Cari Blog Ini

'Umdatul Ahkam - Kitab Haji - Bab Orang yang Berihram Boleh Memakan Hasil Buruan Orang yang Tidak Berihram

٤٧ - بَابُ الۡمُحۡرِمِ يَأۡكُلُ مِنۡ صَيۡدِ الۡحَلَالِ
47. Bab orang yang berihram boleh memakan hasil buruan orang yang tidak berihram

٢٥٧ - عَنۡ أَبِي قَتَادَةَ الۡأَنۡصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ خَرَجَ حَاجًّا، فَخَرَجُوا مَعَهُ، فَصَرَفَ طَائِفَةً مِنۡهُمۡ فِيهِمۡ أَبُو قَتَادَةَ وَقَالَ: (خُذُوا سَاحِلَ الۡبَحۡرِ، حَتَّى نَلۡتَقِيَ) فَأَخَذُوا سَاحِلَ الۡبَحۡرِ، فَلَمَّا انۡصَرَفُوا أَحۡرَمُوا كُلُّهُمۡ، إِلَّا أَبَا قَتَادَةَ، فَلَمۡ يُحۡرِمۡ، فَبَيۡنَمَا هُمۡ يَسِيرُونَ، إِذۡ رَأَوۡا حُمُرَ وَحۡشٍ، فَحَمَلَ أَبُو قَتَادَةَ عَلَى الۡحُمُرِ فَعَقَرَ مِنۡهَا أَتَانًا، فَنَزَلۡنَا فَأَكَلۡنَا مِنۡ لَحۡمِهَا، ثُمَّ قُلۡنَا: أَنَأۡكُلُ لَحۡمَ صَيۡدٍ، وَنَحۡنُ مُحۡرِمُونَ؟ فَحَمَلۡنَا مَا بَقِيَ مِنۡ لَحۡمِهَا، فَأَدۡرَكۡنَا رَسُولَ اللهِ ﷺ، فَسَأَلۡنَاهُ عَنۡ ذٰلِكَ، قَالَ: (مِنۡكُمۡ أَحَدٌ أَمَرَهُ أَنۡ يَحۡمِلَ عَلَيۡهَا، أَوۡ أَشَارَ إلَيۡهَا؟) قَالُوا: لَا، قَالَ: رَسُولُ اللهِ ﷺ: (فَكُلُوا مَا بَقِيَ مِنۡ لَحۡمِهَا). وَفِي رِوَايَةٍ: (هَلۡ مَعَكُمۡ مِنۡهُ شَيۡءٌ؟) فَقُلۡتُ: نَعَمۡ، فَنَاوَلۡتُهُ الۡعَضُدَ، فَأَكَلَهَا.
257. Dari Abu Qatadah Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar pergi untuk haji. Maka, para sahabat pergi bersama beliau. Beliau memisahkan satu kelompok, di antara mereka ada Abu Qatadah. Nabi bersabda, “Ambillah jalan di tepi pantai sampai kita bertemu.” Mereka pun mengambil jalan tepi pantai. Ketika mereka telah meninggalkan tepi pantai, mereka semuanya berihram kecuali Abu Qatadah tidak berihram. Ketika mereka sedang berjalan, tiba-tiba mereka melihat ada beberapa zebra. Abu Qatadah pun memburu zebra-zebra itu, lalu ia berhasil membunuh seekor zebra betina di antaranya.
Kami singgah dan memakan sebagian dagingnya. Kami bertanya-tanya: Apakah kita boleh makan daging binatang buruan padahal kita sedang ihram? Kami pun membawa sisa daging zebra betina itu. Ketika kami bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami menanyakan hal itu kepada beliau.
Beliau bersabda, “Apakah ada seorang di antara kalian yang ikut memburunya atau memberi isyarat ke arahnya?”
Mereka menjawab, “Tidak.”
Beliau bersabda, “Makanlah sisa dagingnya!”[1]
Di dalam riwayat lain:
Beliau bertanya, “Apakah kalian membawa sebagiannya?”
Aku menjawab, “Ya.” Lalu aku memberikan potongan daging tadi kepada beliau, lalu beliau memakannya.[2]
٢٥٨ - عَنِ الصَّعۡبِ بۡنِ جَثَّامَةَ اللَّيۡثِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، أَنَّهُ أَهۡدَى إلَى النَّبِيِّ ﷺ حِمَارًا وَحۡشِيًّا، وَهُوَ بِالۡأَبۡوَاءِ - أَوۡ بِوَدَّانَ - فَرَدَّهُ عَلَيۡهِ، فَلَمَّا رَأَى مَا فِي وَجۡهِهِ، قَالَ: (إِنَّا لَمۡ نَرُدَّهُ عَلَيۡكَ، إِلَّا أَنَّا حُرُمٌ).
وَفِي لَفۡظِ مُسۡلِمٍ: رِجۡلَ حِمَارٍ.
وَفِي لَفۡظٍ: شِقَّ حِمَارٍ.
وَفِي لَفۡظٍ: عَجُزَ حِمَارٍ.
وَجۡهُ هَٰذَا الۡحَدِيثِ: أَنَّهُ ظَنَّ أَنَّهُ صِيدَ لِأَجۡلِهِ، وَالۡمُحۡرِمُ لَا يَأۡكُلُ مَا صِيدَ لِأَجۡلِهِ.
258. Dari Ash-Sha’b bin Jatstsamah Al-Laitsi radhiyallahu ‘anhu: Bahwa beliau pernah memberi hadiah seekor zebra kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau sedang di Al-Abwa` atau Waddan. Namun Nabi mengembalikannya. Ketika Nabi melihat raut wajah Ash-Sha’b, beliau bersabda, “Sebenarnya kami tidak mengembalikannya kepadamu kecuali karena kami sedang ihram.”[3]
Di dalam lafal Muslim, “Kaki zebra.”
Di dalam lafal lain, “Separuh hewan zebra.”
Di dalam lafal lain, “Bagian tubuh belakang zebra.”[4]
Makna hadis ini: Bahwa beliau menyangka bahwa buruan itu diburu untuk beliau, sementara orang yang berihram tidak boleh makan hewan yang diburu untuk dia.