Cari Blog Ini

Sunan Abu Dawud hadits nomor 3532 dan 3533

٨١ - بَابٌ فِي الرَّجُلِ يَأۡخُذُ حَقَّهُ مَنۡ تَحۡتَ يَدِهِ 
81. Bab tentang seorang lelaki yang diambil haknya oleh orang yang berada di bawah pengaturannya 

٣٥٣٢ – (صحيح) حَدَّثَنَا أَحۡمَدُ بۡنُ يُونُسَ، نا زُهَيۡرٌ، نا هِشَامُ بۡنُ عُرۡوَةَ، عَنۡ عُرۡوَةَ، عَنۡ عَائِشَةَ، أَنَّ هِنۡدًا أُمَّ مُعَاوِيَةَ جَاءَتۡ رَسُولَ اللهِ ﷺ فَقَالَتۡ: إِنَّ أَبَا سُفۡيَانَ رَجُلٌ شَحِيحٌ، وَإِنَّهُ لَا يُعۡطِينِي مَا يَكۡفِينِي وَبَنِيَّ، فَهَلۡ عَلَيَّ [مِنۡ] جُنَاح أَنۡ آخُذَ مِنۡ مَالِهِ شَيۡئًا؟ قَالَ: (خُذِي مَا يَكۡفِيكِ وَبَنِيكِ بِالۡمَعۡرُوفِ). [ق]. 
3532. Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami: Zuhair menceritakan kepada kami: Hisyam bin ‘Urwah menceritakan kepada kami dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah, bahwa Hind Ummu Mu’awiyah datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata, “Sesungguhnya Abu Sufyan adalah orang yang kikir. Dia tidak memberiku harta yang mencukupiku dan anakku. Apakah aku berdosa jika aku mengambil sebagian hartanya?” Nabi bersabda, “Ambillah harta yang mencukupimu dan anakmu sekadar kebiasaan masyarakat setempat.” 
٣٥٣٣ – (صحيح) حَدَّثَنَا خُشَيۡشُ بۡنُ أَصۡرَمَ، نا عَبۡدُ الرَّزَّاقِ، أنا مَعۡمَرٌ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ، عَنۡ عُرۡوَةَ، عَنۡ عَائِشَةَ قَالَتۡ: جَاءَتۡ هِنۡدٌ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَتۡ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ أَبَا سُفۡيَانَ رَجُلٌ مُمۡسِكٌ، فَهَلۡ عَلَيَّ مِنۡ حَرَجٍ أَنۡ أُنۡفِقَ عَلَى عِيَالِهِ مِنۡ مَالِهِ بِغَيۡرِ إِذۡنِهِ؟ فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (لَا حَرَجَ عَلَيۡكِ أَنۡ تُنۡفِقِي [عَلَيۡهِمۡ] بِالۡمَعۡرُوفِ). [ق، انظر ما قبله]. 
3533. Khusyaisy bin Ashram telah menceritakan kepada kami: ‘Abdurrazzaq menceritakan kepada kami: Ma’mar mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah. Beliau mengatakan: Hind datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah orang yang kikir. Apakah aku berdosa jika aku memberi nafkah kepada keluarganya dari hartanya tanpa izinnya?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak mengapa engkau memberi nafkah kepada mereka sekadar kebiasaan masyarakat setempat.”