Cari Blog Ini

Syarh Ushul I'tiqad Ahlissunnah wal Jama'ah hadits nomor 80 dan 81

٨٠ – أَخۡبَرَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ عُمَرَ بۡنِ مُحَمَّدِ بۡنِ حُمَيۡدٍ أنبا أَحۡمَدُ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ الۡوَكِيلُ أنبا عَمۡرُو بۡنُ عَلِيٍّ ثنا أَبُو عَاصِمٍ الضَّحَّاكُ بۡنُ مَخۡلَدٍ نا ثَوۡرٌ /ح/. 

80. Muhammad bin ‘Umar bin Muhammad bin Humaid telah mengabarkan kepada kami: Ahmad bin ‘Abdullah Al-Wakil memberitakan kepada kami: ‘Amr bin ‘Ali memberitakan kepada kami: Abu ‘Ashim Adh-Dhahhak bin Makhlad menceritakan kepada kami: Tsaur menceritakan kepada kami. 

٨١ - وَأَخۡبَرَنَا يَحۡيَى بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ بۡنِ زَكَرِيَّا النَّيۡسَابُور أنبا أَبُو حَامِدٍ أَحۡمَدُ بۡنُ الۡحُسَيۡنِ الشَّرۡفِيُّ ثنا مُحَمَّدُ بۡنُ يَحۡيَى ثنا عَبۡدُ الۡمَلِكِ بۡنُ الصَّبَّاحِ وَأَبُو عَاصِمٍ قَالَا: حَدَّثَنَا ثَوۡرٌ عَنۡ خَالِدِ بۡنِ مَعۡدَانَ عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ عَمۡرٍو السُّلَمِيِّ: 

81. Yahya bin Isma’il bin Zakariyya An-Naisabur telah mengabarkan kepada kami: Abu Hamid Ahmad bin Al-Husain Asy-Syarqi memberitakan kepada kami: Muhammad bin Yahya menceritakan kepada kami: ‘Abdul Malik bin Ash-Shabbah dan Abu ‘Ashim menceritakan kepada kami. Keduanya berkata: Tsaur menceritakan kepada kami dari Khalid bin Ma’dan, dari ‘Abdurrahman bin ‘Amr As-Sulami: 

عَنِ الۡعِرۡبَاضِ بۡنِ سَارِيَةَ وَكَانَ مِمَّنۡ أَنۡزَلَ اللهُ فِيهِمۡ: ﴿وَلَا عَلَى ٱلَّذِينَ إِذَا مَآ أَتَوۡكَ لِتَحۡمِلَهُمۡ﴾.. الآية. قَالَ: فَدَخَلۡنَا فَسَلَّمۡنَا عَلَيۡهِ وَقُلۡنَا: أَتَيۡنَاكَ زَائِرِينَ وَعَائِدِينَ وَمُقۡتَبِسِينَ فَقَالَ: صَلَّى رَسُولُ اللهِ ﷺ. وَقَالَ أَبُو عَاصِمٍ: صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللهِ ﷺ الصُّبۡحَ يَوۡمًا فَأَقۡبَلَ عَلَيۡنَا فَوَعَظَنَا مَوۡعِظَةً بَلِيغَةً ذَرَفَتۡ مِنۡهَا الۡأَعۡيُنُ وَوَجِلَتۡ مِنۡهَا الۡقُلُوبُ قَالَ: قُلۡنَا: يَا رَسُولَ اللهِ كَأَنَّ هَٰذِهِ مَوۡعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَمَاذَا تَعۡهَدۡ إِلَيۡنَا. قَالَ أَبُو عَاصِمٍ فِي حَدِيثِهِ: فَأَوۡصِنَا قَالَ: (أُوصِيكُمۡ عِبَادَ اللهِ بِتَقۡوَى اللهِ وَالسَّمۡعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنۡ كَانَ عَبۡدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنۡ يَعِشۡ مِنۡكُمۡ فَسَيَرَى بَعۡدِي اخۡتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيۡكُمۡ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الۡخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الۡمَهۡدِيِّينَ وَعَضُّوا عَلَيۡهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمۡ وَمُحۡدَثَاتِ الۡأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ بِدۡعَةٍ ضَلَالَةٌ) وَاللَّفۡظُ لِمُحَمَّدِ بۡنِ يَحۡيَى. 

وَلَفۡظُ عَمۡرِو بۡنِ عَلِيٍّ عَنۡ أَبِي عَاصِمٍ قَرِيبٌ مِنۡهُ. 

Dari Al-‘Irbadh bin Sariyah. Al-‘Irbadh adalah termasuk orang yang Allah turunkan ayat tentang mereka, yang artinya, “dan tiada (pula) berdosa atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan…” (QS. At-Taubah: 92). 

Beliau berkata: Kami masuk, mengucapkan salam kepada Al-‘Irbadh, lalu kami berkata: Kami datang kepadamu dalam rangka mengunjungi, menjenguk, dan mengambil ilmu. Al-‘Irbadh mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam salat. Abu ‘Ashim berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam salat Subuh mengimami kami pada suatu hari kemudian beliau menghadap kepada kami dan memberi nasihat yang sangat mengena sehingga air mata berlinang dan hati-hati bergetar karenanya. 

Beliau berkata: Kami berkata, “Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah nasihat orang yang akan berpisah, lalu apa yang engkau perintahkan kepada kami?” Abu ‘Ashim berkata di dalam hadisnya, “Berilah wasiat untuk kami.” 

Rasulullah bersabda, “Aku wasiatkan kalian, wahai hamba-hamba Allah, agar bertakwa kepada Allah, tetap mendengar dan taat walaupun dipimpin oleh budak Abyssinia (Etiopia). Karena siapa saja di antara kalian yang masih hidup sepeninggalku, maka dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka, kalian wajib mengikuti sunahku dan sunah para khalifah yang rasyid dan diberi petunjuk. Gigitlah sunah itu dengan gigi-gigi geraham dan waspadalah kalian dari perkara yang diada-adakan karena setiap bidah adalah kesesatan.” 

Redaksi ini milik Muhammad bin Yahya. Adapun redaksi ‘Amr bin ‘Ali dari Abu ‘Ashim mirip dengan itu.