Cari Blog Ini

Shahih Muslim hadits nomor 146

(١٤٦) - وَحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بۡنُ رَافِعٍ، وَالۡفَضۡلُ بۡنُ سَهۡلٍ الۡأَعۡرَجُ قَالَا: حَدَّثَنَا شَبَابَةُ بۡنُ سَوَّارٍ: حَدَّثَنَا عَاصِمٌ - وَهُوَ ابۡنُ مُحَمَّدٍ الۡعُمَرِيُّ -، عَنۡ أَبِيهِ، عَنِ ابۡنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (إِنَّ الۡإِسۡلاَمَ بَدَأَ غَرِيبًا، وَسَيَعُودُ غَرِيبًا كَمَا بَدَأَ، وَهُوَ يَأۡرِزُ بَيۡنَ الۡمَسۡجِدَيۡنِ كَمَا تَأۡرِزُ الۡحَيَّةُ فِي جُحۡرِهَا). 

(146). Muhammad bin Rafi’ dan Al-Fadhl bin Sahl Al-A’raj telah menceritakan kepadaku. Keduanya berkata: Syababah bin Sawwar menceritakan kepada kami: ‘Ashim bin Muhammad Al-‘Umari menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, “Sesungguhnya Islam mulai dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana permulaannya. Islam akan berkumpul di antara dua masjid sebagaimana ular berkumpul kembali di lubangnya.”