٧٦ – بَابٌ فِي لُزُومِ الطَّاعَةِ وَالۡجَمَاعَةِ
76. Bab tentang menetapi ketaatan dan al-jama’ah
٢٥١٩ – حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بۡنُ مِنۡهَالٍ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بۡنُ زَيۡدٍ، عَنِ الۡجَعۡدِ أَبِي عُثۡمَانَ، حَدَّثَنَا أَبُو رَجَاءٍ الۡعُطَارِدِيُّ قَالَ: سَمِعۡتُ ابۡنَ عَبَّاسٍ يَرۡوِيهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيۡهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (مَنۡ رَأَى مِنۡ أَمِيرِهِ شَيۡئًا يَكۡرَهُهُ فَلۡيَصۡبِرۡ؛ فَإِنَّهُ لَيۡسَ مِنۡ أَحَدٍ يُفَارِقُ الۡجَمَاعَةَ شِبۡرًا فَيَمُوتُ إِلَّا مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً).
2519. Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami: Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami dari Al-Ja’d Abu ‘Utsman: Abu Raja` Al-‘Utharidi menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Aku mendengar Ibnu ‘Abbas meriwayatkannya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, “Siapa saja yang melihat sesuatu yang tidak disukai pada diri amirnya, maka hendaknya dia bersabar karena tidaklah seorang pun yang memisahkan diri dari jemaah kaum muslimin sejauh sejengkal lalu meninggal kecuali dia meninggal dalam keadaan jahiliah.”