Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2678

٢٦ - بَابٌ كَيۡفَ يُسۡتَحۡلَفُ 
26. Bab bagaimana apabila diminta bersumpah 


قَالَ تَعَالَى: ﴿يَحۡلِفُونَ بِاللهِ لَكُمۡ﴾ [التوبة: ٦٢] وَقَوۡلُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ: ﴿ثُمَّ جَاءُوكَ يَحۡلِفُونَ بِاللهِ إِنۡ أَرَدۡنَا إِلَّا إِحۡسَانًا وَتَوۡفِيقًا﴾ [النساء: ٦٢]. ﴿وَيَحۡلِفُونَ بِاللهِ إِنَّهُمۡ لَمِنۡكُمۡ﴾ [التوبة: ٥٦]. وَ:﴿يَحۡلِفُونَ بِاللهِ لَكُمۡ لِيُرۡضُوكُمۡ﴾ [التوبة: ٦٢]. ﴿فَيُقۡسِمَانِ بِاللهِ لَشَهَادَتُنَا أَحَقُّ مِنۡ شَهَادَتِهِمَا﴾ [المائدة: ١٠٧]. يُقَالُ: بِاللهِ وَتَاللهِ وَوَاللهِ. وَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (وَرَجُلٌ حَلَفَ بِاللهِ كَاذِبًا بَعۡدَ الۡعَصۡرِ). وَلَا يُحۡلَفُ بِغَيۡرِ اللهِ. 

Allah taala berfirman yang artinya, “Mereka bersumpah kepada kalian dengan (nama) Allah.” (QS. At-Taubah: 62). Firman Allah azza wajalla yang artinya, “Kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna.” (QS. An-Nisa`: 62). “Dan mereka (orang-orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa sesungguhnya mereka termasuk golonganmu.” (QS. At-Taubah: 56). Dan, “Mereka bersumpah kepada kalian dengan (nama) Allah untuk mencari keridaan kalian.” (QS. At-Taubah: 62). “Lalu keduanya bersumpah dengan nama Allah: Sesungguhnya persaksian kami labih layak diterima daripada persaksian kedua saksi itu.” (QS. Al-Ma`idah: 107). Dikatakan, “Billahi, tallahi, dan wallahi (Demi Allah).” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dan seseorang yang bersumpah dengan nama Allah dengan dusta setelah asar.” Tidak boleh bersumpah dengan selain Allah. 

٢٦٧٨ - حَدَّثَنَا إِسۡمَاعِيلُ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ قَالَ: حَدَّثَنِي مَالِكٌ، عَنۡ عَمِّهِ أَبِي سُهَيۡلِ، عَنۡ أَبِيهِ: أَنَّهُ سَمِعَ طَلۡحَةَ بۡنَ عُبَيۡدِ اللهِ يَقُولُ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللهِ ﷺ، فَإِذَا هُوَ يَسۡأَلُهُ عَنِ الۡإِسۡلَامِ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (خَمۡسُ صَلَوَاتٍ فِي الۡيَوۡمِ وَاللَّيۡلَةِ). فَقَالَ: هَلۡ عَلَيَّ غَيۡرُهَا؟ قَالَ: (لَا، إِلَّا أَنۡ تَطَّوَّعَ). فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (وَصِيَامُ رَمَضَانَ). قَالَ: هَلۡ عَلَيَّ غَيۡرُهُ؟ قَالَ: (لَا، إِلَّا أَنۡ تَطَّوَّعَ). قَالَ: وَذَكَرَ لَهُ رَسُولُ اللهِ ﷺ الزَّكَاةَ، قَالَ: هَلۡ عَلَيَّ غَيۡرُهَا؟ قَالَ: (لَا، إِلَّا أَنۡ تَطَّوَّعَ). فَأَدۡبَرَ الرَّجُلُ وَهُوَ يَقُولُ: وَاللهِ لَا أَزِيدُ عَلَى هَٰذَا وَلَا أَنۡقُصُ، قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (أَفۡلَحَ إِنۡ صَدَقَ). [طرفه في: ٤٦]. 

2678. Isma’il bin ‘Abdullah telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Malik menceritakan kepadaku dari pamannya, yaitu Abu Suhail bin Malik, dari ayahnya, bahwa beliau mendengar Thalhah bin ‘Ubaidullah berkata: 

Seseorang datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ternyata dia bertanya kepada beliau tentang Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Salat lima waktu dalam sehari semalam.” 

Orang itu bertanya, “Apakah ada kewajiban atasku selain itu?” 

Beliau menjawab, “Tidak ada, kecuali jika engkau ingin salat sunah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan, “Puasa Ramadan.” 

Orang itu bertanya, “Apakah ada kewajiban atasku selain itu?” 

Beliau menjawab, “Tidak ada, kecuali jika engkau ingin puasa sunah.” 

Thalhah berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menyebutkan zakat kepadanya. Orang itu bertanya, “Apakah ada kewajiban atasku selain itu?” 

Beliau menjawab, “Tidak ada, kecuali jika engkau ingin sedekah sunah.” 

Orang itu berbalik seraya berkata, “Demi Allah, aku tidak akan menambahinya dan tidak menguranginya.” 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia beruntung apabila jujur.”