(١٤٨٨) - قَالَتۡ زَيۡنَبُ: سَمِعۡتُ أُمِّي أُمَّ سَلَمَةَ تَقُولُ: جَاءَتِ امۡرَأَةٌ إِلَىٰ رَسُولِ اللهِ ﷺ. فَقَالَتۡ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ ابۡنَتِي تُوُفِّيَ عَنۡهَا زَوۡجُهَا وَقَدِ اشۡتَكَتۡ عَيۡنُهَا، أَفَنَكۡحُلُهَا؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (لَا) - مَرَّتَيۡنِ أَوۡ ثَلَاثًا. كُلُّ ذٰلِكَ يَقُولُ: لَا -. ثُمَّ قَالَ: (إِنَّمَا هِيَ أَرۡبَعَةُ أَشۡهُرٍ وَعَشۡرٌ. وَقَدۡ كَانَتۡ إِحۡدَاكُنَّ فِي الۡجَاهِلِيَّةِ تَرۡمِي بِالۡبَعَرَةِ عَلَىٰ رَأۡسِ الۡحَوۡلِ).
1488. Zainab berkata: Aku mendengar ibuku, yaitu Ummu Salamah, berkata: Seorang wanita datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya putriku ditinggal mati suaminya sampai matanya sakit. Apakah kami boleh mencelakinya? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan.” Beliau mengatakannya sebanyak dua atau tiga kali. Setiap kalinya beliau bersabda, “Jangan.” Kemudian Nabi bersabda, “Waktu ihdad hanya empat bulan sepuluh hari. Dahulu, salah seorang kalian di masa jahiliah malah melempar dengan kotoran binatang di akhir satu tahun.”
٦٠ - (١٤٨٨) - وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ الۡمُثَنَّى: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ جَعۡفَرٍ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ، عَنۡ حُمَيۡدِ بۡنِ نَافِعٍ قَالَ: سَمِعۡتُ زَيۡنَبَ بِنۡتَ أُمِّ سَلَمَةَ تُحَدِّثُ عَنۡ أُمِّهَا، أَنَّ امۡرَأَةً تُوُفِّيَ زَوۡجُهَا. فَخَافُوا عَلَىٰ عَيۡنِهَا، فَأَتَوُا النَّبِيَّ ﷺ، فَاسۡتَأۡذَنُوهُ فِي الۡكُحۡلِ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (قَدۡ كَانَتۡ إِحۡدَاكُنَّ تَكُونُ فِي شَرِّ بَيۡتِهَا فِي أَحۡلَاسِهَا - أَوۡ فِي شَرِّ أَحۡلَاسِهَا فِي بَيۡتِهَا - حَوۡلًا، فَإِذَا مَرَّ كَلۡبٌ رَمَتۡ بِبَعَرَةٍ فَخَرَجَتۡ، أَفَلَا أَرۡبَعَةَ أَشۡهُرٍ وَعَشۡرًا؟).
60. (1488). Muhammad bin Al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami: Muhammad bin Ja’far menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami dari Humaid bin Nafi’. Beliau berkata: Aku mendengar Zainab binti Ummu Salamah menceritakan dari ibunya bahwa seorang wanita ditinggal mati suaminya. Mereka mengkhawatirkan matanya, lalu mereka datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan meminta izin kepada beliau untuk mencelaki. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dahulu salah seorang kalian (ketika berkabung) berada di rumah terjeleknya dengan mengenakan pakaiannya atau mengenakan pakaian terjeleknya di dalam rumahnya selama satu tahun. Apabila ada seekor anjing lewat dia melempar dengan kotoran binatang, lalu dia keluar. Bukankah sekarang (masa ihdad) hanya empat bulan sepuluh hari?”
(...) - وَحَدَّثَنَا عُبَيۡدُ اللهِ بۡنُ مُعَاذٍ: حَدَّثَنَا أَبِي: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ، عَنۡ حُمَيۡدِ بۡنِ نَافِعٍ بِالۡحَدِيثَيۡنِ جَمِيعًا: حَدِيثِ أُمِّ سَلَمَةَ فِي الۡكُحۡلِ، وَحَدِيثِ أُمِّ سَلَمَةَ وَأُخۡرَىٰ مِنۡ أَزۡوَاجِ النَّبِيِّ ﷺ، غَيۡرَ أَنَّهُ لَمۡ تُسَمِّهَا زَيۡنَبَ. نَحۡوَ حَدِيثِ مُحَمَّدِ بۡنِ جَعۡفَرٍ.
‘Ubaidullah bin Mu’adz telah menceritakan kepada kami: Ayahku menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami dari Humaid bin Nafi’ dengan dua hadis ini sekaligus, yaitu: hadis Ummu Salamah tentang celak dan hadis Ummu Salamah dan istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain. Hanya saja beliau tidak menyebutkan nama Zainab. Semisal hadis Muhammad bin Ja’far.
٦١ - (١٤٨٦/١٤٨٨) - وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكۡرِ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ وَعَمۡرٌو النَّاقِدُ. قَالَا: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بۡنُ هَارُونَ: أَخۡبَرَنَا يَحۡيَىٰ بۡنُ سَعِيدٍ، عَنۡ حُمَيۡدِ بۡنِ نَافِعٍ، أَنَّهُ سَمِعَ زَيۡنَبَ بِنۡتَ أَبِي سَلَمَةَ تُحَدِّثُ، عَنۡ أُمِّ سَلَمَةَ وَأُمِّ حَبِيبَةَ، تَذۡكُرَانِ أَنَّ امۡرَأَةً أَتَتۡ رَسُولَ اللهِ ﷺ، فَذَكَرَتۡ لَهُ أَنَّ بِنۡتًا لَهَا تُوُفِّيَ عَنۡهَا زَوۡجُهَا، فَاشۡتَكَتۡ عَيۡنُهَا فَهِيَ تُرِيدُ أَنۡ تَكۡحُلَهَا. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (قَدۡ كَانَتۡ إِحۡدَاكُنَّ تَرۡمِي بِالۡبَعَرَةِ عِنۡدَ رَأۡسِ الۡحَوۡلِ، وَإِنَّمَا هِيَ أَرۡبَعَةُ أَشۡهُرٍ وَعَشۡرٌ).
61. (1486/1488). Abu Bakr bin Abu Syaibah dan ‘Amr An-Naqid telah menceritakan kepada kami. Keduanya berkata: Yazid bin Harun menceritakan kepada kami: Yahya bin Sa’id mengabarkan kepada kami dari Humaid bin Nafi’ bahwa beliau mendengar Zainab binti Abu Salamah menceritakan dari Ummu Salamah dan Ummu Habibah. Keduanya menyebutkan bahwa seorang wanita datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu si wanita menyebutkan kepada beliau bahwa putrinya ditinggal mati suaminya, lalu matanya sakit sehingga si wanita itu ingin mencelakinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dahulu (di masa jahiliah) salah seorang kalian melempar dengan kotoran binatang di akhir satu tahun (masa berkabung). Ini hanya empat bulan sepuluh hari.”