٢٨ – بَابُ وَقۡتِ الۡفَجۡرِ
28. Bab waktu fajar
٥٧٥ – حَدَّثَنَا عَمۡرُو بۡنُ عَاصِمٍ قَالَ: حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، عَنۡ قَتَادَةَ، عَنۡ أَنَسٍ: أَنَّ زَيۡدَ بۡنَ ثَابِتٍ حَدَّثَهُ: أَنَّهُمۡ تَسَحَّرُوا مَعَ النَّبِيِّ ﷺ ثُمَّ قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ. قُلۡتُ: كَمۡ بَيۡنَهُمَا؟ قَالَ قَدۡرُ خَمۡسِينَ أَوۡ سِتِّينَ، يَعۡنِي آيَةً. [الحديث ٥٧٥ – طرفه في: ١٩٢١].
575. ‘Amr bin ‘Ashim telah menceritakan kepada kami, beliau berkata: Hammam menceritakan kepada kami, dari Qatadah, dari Anas: Bahwa Zaid bin Tsabit menceritakan kepadanya: Bahwa mereka pernah makan sahur bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bangkit untuk mengerjakan salat (Subuh). Aku bertanya: Berapa rentang waktu antara keduanya? Beliau menjawab: Sekadar (membaca) lima puluh atau enam puluh, yakni ayat.