بَابُ صَلَاةِ الۡجُمُعَةِ
تَجِبُ عَلَى كُلِّ مُكَلَّفٍ إِلَّا الۡمَرۡأَةَ وَالۡعَبۡدَ وَالۡمُسَافِرَ وَالۡمَرِيضَ، وَهِيَ كَسَائِرِ الصَّلَوَاتِ لَا تُخَالِفُهَا إِلَّا فِي مَشۡرُوعِيَّتِهِ الۡخُطۡبَتَيۡنِ قَبۡلَهَا، وَوَقۡتُهَا وَقۡتُ الظُّهۡرِ، وَعَلَى مَنۡ حَضَرَهَا أَلَّا يَتَخَطَّى رِقَابَ النَّاسِ، وَأَنۡ يُنۡصِتَ حَالَ الۡخُطۡبَتَيۡنِ، وَنُدِبَ لَهُ التَّبۡكِيرُ وَالتَّطَيُّبُ وَالتَّجَمُّلُ وَالدُّنُوُّ مِنَ الۡإِمَامِ، وَمَنۡ أَدۡرَكَ رَكۡعَةً مِنۡهَا فَقَدۡ أَدۡرَكَهَا، وَهِيَ فِي يَوۡمِ الۡعِيدِ رُخۡصَةٌ.
- Salat Jumat wajib atas setiap mukalaf kecuali wanita, hamba sahaya, musafir, dan orang yang sakit.
- Salat Jumat sebagaimana seluruh salat lainnya yang tidak berbeda kecuali disyariatkannya dua khotbah sebelum salat.
- Waktu salat Jumat adalah waktu Zuhur.
- Bagi yang menghadiri salat Jumat hendaknya tidak melangkahi leher orang-orang dan diam ketika dua khotbah sedang berlangsung.
- Disunahkan untuk datang pagi-pagi, memakai wewangian, berhias, dan mendekat ke imam.
- Siapa saja yang mendapati satu rakaat dari salat Jumat berarti ia masih mendapatkan salat Jumat.
- Salat Jumat ketika bertepatan hari Id adalah rukhsah.
بَابُ صَلَاةِ الۡعِيدَيۡنِ
هِيَ رَكۡعَتَانِ، فِي الۡأُولَى سَبۡعُ تَكۡبِيرَاتٍ قَبۡلَ الۡقِرَاءَةِ، وَفِي الثَّانِيَةِ خَمۡسٌ كَذٰلِكَ، وَيَخۡطُبُ بَعۡدَهَا، وَيُسۡتَحَبُّ التَّجَمُّلُ وَالۡخُرُوجُ إِلَى خَارِجِ الۡبَلَدِ وَمُخَالَفَةُ الطَّرِيقِ، وَالۡأَكۡلُ قَبۡلَ الۡخُرُوجِ فِي الۡفِطۡرِ دُونَ الۡأَضۡحَى، وَوَقۡتُهَا بَعۡدَ ارۡتِفَاعِ الشَّمۡسِ قَدۡرَ رُمۡحٍ إِلَى الزَّوَالِ، وَلَا أَذَانَ فِيهَا وَلَا إِقَامَةَ.
- Salat Idain berjumlah dua rakaat. Pada rakaat pertama ada tujuh takbir sebelum membaca dan pada rakaat kedua ada lima takbir sebelum membaca. Setelah itu, dilangsungkan khotbah.
- Disunahkan:
- berhias,
- keluar kampung,
- melalui jalan yang berbeda antara berangkat dan pulang,
- makan sebelum keluar pada Idulfitri dan tidak makan pada Iduladha.
- Waktu salat Idain adalah setelah naiknya matahari setinggi tombak sampai tergelincir.
- Tidak ada azan dan ikamah.
بَابُ صَلَاةِ الۡخَوۡفِ
قَدۡ صَلَّاهَا رَسُولُ اللهِ ﷺ عَلَى صِفَاتٍ مُخۡتَلِفَةٍ وَكُلُّهَا مُجۡزِئَةٌ، وَإِذَا اشۡتَدَّ الۡخَوۡفُ وَالۡتَحَمَ الۡقِتَالُ صَلَّاهَا الرَّاكِبُ وَالرَّاجِلُ وَلَوۡ إِلَى غَيۡرِ قِبۡلَةٍ وَلَوۡ بِالۡإِيمَاءِ.
