِ مَعَ وُجُودِ بَلَلٍ؛ وَبِالۡمَوۡتِ وَبِالۡإِسۡلَامِ.
Mandi itu wajib dengan sebab:
- keluarnya mani dengan syahwat walau hanya membayangkan saja,
- bertemunya dua khitan,
- selesainya haid dan nifas,
- mimpi yang disertai adanya bekas basah,
- meninggal, dan
- masuk Islam.
فَصۡلٌ
وَالۡغُسۡلُ الۡوَاجِبُ؛ هُوَ أَنۡ يُفِيضَ الۡمَاءَ عَلَى جَمِيعِ بَدَنِهِ، أَوۡ يَنۡغَمِسَ فِيهِ، مَعَ الۡمَضۡمَضَةِ وَالۡاسۡتِنۡشَاقِ؛ وَالدَّلۡكِ لِمَا يُمۡكِنُ دَلۡكُهُ، وَلَا يَكُونُ شَرۡعِيًّا إِلَّا بِالنِّيَّةِ لِرَفۡعِ مُوجِبِهِ؛ وَنُدِبَ تَقۡدِيمُ غَسۡلِ أَعۡضَاءِ الۡوُضُوءِ إِلَّا الۡقَدَمَيۡنِ ثُمَّ التَّيَامُنُ.
Mandi yang wajib adalah dengan cara menuangkan air ke seluruh badan atau menyelam ke dalam air disertai dengan kumur-kumur dan memasukkan air ke hidung, serta menggosok bagian tubuh yang mungkin digosok. Mandi ini tidak bisa menjadi mandi yang syar’i melainkan dengan niat untuk mengangkat hal yang mewajibkannya.
Disukai:
- mengawali dengan mencuci anggota-anggota wudu kecuali dua kaki,
- mendahulukan yang kanan.
فَصۡلٌ
وَيُشۡرَعُ لِصَلَاةِ الۡجُمُعَةِ، وَلِلۡعِيدَيۡنِ، وَلِمَنۡ غَسَّلَ مَيِّتًا، وَلِلۡإِحۡرَامِ، وَلِدُخُولِ مَكَّةَ.
Mandi disyariatkan untuk:
- shalat Jumat,
- dua hari raya,
- siapa saja yang memandikan mayit,
- ihram, dan
- ketika memasuki Makkah.