Cari Blog Ini

Syarh Al-Ushulus Sittah - Pondasi Pertama (4)

ثُمَّ لَمَّا صَارَ عَلَى أَكۡثَرِ الۡأُمَّةِ مَا صَارَ؛ أَظۡهَرَ لَهُمُ الشَّيۡطَانُ الۡإِخۡلَاصَ فِي صُورَةِ تَنَقُّصِ الصَّالِحِينَ، وَالتَّقۡصِيرِ فِي حُقُوقِهِمۡ.
Kemudian terjadilah pada sebagian besar umat apa yang telah terjadi. Setan telah menampakkan keikhlasan pada mereka dalam bentuk menghinakan orang-orang shalih dan meremehkan hak-hak mereka. 

إِذَا قِيلَ لَهُمۡ: لَا تَدۡعُوا الۡمَخۡلُوقِينَ، وَلَا تَسۡتَغِيثُوا بِهِمۡ، ادۡعُوا اللهَ وَاسۡتَغِيثُوا بِاللهِ، وَاسۡأَلُوا اللهَ، وَتَوَجَّهُوا إِلَى اللهِ، لَا تَتَوَجَّهُوا إِلَى الۡقُبُورِ وَالۡأَمۡوَاتِ. 
يَقُولُونَ: أَنۡتَ تَتَنَقَّصُ الۡأَوۡلِيَاءَ، هٰؤُلَاءِ الۡأَوۡلِيَاءُ قَدۡرُهُمۡ عِنۡدَنَا أَنۡ نُجِلَّهُمۡ وَنَحۡتَرِمَهُمۡ وَنَهۡتِفَ بِأَسۡمَائِهِمۡ، هٰذَا قَدۡرُهُمۡ فَأَنۡتَ تَتَنَقَّصُهُمۡ وَلَا تَعۡتَرِفُ بِفَضۡلِهِمۡ، هٰكَذَا يَقُولُونَ لِدُعَاةِ التَّوۡحِيدِ. 
Jika dikatakan kepada mereka: Janganlah kalian berdoa kepada makhluk-makhluk, janganlah kalian beristighatsah kepada mereka. Berdoalah dan beristighatsahlah kepada Allah. Mintalah Allah. Menghadaplah kepada Allah dan janganlah kalian menghadap kepada kuburan dan orang-orang mati. Niscaya mereka akan mengatakan, “Engkau menghinakan wali-wali, mereka itu adalah wali-wali, kedudukan mereka di sisi kita adalah kita memuliakan, menghormati, dan memanggil-manggil nama-nama mereka. Inilah kedudukan mereka. Jadi engkau menghinakan dan engkau tidak mengerti kemuliaan mereka.” Demikianlah yang mereka katakan kepada para dai tauhid. 
فَنَقُولُ لَهُمۡ: نَحۡنُ نُحِبُّ الصَّالِحِينَ، وَنُحِبُّ أَوۡلِيَاءَ اللهِ، وَنُوَالِيهِمۡ وَنُجِلُّهُمۡ وَنَحۡتَرِمُهُمۡ، وَلٰكِنۡ لَا نُعۡطِيهِمۡ شَيۡئًا مِنۡ حَقِّ الرَّبِّ سُبۡحَانَهُ وَتَعَالَى وَلَا نُعۡطِيهِمۡ شَيۡئًا مِنَ الۡعِبَادَةِ؛ لِأَنَّهَا لَيۡسَتۡ حَقًّا لَهُمۡ، وَهُمۡ لَا يَرۡضَوۡنَ بِهٰذَا، وَلَا يَرۡضَوۡنَ بِأَنَّهُمۡ يُدۡعَوۡنَ مَعَ اللهِ وَيُسۡتَغَاثُ بِهِمۡ فِي الشَّدَائِدِ. 
Maka, kita jawab mereka, “Kami mencintai orang-orang shalih, kami mencintai para wali Allah. Kami mencintai, memuliakan, dan menghormati mereka. Akan tetapi kami tidak memberi sedikit pun dari hak Rabb subhanahu wa ta’ala kepada mereka. Dan kami tidak memberikan sedikitpun peribadahan kepada mereka. Karena ibadah itu bukanlah hak mereka. Mereka pun tidak ridha untuk diibadahi. Mereka tidak ridha untuk diseru bersama Allah dan tidak ridha untuk dimintai pertolongan ketika dalam keadaan kesulitan.”