٢١ - بَابُ كَيۡفَ يُكَفَّنُ الۡمُحۡرِمُ
21. Bab bagaimana orang yang ihram dikafani
١٢٦٧ - حَدَّثَنَا أَبُو النُّعۡمَانِ: أَخۡبَرَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنۡ أَبِي بِشۡرٍ، عَنۡ سَعِيدِ بۡنِ جُبَيۡرٍ، عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا: أَنَّ رَجُلًا وَقَصَهُ بَعِيرُهُ، وَنَحۡنُ مَعَ النَّبِيِّ ﷺ، وَهُوَ مُحۡرِمٌ، فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (اغۡسِلُوهُ بِمَاءٍ وَسِدۡرٍ، وَكَفِّنُوهُ فِي ثَوۡبَيۡنِ، وَلَا تُمِسُّوهُ طِيبًا، وَلَا تُخَمِّرُوا رَأۡسَهُ، فَإِنَّ اللهَ يَبۡعَثُهُ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ مُلَبِّدًا). [طرفه في: ١٢٦٥].
1267. Abu An-Nu’man telah menceritakan kepada kami: Abu ‘Awanah mengabarkan kepada kami, dari Abu Bisyr, dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma: Sesungguhnya ada seseorang yang dipatahkan lehernya oleh untanya dalam keadaan kami bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang tadi sedang ihram. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mandikan ia menggunakan air dan sidr (sejenis daun bidara)! Kafanilah ia dengan dua lembar kain! Jangan kalian kenakan wewangian apapun kepadanya dan jangan kerudungi kepalanya karena Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat dalam keadaan merekatkan rambut.”