٢٤٢٧ – (ضعيف) أَخۡبَرَنَا أَحۡمَدُ بۡنُ عُثۡمَانَ بۡنِ حَكِيمٍ عَنۡ بَكۡرٍ عَنۡ عِيسَى عَنۡ مُحَمَّدٍ عَنِ الۡحَكَمِ عَنۡ مُوسَى بۡنِ طَلۡحَةَ عَنِ ابۡنِ الۡحَوۡتَكِيَّةِ، قَالَ: قَالَ أَبِي: جَاءَ أَعۡرَابِيٌّ إِلَى رَسُولِ اللهِ ﷺ، وَمَعَهُ أَرۡنَبٌ قَدۡ شَوَاهَا وَخُبۡزٌ، فَوَضَعَهَا بَيۡنَ يَدَيِ النَّبِيِّ ﷺ، ثُمَّ قَالَ: إِنِّي وَجَدۡتُهَا تَدۡمَى! فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ لِأَصۡحَابِهِ: (لَا يَضُرُّ، كُلُوا)، وَقَالَ لِلۡأَعۡرَابِيِّ: (كُلۡ)، قَالَ: إِنِّي صَائِمٌ! قَالَ: (صَوۡمُ مَاذَا؟)، قَالَ: صَوۡمُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنَ الشَّهۡرِ، قَالَ: (إِنۡ كُنۡتَ صَائِمًا؛ فَعَلَيۡكَ بِالۡغُرِّ الۡبِيضِ: ثَلَاثَ عَشۡرَةَ، وَأَرۡبَعَ عَشۡرَةَ، وَخَمۡسَ عَشۡرَةَ). قَالَ أَبُو عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ: الصَّوَابُ عَنۡ أَبِي ذَرٍّ وَيُشۡبِهُ أَنۡ يَكُونَ وَقَعَ مِنَ الۡكُتَّابِ ذَرٌّ فَقِيلَ أَبِي. [(التعليق على ابن خزيمة)(٢١٢٧)].
2427. Ahmad bin ‘Utsman bin Hakim telah mengabarkan kepada kami dari Bakr, dari ‘Isa, dari Muhammad, dari Al-Hakam, dari Musa bin Thalhah, dari Ibnu Al-Hautakiyyah. Beliau berkata: Ayahku berkata: Seorang arab badui datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bersamanya ada seekor kelinci yang telah dipanggang dan roti. Dia meletakkannya di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian mengatakan, “Sesungguhnya aku mendapati kelinci itu haid.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada para sahabatnya, “Tidak mengapa, kalian makanlah.” Beliau bersabda kepada si arab badui, “Makanlah!”
Dia berkata, “Sesungguhnya aku puasa.”
Nabi bertanya, “Puasa apa?”
Dia menjawab, “Puasa tiga hari dari sebulan.”
Nabi bersabda, “Jika engkau berpuasa, berpuasalah di hari putih: tanggal tiga belas, empat belas, dan lima belas.”
Abu ‘Abdurrahman berkata: Yang benar adalah dari Abu Dzarr. Sepertinya kata “Dzarr” terluput dari para penulis, sehingga menjadi “ayahku”.
٢٤٢٨ – (ضعيف أيضًا) أَخۡبَرَنَا عَمۡرُو بۡنُ يَحۡيَى بۡنِ الۡحَارِثِ قَالَ: حَدَّثَنَا الۡمُعَافَى بۡنُ سُلَيۡمَانَ قَالَ: حَدَّثَنَا الۡقَاسِمُ بۡنُ مَعۡنٍ عَنۡ طَلۡحَةَ بۡنِ يَحۡيَى عَنۡ مُوسَى بۡنِ طَلۡحَةَ، أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ ﷺ بِأَرۡنَبٍ، وَكَانَ النَّبِيُّ ﷺ مَدَّ يَدَهُ إِلَيۡهَا، فَقَالَ الَّذِي جَاءَ بِهَا: إِنِّي رَأَيۡتُ بِهَا دَمًا! فَكَفَّ رَسُولُ اللهِ ﷺ يَدَهُ، وَأَمَرَ الۡقَوۡمَ أَنۡ يَأۡكُلُوا، وَكَانَ فِي الۡقَوۡمِ رَجُلٌ مُنۡتَبِذٌ، فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (مَا لَكَ؟)، قَالَ: إِنِّي صَائِمٌ، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ ﷺ: (فَهَلَّا ثَلَاثَ الۡبِيضِ: ثَلَاثَ عَشۡرَةَ، وَأَرۡبَعَ عَشۡرَةَ، وَخَمۡسَ عَشۡرَةَ!)