Salat khauf pernah dikerjakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan cara yang berbeda-beda. Semuanya diperbolehkan. Apabila rasa takut mencekam dan perang sedang berkecamuk, maka tetap dilakukan oleh orang yang berkendaraan dan berjalan kaki walaupun ke arah selain kiblat walaupun dengan isyarat.
بَابُ صَلَاةِ السَّفَرِ
يَجِبُ الۡقَصۡرُ عَلَى مَنۡ خَرَجَ مِنۡ بَلَدِهِ قَاصِدًا لِلسَّفَرِ وَإِنۡ كَانَ دُونَ بَرِيدٍ، وَإِذَا أَقَامَ بِبَلَدٍ مُتَرَدِّدًا قَصَرَ إِلَى عِشۡرِينَ يَوۡمًا، وَإِذَا عَزَمَ عَلَى إِقَامَةِ أَرۡبَعٍ أَتَمَّ بَعۡدَهَا، وَلَهُ الۡجَمۡعُ تَقۡدِيمًا وَتَأۡخِيرًا بِأَذَانٍ وَإِقَامَتَيۡنِ.
Salat ketika safar wajib qasar (diringkas) bagi siapa saja yang telah keluar dari daerahnya untuk tujuan safar meskipun jaraknya kurang dari satu barid. Apabila ia tinggal di sebuah daerah tanpa ada kepastian, ia salat qasar sampai dua puluh hari. Apabila ia bertekad untuk menetap selama empat hari, maka setelah itu ia salat dengan sempurna. Boleh bagi musafir untuk melakukan jamak takdim dan jamak takhir dengan satu azan dan dua ikamah.
بَابُ صَلَاةِ الۡكُسُوفَيۡنِ
هِيَ سُنَّةٌ، وَأَصَحُّ مَا وَرَدَ فِي صِفَتِهَا رَكۡعَتَانِ، فِي كُلِّ رَكۡعَةٍ رُكُوعَانِ وَوَرَدَ ثَلَاثَةٌ وَأَرۡبَعَةٌ وَخَمۡسَةٌ، يَقۡرَأُ بَيۡنَ كُلِّ رُكُوعَيۡنِ. وَوَرَدَ فِي كُلِّ رَكۡعَةٍ رُكُوعٌ، وَنُدِبَ الدُّعَاءُ وَالتَّكۡبِيرُ وَالتَّصَدُّقُ وَالۡاسۡتِغۡفَارُ.
Salat dua kusuf (gerhana) adalah sunah. Dan cara yang diriwayatkan paling sahih adalah dua rakaat. Setiap rakaat ada dua rukuk. Dan telah warid pula tiga, empat, dan lima rukuk. Membaca surah di antara setiap dua rukuk. Dan warid pula pada setiap rakaat hanya satu rukuk. Disunahkan berdoa, bertakbir, bersedekah, dan beristigfar.
بَابُ صَلَاةِ الۡاسۡتِسۡقَاءِ
يُسَنُّ عِنۡدَ الۡجَدۡبِ رَكۡعَتَانِ بَعۡدَهُمَا خُطۡبَةٌ تَتَضَمَّنُ الذِّكۡرَ وَالتَّرۡغِيبَ فِي الطَّاعَةِ وَالزَّجۡرَ عَنِ الۡمَعۡصِيَةِ، وَيَسۡتَكۡثِرُ الۡإِمَامُ وَمَنۡ مَعَهُ مِنَ الۡاسۡتِغۡفَارِ وَالدُّعَاءِ بِرَفۡعِ الۡجَدۡبِ وَيُحَوِّلُونَ جَمِيعًا أَرۡدِيَتَهُمۡ.
Salat Istiska (meminta hujan) disunahkan ketika kemarau sebanyak dua rakaat. Setelah itu ada khotbah yang berisi peringatan, anjuran untuk melakukan ketaatan, dan melarang dari maksiat. Imam dan yang bersamanya memperbanyak istigfar dan berdoa untuk menghilangkan kemarau, serta mereka seluruhnya mengubah letak pakaian bagian atas.