Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 7154

١١ - بَابُ مَا ذُكِرَ أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ لَمۡ يَكُنۡ لَهُ بَوَّابٌ
11. Bab Riwayat yang Menyebutkan Bahwa Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—Tidak Memiliki Penjaga Pintu


٧١٥٤ - حَدَّثَنَا إِسۡحَاقُ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدُ الصَّمَدِ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ: حَدَّثَنَا ثَابِتٌ الۡبُنَانِيُّ، عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ: يَقُولُ لِامۡرَأَةٍ مِنۡ أَهۡلِهِ: تَعۡرِفِينَ فُلَانَةَ؟ قَالَتۡ: نَعَمۡ، قَالَ: فَإِنَّ النَّبِيَّ ﷺ مَرَّ بِهَا وَهِيَ تَبۡكِي عِنۡدَ قَبۡرٍ، فَقَالَ: (اتَّقِي اللهَ وَاصۡبِرِي). فَقَالَتۡ: إِلَيۡكَ عَنِّي، فَإِنَّكَ خِلۡوٌ مِنۡ مُصِيبَتِي. قَالَ: فَجَاوَزَهَا وَمَضَى، فَمَرَّ بِهَا رَجُلٌ فَقَالَ: مَا قَالَ لَكِ رَسُولُ اللهِ ﷺ؟ قَالَتۡ: مَا عَرَفۡتُهُ، قَالَ: إِنَّهُ لَرَسُولُ اللهِ ﷺ، قَالَ: فَجَاءَتۡ إِلَى بَابِهِ فَلَمۡ تَجِدۡ عَلَيۡهِ بَوَّابًا، فَقَالَتۡ: يَا رَسُولَ اللهِ، وَاللهِ مَا عَرَفۡتُكَ، فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (إِنَّ الصَّبۡرَ عِنۡدَ أَوَّلِ صَدۡمَةٍ). [طرفه في: ١٢٥٢].

7154. Ishaq telah menceritakan kepada kami: ‘Abdush Shamad mengabarkan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami: Tsabit Al-Bunani menceritakan kepada kami dari Anas bin Malik: Dia bertanya kepada salah seorang istrinya, “Apakah engkau kenal Si Fulanah?”

Istrinya menjawab, “Iya.”

Anas berkata: Sesungguhnya Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—pernah melewatinya ketika sedang menangis di dekat sebuah kuburan. Nabi bersabda, “Bertakwalah kepada Allah dan sabarlah!”

Wanita itu berkata, “Menjauhlah dariku! Sesungguhnya engkau tidak merasakan musibahku.”

Anas berkata: Nabi berlalu meninggalkannya. Lalu ada seorang pria melewati wanita itu dan bertanya, “Apa yang Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—katakan kepadamu?”

Wanita itu menjawab, “Aku tidak mengenalnya.”

Pria itu berkata, “Sesungguhnya dia adalah Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—.”

Anas berkata: Wanita itu mendatangi pintu rumah Nabi, namun tidak mendapati ada penjaga. Wanita itu berkata, “Wahai Rasulullah, demi Allah, aku tadi tidak mengenalmu.”

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Sesungguhnya sabar itu ketika awal goncangan.”