Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 7316

١٣ - بَابُ مَا جَاءَ فِي اجۡتِهَادِ الۡقُضَاةِ بِمَا أَنۡزَلَ اللهُ تَعَالَى
13. Bab riwayat tentang ijtihad hakim menurut apa yang Allah taala turunkan


لِقَوۡلِهِ: ﴿وَمَن لَّمۡ يَحۡكُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّـٰلِمُونَ﴾ [المَائدة: ٤٥] وَمَدَحَ النَّبِيُّ ﷺ صَاحِبَ الۡحِكۡمَةِ حِينَ يَقۡضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا لَا يَتَكَلَّفُ مِنۡ قِيلِهِ، وَمُشَاوَرَةِ الۡخُلَفَاءِ وَسُؤَالِهِمۡ أَهۡلَ الۡعِلۡمِ. 

Berdasarkan firman Allah yang artinya, “Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Maidah: 45). Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—menyanjung pemilik hikmah (ilmu Alquran dan sunah) ketika memutuskan perkara dengannya dan mengajarkannya. Dia tidak membebani dirinya (untuk memutuskan perkara) dari pendapatnya sendiri. Juga riwayat tentang musyawarah para khalifah serta pertanyaan mereka kepada ulama. 

٧٣١٦ - حَدَّثَنَا شِهَابُ بۡنُ عَبَّادٍ: حَدَّثَنَا إِبۡرَاهِيمُ بۡنُ حُمَيۡدٍ، عَنۡ إِسۡمَاعِيلَ، عَنۡ قَيۡسٍ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثۡنَتَيۡنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الۡحَقِّ، وَآخَرُ آتَاهُ اللهُ حِكۡمَةً فَهۡوَ يَقۡضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا). [طرفه في: ٧٣]. 

7316. Syihab bin ‘Abbad telah menceritakan kepada kami: Ibrahim bin Humaid menceritakan kepada kami dari Isma’il, dari Qais, dari ‘Abdullah. Beliau mengatakan: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Tidak ada hasad kecuali dalam dua perkara: (1) seseorang yang diberi harta oleh Allah, lalu dihabiskannya dalam kebenaran; (2) seseorang lainnya yang diberi hikmah (ilmu Alquran dan sunah) oleh Allah, lalu dia memutuskan perkara dengannya dan mengajarkannya.”