٢٦٥٢ – حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ كَثِيرٍ: أَخۡبَرَنَا سُفۡيَانُ، عَنۡ مَنۡصُورٍ، عَنۡ إِبۡرَاهِيمَ، عَنۡ عَبِيدَةَ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (خَيۡرُ النَّاسِ قَرۡنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمۡ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمۡ، ثُمَّ يَجِيءُ أَقۡوَامٌ تَسۡبِقُ شَهَادَةُ أَحَدِهِمۡ يَمِينَهُ وَيَمِينُهُ شَهَادَتَهُ). قَالَ إِبۡرَاهِيمُ: وَكَانُوا يَضۡرِبُونَنَا عَلَى الشَّهَادَةِ وَالۡعَهۡدِ. [الحديث ٢٦٥٢ – أطرافه في: ٣٦٥١، ٦٤٢٩، ٦٦٥٨].
2652. Muhammad bin Katsir telah menceritakan kepada kami: Sufyan mengabarkan kepada kami, dari Manshur, dari Ibrahim, dari ‘Abidah, dari ‘Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah kurunku, kemudian orang-orang setelah mereka, kemudian orang-orang setelah mereka. Kemudian akan datang kaum-kaum yang kesaksian salah seorang mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului kesaksiannya.” Ibrahim mengatakan: Mereka dahulu biasa memukul kami atas kebiasaan kami suka bersaksi dan bersumpah.