٢٩ - بَابُ حَدِيثِ الۡخَضِرِ مَعَ مُوسَى عَلَيۡهِمَا السَّلَامُ
29. Bab cerita Al-Khadhir bersama Musa—‘alaihimas salam
٣٤٠٠ - حَدَّثَنَا عَمۡرُو بۡنُ مُحَمَّدٍ: حَدَّثَنَا يَعۡقُوبُ بۡنُ إِبۡرَاهِيمَ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبِي، عَنۡ صَالِحٍ، عَنِ ابۡنِ شِهَابٍ: أَنَّ عُبَيۡدَ اللهِ بۡنَ عَبۡدِ اللهِ أَخۡبَرَهُ، عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ: أَنَّهُ تَمَارَى هُوَ وَالۡحُرُّ بۡنُ قَيۡسٍ الۡفَزَارِيُّ فِي صَاحِبِ مُوسَى، قَالَ ابۡنُ عَبَّاسٍ: هُوَ خَضِرٌ، فَمَرَّ بِهِمَا أُبَىُّ بۡنُ كَعۡبٍ، فَدَعَاهُ ابۡنُ عَبَّاسٍ فَقَالَ: إِنِّي تَمَارَيۡتُ أَنَا وَصَاحِبِي هَٰذَا فِي صَاحِبِ مُوسَى، الَّذِي سَأَلَ السَّبِيلَ إِلَى لُقِيِّهِ، هَلۡ سَمِعۡتَ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَذۡكُرُ شَأۡنَهُ؟ قَالَ: نَعَمۡ: سَمِعۡتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ: (بَيۡنَمَا مُوسَى فِي مَلَإٍ مِنۡ بَنِي إِسۡرَائِيلَ جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ: هَلۡ تَعۡلَمُ أَحَدًا أَعۡلَمَ مِنۡكَ؟ قَالَ: لَا، فَأَوۡحَى اللهُ إِلَى مُوسَى: بَلَى، عَبۡدُنَا خَضِرٌ، فَسَأَلَ مُوسَى السَّبِيلَ إِلَيۡهِ، فَجُعِلَ لَهُ الۡحُوتُ آيَةً، وَقِيلَ لَهُ: إِذَا فَقَدۡتَ الۡحُوتَ فَارۡجِعۡ فَإِنَّكَ سَتَلۡقَاهُ، فَكَانَ يَتۡبَعُ الۡحُوتَ فِي الۡبَحۡرِ، فَقَالَ لِمُوسَى فَتَاهُ: أَرَأَيۡتَ إِذۡ أَوَيۡنَا إِلَى الصَّخۡرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ الۡحُوتَ، وَمَا أَنۡسَانِيهِ إِلَّا الشَّيۡطَانُ أَنۡ أَذۡكُرَهُ، فَقَالَ مُوسَى: ذٰلِكَ مَا كُنَّا نَبۡغِ، فَارۡتَدَّا عَلَى آثَارِهِمَا قَصَصًا، فَوَجَدَا خَضِرًا، فَكَانَ مِنۡ شَأۡنِهِمَا الَّذِي قَصَّ اللهُ فِي كِتَابِهِ). [طرفه في: ٧٤].
3400. ‘Amr bin Muhammad telah menceritakan kepada kami: Ya’qub bin Ibrahim menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Ayahku menceritakan kepadaku dari Shalih, dari Ibnu Syihab: Bahwa ‘Ubaidullah bin ‘Abdullah mengabarkan kepadanya dari Ibnu ‘Abbas: Bahwa beliau berdebat dengan Al-Hurr bin Qais Al-Fazari tentang sahabat Musa. Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa dia adalah Khadhir. Lalu Ubai bin Ka’b melewati keduanya.
Ibnu ‘Abbas memanggilnya lalu berkata, “Sesungguhnya aku berdebat dengan sahabatku ini tentang sahabat Musa. Yaitu yang Musa menanyakan jalan untuk menjumpainya. Apakah engkau mendengar Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—menyebut perihal dia?”
Ubai berkata: Iya, aku mendengar Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda,
“Ketika Musa sedang berada di tengah pemuka bani Israil, ada seseorang datang kepadanya seraya bertanya: Apakah ada seseorang yang lebih berilmu daripada engkau?
Musa menjawab: Tidak ada.
Lalu Allah memberi wahyu kepada Musa: Ada, yaitu hamba Kami yang bernama Khadhir.
Musa menanyakan jalan untuk menemuinya, maka dijadikan ikan sebagai tanda untuk beliau. Dikatakan kepada Musa: Jika engkau kehilangan ikan ini, maka kembalilah, karena engkau akan menjumpainya. Beliau mengikuti ikan itu di laut.
Muridnya berkata kepada Musa: Ingatkah engkau ketika kita berlindung ke sebuah batu? Sungguh ketika itu aku lupa (menyebutkan perihal) ikan itu. Tidaklah ada yang membuatku lupa menyebutkannya kecuali setan.
Musa berkata: Itulah tempat yang kita cari.
Maka keduanya kembali menyusuri jejak mereka semula. Lalu keduanya mendapati Khadhir. Lalu terjadilah peristiwa antara keduanya yang dikisahkan oleh Allah di dalam kitab-Nya.”