Cari Blog Ini

Arbain An Nawawiyah

Di antara keutamaan yang Allah berikan kepada Nabi kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah jawamiul kalim; yakni ucapan-ucapan yang pendek namun mengandung makna yang sangat luas. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata yang artinya, “Aku diutus dengan jawamiul kalim.” [H.R. Bukhari-Muslim]. Dalam hadis lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata yang artinya, “Aku diberi keutamaan dari para nabi sebelumku dengan enam perkara, aku diberi jawamiul kalim…” [H.R. Muslim: 523].

Jawamiul kalim yang diberikan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ada dua yaitu:

1. Terdapat dalam Al Quran, seperti dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala yang artinya, “Sesungguhnya Allah memerintahkan berlaku adil dan berbuat baik, serta memberi kepada kerabat terdekat, dan Allah melarang perbuatan keji, perbuatan mungkar dan berbuat semena-mena.” [Q.S. An Nahl: 90].

Al Hasan Al Bashry berkata, “Ayat ini memerintahkan semua kebaikan tidak meninggalkannya sedikitpun dan melarang dari semua kejelekan.”

2. Dalam ucapan beliau yang tersebar dalam hadis-hadis yang diriwayatkan dari beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Banyak ulama yang membuat karya khusus mengumpulkan jawamiul kalim nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Al Imam Al Hafizh Ibnu Shalah di dalam majelisnya pernah mengimla’, menyampaikan hadis jawamiul kalim yaitu beberapa hadis yang disebut sebagai “hadis-hadis sumber agama”. Terkumpullah dalam majelis beliau dua puluh enam hadis yang termasuk jawamiul kalim.

Kemudian An Nawawi rahimahullah mengambil hadis-hadis yang diimla’ oleh Ibnu Shalah dan menambahnya dengan beberapa hadis lainnya, sehingga sempurna menjadi empat puluh dua hadis. Karya beliau tersebut masyhur dengan nama “Al Arbain An Nawawiyah”.

Pembaca yang budiman, Kitab Al Arbain An Nawawiyah adalah kitab yang sangat masyhur, banyak ulama kita yang menganjurkan seorang yang mau belajar hadis untuk memulai dengan kitab ini sebelum mempelajari kitab-kitab hadis lainnya. Hadis-hadis yang terdapat dalam kitab ini adalah hadis-hadis yang penting bagi seorang muslim. Di dalamnya dimuat hadis-hadis tentang niat, rukun Islam, rukun iman, akhlak, muamalah, dan lainnya.

An Nawawi berkata dalam mukadimah kitab ini, “Semua orang yang menginginkan akhirat seyogyanya mengetahui hadis-hadis ini, karena hadis-hadis dalam kitab ini mencakup perkara-perkara penting dalam agama dan berisi teguran untuk melakukan ketaatan-ketaatan.”

Silahkan lihat kitab-kitab yang mensyarah, menerangkan kandungan kitab ini. Niscaya Anda akan dapatkan penjelasan betapa tingginya kedudukan hadis-hadis yang terdapat dalam Al Arbain An Nawawiyah ini.

Sebagai contoh penulis bawakan tiga penjelasan dari kitab Jamiul Ulum Wal Hikam.
  1. Dalam syarah hadis yang pertama, hadis Umar tentang niat, Ibnu Rajab berkata, “Ini adalah satu di antara hadis yang agama ini beredar/ bersumber padanya.”
  2. Dalam hadis kedua, hadis Jibril, Ibnu Rajab berkata, “Ini adalah hadis yang agung sekali, mencakup penjelasan agama ini secara menyeluruh, makanya Nabi berkata di akhir hadis ini (yang artinya), “Itu adalah Jibril datang kepada kalian untuk mengajari kalian tentang agama kalian.
  3. Dalam hadis kelima, hadis Ummul mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha, Ibnu Rajab berkata, “Hadis ini adalah pokok yang agung di antara sekian pokok-pokok Islam yang lainnya.”

KITAB-KITAB SYARAH ARBAIN AN NAWAWIYAH


Di antara hal yang menunjukkan kedudukan kitab ini adalah perhatian para ulama dalam mengajarkan dan menerangkan kandungan kitab ini, sehingga banyak sekali kitab para ulama yang khusus mensyarah kitab ini. Di antara kitab syarah An Nawawiyah yaitu,
  1. Syarah An Nawawi sendiri
  2. Syarah Ibnu Daqiqil Ied
  3. Syarah Ibnu Rajab, kitab yang berjudul Jamiululum walhikam, para ulama menyatakan kitab ini di antara syarah terbaik dari syarah Arbain An Nawawiyah.
  4. Kitab-kitab syarah ulama di zaman kita ini, antara lain, Syarah Syaikh Ibnu Utsaimin, Syarah Syaikh Abdul Muhsin, Syarah Syaikh Shalih Al Fauzan, Syarah Syaikh Shalih Abdul Aziz Alu Syaikh dan para ulama lainnya.

Pembaca yang budiman, maka marilah kita ikuti nasehat dan anjuran para ulama kita, baca dan hafalkan hadis-hadis dalam kitab Al Arbain An Nawawiyah ini, kemudian galilah kandungannya dari syarah-syarah ulama kita. Mudah-mudahan bisa menjadi sebab bertambahnya iman dan amal kita, yang dengan keduanya kita akan mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Rabb kita, di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.[1]

Sumber: Majalah Qudwah edisi 35 vol. 03 1437 H/ 2016 M rubrik Maktabah. Pemateri: Ustadz Abdurrahman Mubarak.


[1] Perlu Anda tahu; 
Tak ada karya manusia yang sempurna, demikian juga kitab Arbain An Nawawiyah ini. 
An Nawawi telah menyebutkan dalam pengantar Arbain bahwasanya beliau hanya akan menyebutkan hadis shahih dalam kitabnya tersebut. 
Kesempurnaan hanya milik Allah, kita hamba Allah adalah hamba yang lemah, tak luput dari kesalahan. 
Kalau kita membaca penjelasan para ulama kita, maka akan kita dapati ada beberapa hadis yang beliau sebutkan ternyata dinyatakan lemah oleh ulama kita. 
Sebatas pengetahuan yang penulis dapatkan dalam kitab-kitab Syaikh Muhammad Nasiruddin Albani, ada dua hadis dalam kitab Kitab Arbain dinyatakan dhaif oleh syaikh Albani rahimahullah
  • Hadis no 30, Syaikh Albani menyatakan hadis ini dhaif (lemah), lihat “Dhaif Jamius Shaghir 1597” 
  • Hadis no 41, Syaikh Albani berkata, “Sanadnya dhaif”, lihat Tahqiq Kitab Assunnah Ibnu Abi Ashim: 15