(١٤٨٧) - قَالَتۡ زَيۡنَبُ: ثُمَّ دَخَلۡتُ عَلَىٰ زَيۡنَبَ بِنۡتِ جَحۡشٍ حِينَ تُوُفِّيَ أَخُوهَا، فَدَعَتۡ بِطِيبٍ فَمَسَّتۡ مِنۡهُ. ثُمَّ قَالَتۡ: وَاللهِ، مَا لِي بِالطِّيبِ مِنۡ حَاجَةٍ، غَيۡرَ أَنِّي سَمِعۡتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ عَلَى الۡمِنۡبَرِ: (لَا يَحِلُّ لِامۡرَأَةٍ تُؤۡمِنُ بِاللهِ وَالۡيَوۡمِ الۡآخِرِ، تُحِدُّ عَلَىٰ مَيِّتٍ فَوۡقَ ثَلَاثٍ، إِلَّا عَلَىٰ زَوۡجٍ، أَرۡبَعَةَ أَشۡهُرٍ وَعَشۡرًا).
(1487). Zainab berkata: Kemudian aku masuk menemui Zainab binti Jahsy ketika saudara laki-lakinya wafat. Lalu Zainab binti Jahsy meminta diambilkan wewangian dan mengoleskannya. Kemudian beliau mengatakan: Demi Allah, aku tidak memiliki hajat dengan wewangian hanya saja aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda di atas mimbar, “Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk berihdad (berkabung) lebih dari tiga hari terhadap orang yang meninggal. Kecuali terhadap suami, selama empat bulan sepuluh hari.”
(١٤٨٧/١٤٨٨) - وَحَدَّثَتۡهُ زَيۡنَبُ عَنۡ أُمِّهَا، وَعَنۡ زَيۡنَبَ زَوۡجِ النَّبِيِّ ﷺ، أَوۡ عَنِ امۡرَأَةٍ مِنۡ بَعۡضِ أَزۡوَاجِ النَّبِيِّ ﷺ.
(1487/1488). Zainab menceritakan kepada beliau dari ibunya dan dari Zainab istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau dari salah seorang istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.