Cari Blog Ini

Al-Arba'un An-Nawawiyyah - Hadits ke-31, ke-32, dan ke-33

الۡحَدِيثُ الۡحَادِي وَالثَّلَاثُونَ

عَنۡ أَبِي الۡعَبَّاسِ سَهۡلِ بۡنِ سَعۡدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلۡتُهُ أَحَبَّنِي اللهُ وَأَحَبَّنِي النَّاسُ. فَقَالَ: (ازۡهَدۡ فِي الدُّنۡيَا يُحِبَّكَ اللهُ، وَازۡهَدۡ فِيمَا عِنۡدَ النَّاسِ يُحِبَّكَ النَّاسُ). [حديث حسن رواه ابن ماجه وغيره بأسانيد حسنة].
Dari Abul ‘Abbas Sahl bin Sa’d As-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan: Seseorang datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya mengatakan: Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang apabila aku amalkan, maka Allah mencintaiku dan manusia juga mencintaiku. Beliau bersabda, “Zuhudlah di dunia, maka Allah akan mencintaimu. Dan zuhudlah pada apa yang ada di sisi manusia, maka manusia akan mencintaimu.” (Hadis hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah nomor 4102 dan selain beliau dengan sanad-sanad yang hasan).

الۡحَدِيثُ الثَّانِي وَالثَّلَاثُونَ

عَنۡ أَبِي سَعِيدٍ سَعۡدِ بۡنِ سِنَانٍ الۡخُدۡرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: (لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ). [حديث حسن، رواه ابن ماجه والدارقطني وغيرهما مسندا].
وَرَوَاهُ مَالِكٌ فِي الۡمُوَطَّأِ مُرۡسَلًا: عَنۡ عَمۡرِو بۡنِ يَحۡيَى، عَنۡ أَبِيهِ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ، فَأَسۡقَطَ أَبَا سَعِيدٍ، وَلَهُ طُرُقٌ يُقَوِّي بَعۡضُهَا بَعۡضًا.
Dari Abu Sa’id Sa’d bin Sinan Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain.” (Hadis hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah (silakan merujuk nomor 2341) dan Ad-Daruquthni dan selain keduanya dengan sanad yang bersambung).
Malik juga meriwayatkannya di dalam Al-Muwaththa` secara mursal: Dari ‘Amr bin Yahya, dari ayahnya, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi beliau tidak menyebutkan Abu Sa’id. Hadis tersebut memiliki jalan-jalan lain yang sebagiannya menguatkan sebagian yang lain.

الۡحَدِيثُ الثَّالِثُ وَالثَّلَاثُونَ

عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: (لَوۡ يُعۡطَى النَّاسُ بِدَعۡوَاهُمۡ، لَادَّعَى رِجَالٌ أَمۡوَالَ قَوۡمٍ وَدِمَاءَهُمۡ، لَكِنِ الۡبَيِّنَةُ عَلَى الۡمُدَّعِي، وَالۡيَمِينُ عَلَى مَنۡ أَنۡكَرَ) [حديث حسن رواه البيهقي وغيره هكذا، وبعضه في الصحيحين].
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma: Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau semua orang diberi hanya berdasarkan klaim mereka, niscaya banyak orang akan mengklaim harta-harta orang lain dan darah-darah mereka. Akan tetapi seharusnya bagi orang yang mengklaim wajib mendatangkan bukti dan bagi terdakwa yang mengingkari wajib sumpah.” (Hadis hasan diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dan demikian pula selain beliau, sebagiannya terdapat di dalam dua kitab Shahih).