Cari Blog Ini

Tanda Hari Kiamat: Keluarnya Yakjuj wa Makjuj

Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullah (wafat 260 H) dalam Lum'atul I'tiqad berkata:
وَخُرُوجِ يَأۡجُوجَ وَمَأۡجُوجَ.
Dan keluarnya Yakjuj wa Makjuj[1]

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah di dalam kitab Syarh Lum'atil I'tiqad berkata:

[1]٣ – (يَأۡجُوجُ وَمَأۡجُوجُ): 

3. Yakjuj wa Makjuj. 

اسۡمَانِ أَعۡجَمِيَّانِ أَوۡ عَرَبِيَّانِ مُشۡتَقَّانِ مِنَ الۡمَأۡجِ وَهُوَ الۡاضۡطِرَابُ أَوۡ مِنۡ أَجِيجِ النَّارِ وَتَلَهُّبِهَا. 

وَهُمَا أُمَّتَانِ مِنۡ بَنِي آدَمَ مَوۡجُودُتَانِ بِدَلِيلِ الۡكِتَابِ وَالسُّنَّةِ. 

Dua nama dari bahasa non-Arab atau nama dari bahasa Arab yang merupakan turunan dari al-ma`j yang berarti kebingungan atau dari ajij (suara) dan jilatan api. Yakjuj wa Makjuj adalah dua umat keturunan Adam yang sekarang sudah ada berdasarkan dalil Alquran dan Sunah. 

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي قِصَّةِ ذِي الۡقَرۡنَيۡنِ: ﴿حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ بَيۡنَ السَّدَّيۡنِ وَجَدَ مِنۡ دُونِهِمَا قَوۡمًا لَّا يَكَادُونَ يَفۡقَهُونَ قَوۡلًا ۝٩٣ قَالُوا يَا ذَا الۡقَرۡنَيۡنِ إِنَّ يَأۡجُوجَ وَمَأۡجُوجَ مُفۡسِدُونَ فِي الۡأَرۡضِ فَهَلۡ نَجۡعَلُ لَكَ خَرۡجًا عَلَىٰ أَنۡ تَجۡعَلَ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَهُمۡ سَدًّا﴾ الآيات [الكهف: ٩٣-٩٤]. 

Allah taala berfirman tentang kisah Dzulqarnain yang artinya, “Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: Wahai Dzulqarnain, sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” (QS. Al-Kahfi: 93-94). 

وَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (يَقُولُ اللهُ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ: يَا آدَمُ قُمۡ فَابۡعَثۡ بِعۡثَ النَّاِر مِنۡ ذُرِّيَّتِكَ) إِلَى أَنۡ قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (أَبۡشِرُوا فَإِنَّ مِنۡكُمۡ وَاحِدًا وَمِنۡ يَأۡجُوجَ وَمَأۡجُوجَ أَلۡفًا) أَخۡرَجَاهُ فِي الصَّحِيحَيۡنِ. 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah berkata di hari kiamat: Wahai Adam, bangkitlah lalu keluarkan utusan neraka dari keturunanmu.” Sampai sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Bergembiralah kalian karena dari kalian satu dan dari Yakjuj wa Makjuj seribu.” (HR. Al-Bukhari nomor 4741 dan Muslim nomor 222). 

وَخُرُوجُهُمُ الَّذِي يَكُونُ مِنۡ أَشۡرَاطِ السَّاعَةِ لَمۡ يَأۡتِ بَعۡد، وَلَٰكِنۡ بَوَادِرُهُ وُجِدَتۡ فِي عَهۡدِ النَّبِيِّ ﷺ. 

Kemunculan mereka yang termasuk dari tanda-tanda hari kiamat belum terjadi sekarang. Akan tetapi tanda-tanda yang mendahuluinya telah didapati di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

فَقَدۡ ثَبَتَ فِي الصَّحِيحَيۡنِ أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ: (فُتِحَ الۡيَوۡمَ مِنۡ رَدۡمِ يَأۡجُوجَ وَمَأۡجُوجَ مِثۡلَ هَٰذِهِ وَحَلَقَ بِأُصۡبُعِهِ الۡإِبۡهَامِ وَالَّتِي تَلِيهَا). 

