Cari Blog Ini

Shahih Muslim hadits nomor 1227 dan 1228

٢٤ – بَابُ وُجُوبِ الدَّمِ عَلَى الۡمُتَمَتِّعِ، وَأَنَّهُ إِذَا عَدِمَهُ لَزِمَهُ صَوۡمُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الۡحَجِّ وَسَبۡعَةٍ إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهۡلِهِ
24. Bab wajibnya hewan kurban atas orang yang melakukan haji tamatuk dan apabila ia tidak punya, wajib puasa tiga hari ketika haji dan tujuh hari ketika sudah kembali kepada keluarganya

١٧٤ – (١٢٢٧) – حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡمَلِكِ بۡنُ شُعَيۡبِ بۡنِ اللَّيۡثِ: حَدَّثَنِي أَبِي، عَنۡ جَدِّي: حَدَّثَنِي عُقَيۡلُ بۡنُ خَالِدٍ، عَنِ ابۡنِ شِهَابٍ، عَنۡ سَالِمِ بۡنِ عَبۡدِ اللهِ، أَنَّ عَبۡدَ اللهِ بۡنَ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا قَالَ: تَمَتَّعَ رَسُولُ اللهِ ﷺ فِي حَجَّةِ الۡوَدَاعِ بِالۡعُمۡرَةِ إِلَى الۡحَجِّ وَأَهۡدَىٰ، فَسَاقَ مَعَهُ الۡهَدۡيَ مِنۡ ذِي الۡحُلَيۡفَةِ: وَبَدَأَ رَسُولُ اللهِ ﷺ فَأَهَلَّ بِالۡعُمۡرَةِ، ثُمَّ أَهَلَّ بِالۡحَجِّ. وَتَمَتَّعَ النَّاسُ مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ بِالۡعُمۡرَةِ إِلَى الۡحَجِّ، فَكَانَ مِنَ النَّاسِ مَنۡ أَهۡدَىٰ فَسَاقَ الۡهَدۡيَ، وَمِنۡهُمۡ مَنۡ لَمۡ يُهۡدِ، فَلَمَّا قَدِمَ رَسُولُ اللهِ ﷺ مَكَّةَ قَالَ لِلنَّاسِ: (مَنۡ كَانَ مِنۡكُمۡ أَهۡدَىٰ، فَإِنَّهُ لَا يَحِلُّ مِنۡ شَيۡءٍ حَرُمَ مِنۡهُ حَتَّىٰ يَقۡضِيَ حَجَّهُ، وَمَنۡ لَمۡ يَكُنۡ مِنۡكُمۡ أَهۡدَىٰ، فَلۡيَطُفۡ بِالۡبَيۡتِ وَبِالصَّفَا وَالۡمَرۡوَةِ وَلۡيُقَصِّرۡ وَلۡيَحۡلِلۡ، ثُمَّ لۡيُهِلَّ بِالۡحَجِّ وَلۡيُهۡدِ، فَمَنۡ لَمۡ يَجِدۡ هَدۡيًا، فَلۡيَصُمۡ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فِي الۡحَجِّ وَسَبۡعَةً إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهۡلِهِ) وَطَافَ رَسُولُ اللهِ ﷺ حِينَ قَدِمَ مَكَّةَ، فَاسۡتَلَمَ الرُّكۡنَ أَوَّلَ شَيۡءٍ، ثُمَّ خَبَّ ثَلَاثَةَ أَطۡوَافٍ مِنَ السَّبۡعِ، وَمَشَىٰ أَرۡبَعَةَ أَطۡوَافٍ، ثُمَّ رَكَعَ، حِينَ قَضَىٰ طَوَافَهُ بِالۡبَيۡتِ عِنۡدَ الۡمَقَامِ، رَكۡعَتَيۡنِ، ثُمَّ سَلَّمَ فَانۡصَرَفَ فَأَتَى الصَّفَا فَطَافَ بِالصَّفَا وَالۡمَرۡوَةِ سَبۡعَةَ أَطۡوَافٍ، ثُمَّ لَمۡ يَحۡلِلۡ مِنۡ شَيۡءٍ حَرُمَ مِنۡهُ حَتَّىٰ قَضَىٰ حَجَّهُ، وَنَحَرَ هَدۡيَهُ يَوۡمَ النَّحۡرِ، وَأَفَاضَ. فَطَافَ بِالۡبَيۡتِ ثُمَّ حَلَّ مِنۡ كُلِّ شَيۡءٍ حَرُمَ مِنۡهُ، وَفَعَلَ مِثۡلَ مَا فَعَلَ رَسُولُ اللهِ ﷺ مَنۡ أَهۡدَىٰ وَسَاقَ الۡهَدۡيَ مِنَ النَّاسِ.
