Cari Blog Ini

Sunan Ibnu Majah hadits nomor 2908 dan 2909

٢٩٠٨ – (ضعيف الإسناد وفي (الصحيح) ما يغني عنه) حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ نُمَيۡرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الۡأَحۡمَرُ، عَنۡ مُحَمَّدِ بۡنِ كُرَيۡبٍ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ؛ قَالَ: أَخۡبَرَنِي حُصَيۡنُ بۡنُ عَوۡفٍ؛ قَالَ: قُلۡتُ: يَا رَسُولَ اللهِ! إِنَّ أَبِي أَدۡرَكَهُ الۡحَجُّ وَلَا يَسۡتَطِيعُ أَنۡ يَحُجَّ إِلَّا مُعۡتَرِضًا، فَصَمَتَ سَاعَةً، ثُمَّ قَالَ: (حُجَّ عَنۡ أَبِيكَ).
2908. Muhammad bin ‘Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami, beliau berkata: Abu Khalid Al-Ahmar menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Kuraib, dari ayahnya, dari Ibnu ‘Abbas; Beliau mengatakan: Hushain bin ‘Auf mengabarkan kepadaku; Beliau mengatakan: Aku berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ayahku terkena syariat haji namun dia tidak mampu untuk haji kecuali dengan keadaan tidak bisa kukuh di atas kendaraan.” Nabi diam sesaat kemudian bersabda, “Hajilah atas nama ayahmu.”
٢٩٠٩ – (صحيح) حَدَّثَنَا عَبۡدُ الرَّحۡمَٰنِ بۡنُ إِبۡرَاهِيمَ الدِّمَشۡقِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا الۡوَلِيدُ بۡنُ مُسۡلِمٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا الۡأَوۡزَاعِيُّ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ، عَنۡ سُلَيۡمَانَ بۡنِ يَسَارٍ، عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ، عَنۡ أَخِيهِ الۡفَضۡلِ؛ أَنَّهُ كَانَ رِدۡفَ رَسُولِ اللهِ ﷺ غَدَاةَ النَّحۡرِ، فَأَتَتۡهُ امۡرَأَةٌ مِنۡ خَثۡعَمَ، فَقَالَتۡ: يَا رَسُولَ اللهِ! إِنَّ فَرِيضَةَ اللهِ فِي الۡحَجِّ عَلَى عِبَادِهِ أَدۡرَكَتۡ أَبِي شَيۡخًا كَبِيرًا، لَا يَسۡتَطِيعُ أَنۡ يَرۡكَبَ، أَفَأَحُجُّ عَنۡهُ؟ قَالَ: (نَعَمۡ، فَإِنَّهُ لَوۡ كَانَ عَلَى أَبِيكِ دَيۡنٌ قَضَيۡتِهِ). [(الإرواء)(٩٩٢)، (جلباب المرأة المسلمة)(ص ٦١، ٦٢)، (صحيح أبي داود)(١٥٨٧): ق].
2909. ‘Abdurrahman bin Ibrahim Ad-Dimasyqi telah menceritakan kepada kami, beliau berkata: Al-Walid bin Muslim menceritakan kepada kami, beliau berkata: Al-Auza’i menceritakan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Sulaiman bin Yasar, dari Ibnu ‘Abbas, dari saudaranya, yaitu Al-Fadhl; Bahwa Al-Fadhl pernah membonceng Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada pagi hari nahar. Lalu ada seorang wanita dari Khats’am datang kepada Nabi dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah mewajibkan haji kepada para hamba-Nya. Hal itu mengenai ayahku yang sudah sangat tua. Tidak mampu untuk melakukan perjalanan. Apakah boleh aku berhaji atas namanya?” Nabi bersaba, “Iya, karena kalau ayahmu mempunyai utang, engkau harus melunasinya.”