Telah sabit di dalam dua kitab Shahih bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada hari ini, tembok Yakjuj wa Makjuj telah terbuka semisal ini. Beliau melingkarkan ibu jari dan jari setelahnya.” (HR. Al-Bukhari nomor 5293 dan Muslim nomor 2880). 

وَقَدۡ ثَبَتَ خُرُوجُهُمۡ فِي اۡلِكَتابِ وَالسُّنَّةِ. 

Kemunculan mereka telah sabit di dalam Alquran dan sunah. 

قَالَ اللهُ تَعَالَى: ﴿حَتَّىٰ إِذَا فُتِحَتۡ يَأۡجُوجُ وَمَأۡجُوجُ وَهُمۡ مِّن كُلِّ حَدَبٍ يَنسِلُونَ ۝٩٦ وَاقۡتَرَبَ الۡوَعۡدُ الۡحَقُّ﴾ [الأنبياء: ٩٦، ٩٧]. 

Allah taala berfirman yang artinya, “Hingga apabila dibukakan (tembok) Yakjuj wa Makjuj dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar.” (QS. Al-Anbiya`: 96-97). 

وَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (إِنَّهَا لَنۡ تَقُومَ السَّاعَةُ حَتَّى تَرَوۡا قَبۡلَهَا عَشۡرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ: الدُّخَانَ، وَالدَّجَّالَ، وَالدَّابَّةَ، وَطُلُوعَ الشَّمۡسِ مِنۡ مَغۡرِبِهَا، وَنُزُولَ عِيسَى ابۡنِ مَرۡيَمَ، وَيَأۡجُوجَ وَمَأۡجُوجَ، وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ: خَسۡفٌ بِالۡمَشۡرِقِ، وَخَسۡفٌ بِالۡمَغۡرِبِ، وَخَسۡفٌ بِجَزِيرَةِ الۡعَرَبِ، وَآخِرُ ذٰلِكَ نَارٌ تَخۡرُجُ مِنَ الۡيَمَنِ تَطۡرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحۡشَرِهِمۡ) رَوَاهُ مُسۡلِمٌ. 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian melihat sepuluh tanda sebelumnya.” Lalu beliau menyebutkan: asap, Dajjal, dabbah (dabat/binatang melata), terbitnya matahari dari barat, turunnya ‘Isa bin Maryam, Yakjuj wa Makjuj, dan tiga tenggelamnya bumi: satu tenggelam di timur, satu tenggelam di barat, dan satu tenggelam di jazirah Arab. Tanda terakhir adalah ada api yang muncul dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat berkumpul mereka.” (HR. Muslim nomor 2901). 

