Cari Blog Ini

Sunan Ibnu Majah hadits nomor 3046 dan 3047

٧٢ – بَابُ مَنۡ لَبَّدَ رَأۡسَهُ 
72. Bab barang siapa yang merekatkan rambut kepalanya 


٣٠٤٦ – (صحيح) حَدَّثَنَا أَبُو بَكۡرِ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ، عَنۡ عُبَيۡدِ اللهِ بۡنِ عُمَرَ، عَنۡ نَافِعٍ، عَنِ ابۡنِ عُمَرَ؛ أَنَّ حَفۡصَةَ زَوۡجَ النَّبِيِّ ﷺ قَالَتۡ: قُلۡتُ يَا رَسُولَ اللهِ! مَا شَأۡنُ النَّاسِ حَلُّوا وَلَمۡ تَحِلَّ أَنۡتَ مِنۡ عُمۡرَتِكَ؟ قَالَ: (إِنِّي لَبَّدۡتُ رَأۡسِي، وَقَلَّدۡتُ هَدۡيِي، فَلَا أَحِلُّ حَتَّى أَنۡحَرَ). [(صحيح أبي داود)(١٥٨٥)، (الحج الكبير): ق]. 

3046. [Sahih] Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Abu Usamah menceritakan kepada kami dari ‘Ubaidullah bin ‘Umar, dari Nafi’, dari Ibnu ‘Umar; 

Bahwa Hafshah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa orang-orang sudah tahalul sementara engkau belum tahalul dari umrahmu?” 

Rasulullah menjawab, “Sesungguhnya aku telah men-talbid (merekatkan dengan madu, getah, atau lainnya agar tidak kusut dan berdebu) rambut kepalaku dan aku telah mengalungi hewan kurban hajiku, sehingga aku tidak tahalul sampai aku sudah menyembelih.” 

٣٠٤٧ – (صحيح) حَدَّثَنَا أَحۡمَدُ بۡنُ عَمۡرِو بۡنِ السَّرۡحِ الۡمِصۡرِيُّ، قَالَ: أَنۡبَأَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ وَهۡبٍ، قَالَ: أَنۡبَأَنَا يُونُسُ، عَنِ ابۡنِ شِهَابٍ، عَنۡ سَالِمٍ، عَنۡ أَبِيهِ، قَالَ: سَمِعۡتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يُهِلُّ مُلَبِّدًا. [(صحيح أبي داود)(١٥٣٤)، (الحج الكبير): ق]. 

3047. [Sahih] Ahmad bin ‘Amr bin As-Sarh Al-Mishri telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: ‘Abdullah bin Wahb memberitakan kepada kami. Beliau berkata: Yunus memberitakan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Salim, dari ayahnya. Beliau mengatakan: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai talbiah dalam keadaan merekatkan rambutnya.