2428. ‘Amr bin Yahya bin Al-Harits telah mengabarkan kepada kami, beliau berkata: Al-Mu’afa bin Sulaiman menceritakan kepada kami, beliau berkata: Al-Qasim bin Ma’n menceritakan kepada kami dari Thalhah bin Yahya, dari Musa bin Thalhah, bahwa seseorang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membawa kelinci. Ketika itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjulurkan tangan beliau ke arah kelinci itu. Orang yang membawa kelinci mengatakan: Sesungguhnya aku melihat di kelinci ini ada darah (haid). Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menarik tangan beliau dan memerintahkan orang-orang agar memakannya. Di antara orang-orang itu ada seseorang yang memisahkan diri. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Kenapa engkau?”
Orang itu menjawab, “Sesungguhnya aku sedang berpuasa.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya, “Kenapa tidak di tiga hari putih: tanggal tiga belas, empat belas, dan lima belas.”
٢٤٢٩ – (ضعيف أيضًا) أَخۡبَرَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ بۡنِ إِبۡرَاهِيمَ قَالَ: حَدَّثَنَا يَعۡلَى عَنۡ طَلۡحَةَ بۡنِ يَحۡيَى عَنۡ مُوسَى بۡنِ طَلۡحَةَ، قَالَ: أُتِيَ النَّبِيُّ ﷺ بِأَرۡنَبٍ قَدۡ شَوَاهَا رَجُلٌ، فَلَمَّا قَدَّمَهَا إِلَيۡهِ؛ قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ! إِنِّي قَدۡ رَأَيۡتُ بِهَا دَمًا! فَتَرَكَهَا رَسُولُ اللهِ ﷺ فَلَمۡ يَأۡكُلۡهَا، وَقَالَ لِمَنۡ عِنۡدَهُ: (كُلُوا؛ فَإِنِّي لَوِ اشۡتَهَيۡتُهَا أَكَلۡتُهَا)، وَرَجُلٌ جَالِسٌ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (ادۡنُ فَكُلۡ مَعَ الۡقَوۡمِ)، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ! إِنِّي صَائِمٌ! قَالَ: (فَهَلَّا صُمۡتَ الۡبِيضَ؟)، قَالَ: وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: (ثَلَاثَ عَشۡرَةَ، وَأَرۡبَعَ عَشۡرَةَ، وَخَمۡسَ عَشۡرَةَ).
2429. Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami, beliau berkata: Ya’la menceritakan kepada kami dari Thalhah bin Yahya, dari Musa bin Thalhah, beliau berkata: Seekor kelinci yang telah dipanggang oleh seseorang dibawa kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika orang itu menyuguhkan kepada beliau, dia mengatakan, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku melihat ada darah (haid) di kelinci ini.” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggalkan dan tidak memakan kelinci itu dan beliau bersabda kepada orang-orang yang ada di dekat beliau, “Makanlah kalian karena andai aku berhasrat menyantapnya niscaya aku makan.” Ada seseorang yang duduk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mendekat dan makanlah bersama orang-orang!” Dia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku sedang berpuasa.” Nabi bersabda, “Kenapa engkau tidak berpuasa di hari-hari putih?” Orang itu bertanya, “Kapan itu?” Nabi bersabda, “Tanggal tiga belas, empat belas, dan lima belas.”