174. (1227). ‘Abdul Malik bin Syu’aib ibnul Laits telah menceritakan kepada kami: Ayahku menceritakan kepadaku, dari kakekku: ‘Uqail bin Khalid menceritakan kepadaku, dari Ibnu Syihab, dari Salim bin ‘Abdullah, bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan haji tamatuk ketika haji wadak dan beliau membawa hewan kurban haji. Beliau membawa hewan kurban haji dari Dzul Hulaifah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai ihram untuk umrah kemudian beliau ihram untuk haji. Orang-orang melakukan haji tamatuk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antara manusia ada yang membawa hewan kurban haji dan di antara mereka ada yang tidak membawa. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Makkah, beliau mengatakan kepada orang-orang, “Siapa saja di antara kalian membawa hewan kurban haji, maka ia tidak halal dari segala yang diharamkan sampai menunaikan hajinya. Dan siapa saja yang tidak membawa hewan kurban haji, maka hendaknya ia tawaf di Kakbah, sai di Shafa dan Marwah, memendekkan seluruh rambut, dan tahalul. Kemudian dia memulai ihram untuk haji dan berkurban haji. Siapa saja yang tidak mendapatkan hewan kurban haji, maka dia puasa tiga hari ketika haji dan tujuh hari apabila sudah kembali ke keluarganya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tawaf ketika tiba di Makkah. Beliau awal kali menyentuh hajar aswad, kemudian berjalan cepat tiga dari tujuh putaran dan berjalan biasa empat putaran. Kemudian beliau salat dua rakaat setelah tawaf di Kakbah di dekat makam (tempat berdiri) Ibrahim. Beliau salam, lalu selesai salat beliau menuju Shafa. Beliau sai di Shafa dan Marwah sebanyak tujuh lintasan. Kemudian beliau tidak tahalul dari yang diharamkan sampai beliau selesai menunaikan hajinya, menyembelih hewan kurban haji pada hari nahar, dan melakukan tawaf ifadhah. Maka, orang-orang yang membawa hewan kurban haji pun tawaf di Kakbah kemudian tahalul dari semua yang diharamkan dan melakukan semisal apa yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
١٧٥ – (١٢٢٨) – وَحَدَّثَنِيهِ عَبۡدُ الۡمَلِكِ بۡنُ شُعَيۡبٍ: حَدَّثَنِي أَبِي عَنۡ جَدِّي: حَدَّثَنِي عُقَيۡلٌ، عَنِ ابۡنِ شِهَابٍ، عَنۡ عُرۡوَةَ بۡنِ الزُّبَيۡرِ، أَنَّ عَائِشَةَ زَوۡجَ النَّبِيِّ ﷺ أَخۡبَرَتۡهُ، عَنۡ رَسُولِ اللهِ ﷺ فِي تَمَتُّعِهِ بِالۡحَجِّ إِلَى الۡعُمۡرَةِ، وَتَمَتُّعِ النَّاسِ مَعَهُ، بِمِثۡلِ الَّذِي أَخۡبَرَنِي سَالِمُ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، عَنۡ رَسُولِ اللهِ ﷺ.
175. (1228). ‘Abdul Malik bin Syu’aib telah menceritakannya kepadaku: Ayahku menceritakan kepadaku dari kakekku: ‘Uqail menceritakan kepadaku, dari Ibnu Syihab, dari ‘Urwah ibnuz Zubair, bahwa ‘Aisyah, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengabarkan kepadanya, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang haji tamatuk beliau dan haji tamatuk kaum muslimin bersama beliau. Semisal yang Salim bin ‘Abdullah kabarkan kepadaku, dari ‘Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.