Cari Blog Ini

Al-Arba'un An-Nawawiyyah - Hadits ke-22, ke-23, dan ke-24

الۡحَدِيثُ الثَّانِي وَالۡعِشۡرُونَ

عَنۡ أَبِي عَبۡدِ اللهِ جَابِرِ بۡنِ عَبۡدِ اللهِ الۡأَنۡصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا، أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللهِ ﷺ، فَقَالَ: أَرَأَيۡتَ إِذَا صَلَّيۡتُ الۡمَكۡتُوبَاتِ، وَصُمۡتُ رَمَضَانَ، وَأَحۡلَلۡتُ الۡحَلَالَ، وَحَرَّمۡتُ الۡحَرَامَ، وَلَمۡ أَزِدۡ عَلَى ذٰلِكَ شَيۡئًا؛ أَأَدۡخُلُ الۡجَنَّةَ؟ قَالَ: (نَعَمۡ). [رواه مسلم].
Dari Abu ‘Abdullah Jabir bin ‘Abdullah Al-Anshari radhiyallahu ‘anhuma, bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Apa pendapat Anda, apabila aku telah salat yang wajib, puasa Ramadan, menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, dan aku tidak menambah apapun melebihi hal itu; Apakah aku masuk surga? Beliau menjawab, “Iya.” (HR. Muslim nomor 15).

الۡحَدِيثُ الثَّالِثُ وَالۡعِشۡرُونَ

عَنۡ أَبِي مَالِكٍ الۡحَارِثِ بۡنِ عَاصِمٍ الۡأَشۡعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (الطَّهُورُ شَطۡرُ الۡإِيمَانِ، وَالۡحَمۡدُ لِلهِ تَمۡلَأُ الۡمِيزَانَ، وَسُبۡحَانَ اللهِ وَالۡحَمۡدُ لِلهِ تَمۡلَآنِ – أَوۡ: تَمۡلَأُ – مَا بَيۡنَ السَّمَاءِ وَالۡأَرۡضِ، وَالصَّلَاةُ نُورٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرۡهَانٌ، وَالصَّبۡرُ ضِيَاءٌ، وَالۡقُرۡآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوۡ عَلَيۡكَ، كُلُّ النَّاسِ يَغۡدُو، فَبَائِعٌ نَفۡسَهُ فَمُعۡتِقُهَا أَوۡ مُوبِقُهَا). [رواه مسلم].
Dari Abu Malik Al-Harits bin ‘Ashim Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersuci adalah separuh keimanan, alhamdulillah memenuhi timbangan, subhanallah dan alhamdulillah memenuhi antara langit dengan bumi. Salat adalah cahaya, sedekah adalah bukti, sabar adalah sinar, dan Alquran adalah dalil yang bisa mendukungmu atau bisa menghujatmu. Setiap manusia keluar di pagi hari, ada yang menjual dirinya lalu membebaskannya atau membinasakannya.” (HR. Muslim nomor 223).

