١ - بَابُ مَا يَجُوزُ مِنَ الشُّرُوطِ فِي الۡإِسۡلَامِ وَالۡأَحۡكَامِ وَالۡمُبَايَعَةِ
1. Bab syarat-syarat yang dibolehkan ketika masuk Islam, dalam hukum-hukum muamalah, dan dalam jual beli
٢٧١١، ٢٧١٢ - حَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ بُكَيۡرٍ: حَدَّثَنَا اللَّيۡثُ، عَنۡ عُقَيۡلٍ، عَنِ ابۡنِ شِهَابٍ قَالَ: أَخۡبَرَنِي عُرۡوَةُ بۡنُ الزُّبَيۡرِ: أَنَّهُ سَمِعَ مَرۡوَانَ وَالۡمِسۡوَرَ بۡنَ مَخۡرَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا: يُخۡبِرَانِ عَنۡ أَصۡحَابِ رَسُولِ اللهِ ﷺ، قَالَ: لَمَّا كَاتَبَ سُهَيۡلُ بۡنُ عَمۡرٍو يَوۡمَئِذٍ، كَانَ فِيمَا اشۡتَرَطَ سُهَيۡلُ بۡنُ عَمۡرٍو عَلَى النَّبِيِّ ﷺ: أَنَّهُ لَا يَأۡتِيكَ مِنَّا أَحَدٌ، وَإِنۡ كَانَ عَلَى دِينِكَ، إِلَّا رَدَدۡتَهُ إِلَيۡنَا وَخَلَّيۡتَ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَهُ، فَكَرِهَ الۡمُؤۡمِنُونَ ذٰلِكَ وَامۡتَعَضُوا مِنۡهُ، وَأَبَى سُهَيۡلٌ إِلَّا ذٰلِكَ، فَكَاتَبَهُ النَّبِيُّ ﷺ عَلَى ذٰلِكَ، فَرَدَّ يَوۡمَئِذٍ أَبَا جَنۡدَلٍ إِلَى أَبِيهِ سُهَيۡلِ بۡنِ عَمۡرٍو، وَلَمۡ يَأۡتِهِ أَحَدٌ مِنَ الرِّجَالِ إِلَّا رَدَّهُ فِي تِلۡكَ الۡمُدَّةِ وَإِنۡ كَانَ مُسۡلِمًا، وَجَاءَ الۡمُؤۡمِنَاتُ مُهَاجِرَاتٍ، وَكَانَتۡ أُمُّ كُلۡثُومٍ بِنۡتُ عُقۡبَةَ بۡنِ أَبِي مُعَيۡطٍ مِمَّنۡ خَرَجَ إِلَى رَسُولِ اللهِ ﷺ يَوۡمَئِذٍ وَهِيَ عَاتِقٌ، فَجَاءَ أَهۡلُهَا يَسۡأَلُونَ النَّبِيَّ ﷺ أَنۡ يَرۡجِعَهَا إِلَيۡهِمۡ، فَلَمۡ يَرۡجِعۡهَا إِلَيۡهِمۡ، لِمَا أَنۡزَلَ اللهُ فِيهِنَّ: ﴿إِذَا جَاءَكُمُ الۡمُؤۡمِنَاتُ مُهَاجِرَاتٍ فَامۡتَحِنُوهُنَّ اللهُ أَعۡلَمُ بِإِيمَانِهِنَّ﴾ إِلَى قَوۡلِهِ ﴿وَلَا هُمۡ يَحِلُّونَ لَهُنَّ﴾ [الممتحنة: ١٠]. [طرفه في: ١٦٩٤، ١٦٩٥].
2711, 2712. Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami: Al-Laits menceritakan kepada kami, dari ‘Uqail, dari Ibnu Syihab, beliau berkata: ‘Urwah ibnuz Zubair mengabarkan kepadaku: Bahwa beliau mendengar Marwan dan Al-Miswar bin Makhramah radhiyallahu ‘anhuma: Keduanya mengabarkan dari para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Masing-masing keduanya berkata: Ketika Suhail bin ‘Amr mengadakan perjanjian, di antara syarat yang diajukan oleh Suhail bin ‘Amr kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah bahwa tidaklah seorang pun di antara kami yang datang kepadamu, meskipun orang itu memeluk agamamu, kecuali engkau kembalikan ia kepada kami dan engkau tidak boleh turut campur antara kami dengan dia. Kaum mukminin ketika itu tidak menyukai syarat itu dan merasa keberatan. Namun Suhail enggan (membuat perjanjian) kecuali syarat itu disetujui. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menyetujui perjanjian di atas syarat itu. Sehingga ketika itu, beliau mengembalikan Abu Jandal kepada ayahnya, yaitu Suhail bin ‘Amr. Dan tidaklah ada seorang pun lelaki yang datang kepada Nabi kecuali beliau kembalikan di masa perjanjian itu, walaupun orang itu adalah seorang muslim. Wanita-wanita mukminah yang berhijrah pun datang. Di antara orang yang keluar untuk datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika itu adalah Ummu Kultsum bintu ‘Uqbah bin Abu Mu’aith dan dia adalah seorang gadis. Keluarganya datang untuk meminta Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam agar mengembalikannya kepada mereka, namun beliau tidak mau mengembalikannya kepada mereka karena ayat yang Allah turunkan tentang mereka, “Apabila datang berhijrah kepada kalian perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kalian uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka.” Sampai firman-Nya, “orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka.” (QS. Al-Mumtahanah: 10).