Cari Blog Ini

Sunan Ad-Darimi hadits nomor 435

٤٣٥ - أَخۡبَرَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ الۡعَلَاءِ، حَدَّثَنَا ابۡنُ نُمَيۡرٍ، عَنۡ مُجَالِدٍ، عَنۡ عَامِرٍ، عَنۡ جَابِرٍ: أَنَّ عُمَرَ بۡنَ الۡخَطَّابِ أَتَى رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيۡهِ وَسَلَّمَ بِنُسۡخَةٍ مِنَ التَّوۡرَاةِ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، هَٰذِهِ نُسۡخَةٌ مِنَ التَّوۡرَاةِ، فَسَكَتَ، فَجَعَلَ يَقۡرَأُ وَوَجۡهُ رَسُولِ اللهِ يَتَغَيَّرُ، فَقَالَ أَبُو بَكۡرٍ: ثَكِلَتۡكَ الثَّوَاكِلُ! مَا تَرَى مَا بِوَجۡهِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيۡهِ وَسَلَّمَ، فَنَظَرَ عُمَرُ إِلَى وَجۡهِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيۡهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: أَعُوذُ بِاللهِ مِنۡ غَضَبِ اللهِ وَغَضَبِ رَسُولِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيۡهِ وَسَلَّمَ، رَضِينَا بِاللهِ رَبًّا، وَبِالۡإِسۡلَامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليۡهِ وَسَلَّمَ: (وَالَّذِي نَفۡسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَوۡ بَدَا لَكُمۡ مُوسَى فَاتَّبَعۡتُمُوهُ وَتَرَكۡتُمُونِي؛ لَضَلَلۡتُمۡ عَنۡ سَوَاءِ السَّبِيلِ، وَلَوۡ كَانَ حَيًّا وَأَدۡرَكَ نُبُوَّتِي لَاتَّبَعَنِي). 

435. Muhammad bin Al-‘Ala` telah mengabarkan kepada kami: Ibnu Numair menceritakan kepada kami dari Mujalid, dari ‘Amir, dari Jabir: 

Bahwa ‘Umar bin Al-Khaththab datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membawa sebuah salinan Taurat. 

‘Umar berkata, “Wahai Rasulullah, ini adalah sebuah salinan Taurat.” 

Rasulullah diam. ‘Umar mulai membaca sementara raut muka Rasulullah berubah. 

Abu Bakr berkata, “Para ibu kehilangan engkau! Tidakkah engkau melihat raut muka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”

‘Umar memandang wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu mengatakan, “Aku berlindung kepada Allah dari kemurkaan Allah dan kemurkaan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kami rida Allah sebagai rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai nabi.” 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, andai Nabi Musa muncul kepada kalian, lalu kalian mengikutinya dan meninggalkanku, niscaya kalian sesat dari jalan yang lurus. Andai beliau hidup dan menjumpai masa kenabianku, niscaya beliau akan mengikutiku.”