٩٥٤ – (حسن صحيح) حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيۡبٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الۡأَحۡمَرُ، عَنِ ابۡنِ عَجۡلَانَ، عَنۡ زَيۡدِ بۡنِ أَسۡلَمَ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ بۡنِ أَبِي سَعِيدٍ، عَنۡ أَبِيهِ؛ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمۡ فَلۡيُصَلِّ إِلَى سُتۡرَةٍ، وَلۡيَدۡنُ مِنۡهَا، وَلَا يَدَعۡ أَحَدًا يَمُرُّ بَيۡنَ يَدَيۡهِ، فَإِنۡ جَاءَ أَحَدٌ يَمُرُّ فَلۡيُقَاتِلۡهُ، فَإِنَّهُ شَيۡطَانٌ). [(الروض)(٩٦٨)، (صحيح أبي داود)(٦٩٤-٦٩٥): م دون الأمر بالدنو].
954. Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami, beliau mengatakan: Abu Khalid Al-Ahmar menceritakan kepada kami, dari Ibnu ‘Ajlan, dari Zaid bin Aslam, dari ‘Abdurrahman bin Abu Sa’id, dari ayahnya; Beliau mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang kalian salat, hendaklah ia salat menghadap sutrah dan mendekat kepadanya. Dan janganlah ia membiarkan seorang pun lewat di hadapannya. Apabila ada seseorang yang akan lewat, hendaknya ia menahannya dengan kuat karena sesungguhnya itu adalah setan.”