٦٨١٤ – جَمِيلَةُ بِنۡتُ أُبَيٍّ ابۡنِ سَلُولٍ
6814. Jamilah binti Ubayy bin Salul
ب د ع: جَمِيلَةُ بِنۡتُ أُبَيٍّ ابۡنِ سَلُولٍ، أُخۡتُ عَبۡدِ اللهِ رَأۡسِ الۡمُنَافِقِينَ. وَقِيلَ كَانَتِ ابۡنَةَ عَبۡدِ اللهِ، وَهُوَ وَهۡمٌ، وَكَانَتۡ تَحۡتَ حَنۡظَلَةَ بۡنِ أَبِي عَامِرٍ غَسِيلِ الۡمَلَائِكَةِ، فَقُتِلَ عَنۡهَا يَوۡمَ أُحُدٍ، فَتَزَوَّجَهَا ثَابِتُ بۡنُ قَيۡسِ بۡنِ شَمَّاسٍ، فَتَرَكَتۡهُ وَنَشَزَتۡ عَلَيۡهِ، فَأَرۡسَلَ إِلَيۡهَا رَسُولُ اللهِ ﷺ: (مَا كَرِهۡتِ مِنۡ ثَابِتٍ؟) فَقَالَتۡ: وَاللهِ مَا كَرِهۡتُ مِنۡهُ شَيۡئًا إِلَّا دَمَامَتَهُ فَقَالَ لَهَا: (أَتُرَدِّينَ عَلَيۡهِ حَدِيقَتَهُ؟) قَالَتۡ: نَعَمۡ. فَفَرَّقَ بَيۡنَهُمَا، وَتَزَوَّجَهَا بَعۡدَهُ مَالِكُ بۡنُ الدُّخۡشُمِ، ثُمَّ تَزَوَّجَهَا بَعۡدَ مَالِكٍ حَبِيبُ بۡنُ إِسَافٍ.
Jamilah binti Ubayy bin Salul, saudari ‘Abdullah pemimpin orang-orang munafik. Ada yang mengatakan bahwa Jamilah adalah putri ‘Abdullah, namun ini keliru. Jamilah pernah menjadi istri Hanzhalah bin Abu ‘Amir orang yang dimandikan malaikat. Hanzhalah terbunuh pada hari perang Uhud. Lalu Tsabit bin Qais bin Syammas menikahinya, namun Jamilah meninggalkan Tsabit dan membangkang terhadapnya. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus utusan kepada Jamilah dan menanyakan, “Apa yang engkau benci dari diri Tsabit?” Jamilah menjawab, “Demi Allah, aku tidak membenci sesuatu pun darinya kecuali keburukan rupanya.” Nabi bertanya, “Apa engkau bisa mengembalikan kebunnya kepadanya?” Jamilah menjawab, “Iya.” Lalu Nabi memisahkan keduanya. Kemudian Malik bin Ad-Dukhsyum menikahi Jamilah setelah itu. Kemudian setelah Malik, Habib bin Isaf menikahinya.
أَخۡرَجَهَا الثَّلَاثَةُ، قَالَ أَبُو عُمَرَ: رَوَى الۡبَصۡرِيُّونَ هَٰكَذَا، يَعۡنِي: جَمِيلَةَ بِنۡتَ أُبَيٍّ، وَرَوَى أَهۡلُ الۡمَدِينَةِ فَقَالُوا: حَبِيبَةُ بِنۡتُ سَهۡلٍ الۡأَنۡصَارِيِّ. وَأَمَّا ابۡنُ مَنۡدَه فَلَمۡ يَذۡكُرۡ أَنَّهَا كَانَتۡ تَحۡتَ حَنۡظَلَةَ فَقُتِلَ عَنۡهَا، وَذَكَرَ مَا سِوَى ذٰلِكَ.
Biografi beliau disebutkan oleh tiga orang (Ibnu Mandah, Abu Nu’aim, dan Abu ‘Umar). Abu ‘Umar berkata: Orang-orang Bashrah meriwayatkan demikian, yakni Jamilah binti Ubayy. Adapun penduduk Madinah meriwayatkan dengan mengatakan: Habibah binti Sahl Al-Anshari. Adapun Ibnu Mandah tidak menyebutkan bahwa Jamilah pernah menjadi istri Hanzhalah, lalu terbunuh dan beliau menyebutkan yang selain itu.