الۡحَدِيثُ الرَّابِعُ وَالۡعِشۡرُونَ

عَنۡ أَبِي ذَرٍّ الۡغِفَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ فِيمَا يَرۡوِيهِ عَنۡ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَّهُ قَالَ: (يَا عِبَادِي، إِنِّي حَرَّمۡتُ الظُّلۡمَ عَلَى نَفۡسِي، وَجَعَلۡتُهُ بَيۡنَكُمۡ مُحَرَّمًا، فَلَا تَظَالَمُوا. يَا عِبَادِي، كُلُّكُمۡ ضَالٌّ إِلَّا مَنۡ هَدَيۡتُهُ فَاسۡتَهۡدُونِي أَهۡدِكُمۡ. يَا عِبَادِي، كُلُّكُمۡ جَائِعٌ إِلَّا مَنۡ أَطۡعَمۡتُهُ، فَاسۡتَطۡعِمُونِي أُطۡعِمۡكُمۡ. يَا عِبَادِي، كُلُّكُمۡ عَارٍ إِلَّا مَنۡ كَسَوۡتُهُ، فَاسۡتَكۡسُونِي أَكۡسُكُمۡ. يَا عِبَادِي، إِنَّكُمۡ تُخۡطِئُونَ بِاللَّيۡلِ وَالنَّهَارِ، وَأَنَا أَغۡفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا، فَاسۡتَغۡفِرُونِي أَغۡفِرۡ لَكُمۡ. يَا عِبَادِي، إِنَّكُمۡ لَنۡ تَبۡلُغُوا ضُرِّي فَتَضُرُّونِي، وَلَنۡ تَبۡلُغُوا نَفۡعِي فَتَنۡفَعُونِي. يَا عِبَادِي، لَوۡ أَنَّ أَوَّلَكُمۡ وَآخِرَكُمۡ وَإِنۡسَكُمۡ وَجِنَّكُمۡ كَانُوا عَلَى أَتۡقَى قَلۡبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنۡكُمۡ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلۡكِي شَيۡئًا. يَا عِبَادِي لَوۡ أَنَّ أَوَّلَكُمۡ وَآخِرَكُمۡ وَإِنۡسَكُمۡ وَجِنَّكُمۡ كَانُوا عَلَى أَفۡجَرِ قَلۡبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنۡكُمۡ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنۡ مُلۡكِي شَيۡئًا. يَا عِبَادِي، لَوۡ أَنَّ أَوَّلَكُمۡ وَآخِرَكُمۡ وَإِنۡسَكُمۡ وَجِنَّكُمۡ قَامُوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ، فَسَأَلُونِي، فَأَعۡطَيۡتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسۡأَلَتَهُ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنۡدِي إِلَّا كَمَا يَنۡقُصُ الۡمِخۡيَطُ إِذَا أُدۡخِلَ الۡبَحۡرَ. يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعۡمَالُكُمۡ أُحۡصِيهَا لَكُمۡ، ثُمَّ أُوَفِّيكُمۡ إِيَّاهَا، فَمَنۡ وَجَدَ خَيۡرًا فَلۡيَحۡمَدِ اللهَ، وَمَنۡ وَجَدَ غَيۡرَ ذَلِكَ فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفۡسَهُ). [رواه مسلم].
Dari Abu Dzarr Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada apa yang beliau riwayatkan dari Rabbnya tabaraka wa ta’ala, bahwa Dia berkata, “Wahai para hambaKu, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman bagi diriku dan Aku menjadikannya diharamkan antara kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi. Wahai para hambaKu, kalian semuanya orang yang tersesat kecuali siapa saja yang Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepadaKu, niscaya Aku tunjuki kalian. Wahai para hambaKu, kalian semuanya kelaparan kecuali siapa saja yang Aku beri makan, maka mintalah makan kepadaKu, niscaya Aku beri makan kalian. Wahai para hambaKu, kalian semuanya telanjang kecuali siapa saja yang Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepadaKu, niscaya Aku beri pakaian kepada kalian. Wahai para hambaKu, sesungguhnya kalian senantiasa melakukan kesalahan di malam dan siang hari, sementara Aku mengampuni semua dosa, maka mintalah ampun kepadaKu niscaya Aku ampuni kalian. Wahai para hambaKu, sesungguhnya kalian tidak dapat memberikan mudarat kepadaKu sehingga memudaratkanKu dan kalian tidak dapat memberi manfaat kepadaKu sehingga memberiKu manfaat. Wahai para hambaKu, sekiranya kalian dari yang awal sampai yang akhir, baik manusia maupun jinnya, hati mereka berada pada tingkat hati yang paling bertakwa di antara kalian, tidaklah itu menambah sedikitpun kepada kekuasaanKu. Wahai para hambaKu, seandainya kalian dari yang pertama sampai terakhir, baik manusia dan jinnya, hati mereka berada pada tingkat hati yang paling jahat di antara kalian, tidaklah hal itu mengurangi kekuasaanKu sedikitpun. Wahai para hambaKu, seandainya kalian dari yang pertama sampai yang terakhir, baik manusia maupun jinnya, mereka berdiri di satu dataran lalu memintaKu, kemudian Aku berikan setiap mereka permintaannya, tidaklah hal itu mengurangi apa yang ada di sisiKu kecuali seperti berkurangnya lautan apabila dicelupi jarum. Wahai para hambaKu, itu hanyalah amalan-amalan kalian di dunia yang Aku hitung untuk kalian kemudian Aku membalasnya untuk kalian. Sehingga, siapa saja yang mendapatkan kebaikan, maka pujilah Allah. Dan siapa saja yang mendapatkan selain itu, maka janganlah ia sekali-kali mencela kecuali dirinya sendiri.” (HR. Muslim nomor 2577).