وَقِصَّتُهُمۡ فِي حَدِيثِ النَّوَّاسِ بۡنِ سَمۡعَانَ أَنَّ الَّنِبَّي ﷺ قَالَ فِي عِيسَى ابۡنِ مَرۡيَمَ بَعۡدَ قَتۡلِهِ الدَّجَّالَ: (فَبَيۡنَمَا هُوَ كَذٰلِكَ إِذۡ أَوۡحَى اللهُ إِلَى عِيسَى أَنِّي قَدۡ أَخۡرَجۡتُ عِبَادًا لِي لَا يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمۡ فَحَرِّزۡ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ. وَيَبۡعَثُ اللهُ يَأۡجُوجَ وَمَأۡجُوجَ وَهُمۡ مِنۡ كُلِّ حَدَبٍ يَنۡسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمۡ عَلَى بُحَيۡرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشۡرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمۡ وَيَقُولُ: لَقَدۡ كَانَ بِهَٰذِه مَرَّةً مَاءٌ ثُمَّ يَسِيرُونَ حَتَّى يَنۡتَهُوا إِلَى جَبَلِ الۡخَمَرِ وَهُوَ جَبَلُ بَيۡتِ الۡمَقۡدِسِ فَيَقُولُونَ: لَقَدۡ قَتَلۡنَا مَنۡ فِي الۡأَرۡضِ هَلُمَّ فَلۡنَقۡتُلۡ مَنۡ فِي السَّمَاءِ، فَيَرۡمُونَ بِنُشَّابِهِمۡ إِلَى السَّمَاءِ فَيَرُدُّ اللهُ عَلَيۡهِمۡ نُشَّابَهُمۡ مَخۡضُوبَةً دَمًا، وَيُحۡصَرُ نَبِيُّ اللهِ وَأَصۡحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأۡسُ الثَّوۡرِ لِأَحَدِهِمۡ خَيۡرًا مِنۡ مِائَةِ دِينَاٍر لِأَحَدِكُمُ الۡيَوۡمَ، فَيَرۡغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصۡحَابُهُ إِلَى اللهِ فَيُرۡسِلُ اللهُ عَلَيۡهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمۡ فَيُصۡبِحُونَ فَرۡسَى كَمَوۡتِ نَفۡسٍ وَاحِدَةٍ، ثُمَّ يَهۡبِطُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصۡحَابُهُ إِلَى الۡأَرۡضِ فَلَا يَجِدُونَ مَوۡضِعَ شِبۡرٍ إِلَّا مَلَأَهُ زَهَمُهُمۡ وَنَتۡنُهُمۡ، فَيَرۡغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصۡحَابُهُ إِلَى اللهِ فَيُرۡسِلُ عَلَيۡهِمۡ طَيۡرًا كَأَعۡنَاقِ الۡبُخۡتِ فَتَحۡمِلُهُمۡ فَتَطۡرَحُهُمۡ حَيۡثُ شَاءَ اللهُ) رَوَاهُ مُسۡلِمٌ. 

Kisah mereka dalam hadis An-Nawwas bin Sam’an bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata tentang ‘Isa bin Maryam setelah membunuh Dajjal, “Ketika saat itu, tiba-tiba Allah wahyukan kepada ‘Isa: Sesungguhnya aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak ada satu orang pun yang mampu membunuh mereka. Maka, kumpulkanlah hamba-hamba-Ku ke gunung Thur dan Allah pun mengeluarkan Yakjuj wa Makjuj. Mereka turun dengan cepat dari setiap tempat-tempat yang tinggi. Rombongan awal mereka melewati danau Thabariyyah (danau Galilea) lalu mereka minum darinya. Lalu rombongan akhir mereka melewatinya dan berkata: Sungguh di sini dulu pernah ada air. Kemudian mereka berjalan sampai berhenti di gunung Khamar. Itu adalah gunung di Baitul Maqdis. Mereka berkata: Sungguh kita telah membunuh siapa saja yang ada di bumi. Mari kita membunuh siapa saja yang ada di langit. Mereka pun melemparkan panah ke langit, lalu Allah mengembalikan panah itu kepada mereka dalam keadaan berlumur darah. Nabi Allah ‘Isa dan para pengikutnya dikepung sampai-sampai kepala lembu milik salah seorang mereka lebih baik daripada seratus dinar milik kalian pada hari itu. Nabi Allah ‘Isa dan para pengikutnya pun berdoa. Lalu Allah kirimkan kepada Yakjuj wa Makjuj belatung di leher-leher mereka. Mereka pun mati seperti matinya satu jiwa. Kemudian Nabi Allah ‘Isa dan pengikutnya turun ke bawah. Mereka tidak mendapati tempat satu jengkal pun di muka bumi kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk mereka. Nabi Allah ‘Isa dan pengikutnya berdoa kepada Allah sehingga Allah mengirimkan burung seperti leher-leher unta. Burung itu membawa mereka dan melemparkan mereka ke tempat yang Allah kehendaki.” (HR. Muslim nomor 2937).