Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 1021

١٣ - بَابُ الدُّعَاءِ إِذَا كَثُرَ الۡمَطَرُ: حَوَالَيۡنَا وَلَا عَلَيۡنَا
13. Bab doa ketika curah hujan tinggi, “Ke sekeliling kami dan jangan ke tempat kami”


١٠٢١ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ أَبِي بَكۡرٍ: حَدَّثَنَا مُعۡتَمِرٌ، عَنۡ عُبَيۡدِ اللهِ، عَنۡ ثَابِتٍ، عَنۡ أَنَسٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَخۡطُبُ يَوۡمَ جُمُعَةٍ، فَقَامَ النَّاسُ فَصَاحُوا، فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، قَحَطَ الۡمَطَرُ، وَاحۡمَرَّتِ الشَّجَرُ، وَهَلَكَتِ الۡبَهَائِمُ، فَادۡعُ اللهَ يَسۡقِينَا. فَقَالَ: (اللّٰهُمَّ اسۡقِنَا) مَرَّتَيۡنِ، وَايۡمُ اللهِ، مَا نَرَى فِي السَّمَاءِ قَزَعَةً مِنۡ سَحَابٍ، فَنَشَأَتۡ سَحَابَةٌ وَأَمۡطَرَتۡ، وَنَزَلَ عَنِ الۡمِنۡبَرِ فَصَلَّى، فَلَمَّا انۡصَرَفَ، لَمۡ تَزَلۡ تُمۡطِرُ إِلَى الۡجُمُعَةِ الَّتِي تَلِيهَا، فَلَمَّا قَامَ النَّبِيُّ ﷺ يَخۡطُبُ صَاحُوا إِلَيۡهِ: تَهَدَّمَتِ الۡبُيُوتُ، وَانۡقَطَعَتِ السُّبُلُ، فَادۡعُ اللهَ يَحۡبِسُهَا عَنَّا. فَتَبَسَّمَ النَّبِيُّ ﷺ، ثُمَّ قَالَ: (اللّٰهُمَّ حَوَالَيۡنَا وَلَا عَلَيۡنَا). فَكُشِطَتِ الۡمَدِينَةُ، فَجَعَلَتۡ تُمۡطِرُ حَوۡلَهَا، وَلَا تَمۡطُرُ بِالۡمَدِينَةِ قَطۡرَةً، فَنَظَرۡتُ إِلَى الۡمَدِينَةِ وَإِنَّهَا لَفِي مِثۡلِ الۡإِكۡلِيلِ. [طرفه في: ٩٣٢].

1021. Muhammad bin Abu Bakr telah menceritakan kepada kami: Mu’tamir menceritakan kepada kami dari ‘Ubaidullah, dari Tsabit, dari Anas. Beliau mengatakan:

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—pernah ketika berkhotbah di hari Jumat, ada orang-orang berdiri seraya berkata dengan memekik, “Wahai Rasulullah, hujan tidak kunjung turun, pepohonan telah memerah, dan binatang-binatang ternak telah mati. Berdoalah kepada Allah agar menurunkan hujan kepada kita!”

Nabi berdoa, “Ya Allah, turunkan hujan kepada kami.” Dua kali.

Demi Allah, tadinya kami tidak melihat ada sepotong awanpun di langit, lalu muncullah awan dan turunlah hujan. Nabi turun dari mimbar lalu salat. Selesai itu, hujan terus turun hingga hari Jumat berikutnya. Ketika Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—sedang berdiri berkhotbah, mereka berkata dengan memekik, “Rumah-rumah sudah mulai rusak dan jalan-jalan telah terputus. Berdoalah kepada Allah agar menahan hujan ini dari kami!”

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—tersenyum kemudian berdoa, “Ya Allah, (alihkan hujan ini) ke sekeliling kami dan jangan ke tempat kami.”

Langit Madinah menjadi cerah, lalu hujan turun di sekelilingnya dan tidak ada setetespun yang turun di Madinah. Aku memandang ke Madinah dan sungguh Madinah benar-benar seperti berada di dalam mahkota.