١٧ – بَابُ بَيَانِ وُجُوهِ الۡإِحۡرَامِ، وَأَنَّهُ يَجُوزُ إِفۡرَادُ الۡحَجِّ وَالتَّمَتُّعُ وَالۡقِرَانُ، وَجَوَازِ إِدۡخَالِ الۡحَجِّ عَلَى الۡعُمۡرَةِ، وَمَتَى يَحِلُّ الۡقَارِنُ مِنۡ نُسُكِهِ
17. Bab penjelasan jenis-jenis ihram; bolehnya haji ifrad, tamatuk, dan kiran; bolehnya memasukkan haji ke umrah; serta kapan orang yang haji kiran selesai dari manasiknya
١١١ – (١٢١١) – حَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ يَحۡيَىٰ التَّمِيمِيُّ قَالَ: قَرَأۡتُ عَلَىٰ مَالِكٍ، عَنِ ابۡنِ شِهَابٍ، عَنۡ عُرۡوَةَ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا؛ أَنَّهَا قَالَتۡ: خَرَجۡنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ عَامَ حَجَّةِ الۡوَدَاعِ. فَأَهۡلَلۡنَا بِعُمۡرَةٍ. ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (مَنۡ كَانَ مَعَهُ هَدۡيٌ فَلۡيُهِلَّ بِالۡحَجِّ مَعَ الۡعُمۡرَةِ، ثُمَّ لَا يَحِلُّ حَتَّىٰ يَحِلَّ مِنۡهُمَا جَمِيعًا) قَالَتۡ: فَقَدِمۡتُ مَكَّةَ وَأَنَا حَائِضٌ لَمۡ أَطُفۡ بِالۡبَيۡتِ، وَلَا بَيۡنَ الصَّفَا وَالۡمَرۡوَةِ، فَشَكَوۡتُ ذٰلِكَ إِلَىٰ رَسُولِ اللهِ ﷺ، فَقَالَ: (انۡقُضِي رَأۡسَكِ وَامۡتَشِطِي، وَأَهِلِّي بِالۡحَجِّ وَدَعِي الۡعُمۡرَةَ) قَالَتۡ: فَفَعَلۡتُ، فَلَمَّا قَضَيۡنَا الۡحَجَّ أَرۡسَلَنِي رَسُولُ اللهِ ﷺ مَعَ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ أَبِي بَكۡرٍ إِلَى التَّنۡعِيمِ، فَاعَتَمَرۡتُ، فَقَالَ: (هٰذِهِ مَكَانُ عُمۡرَتِكِ) فَطَافَ الَّذِينَ أَهَلُّوا بِالۡعُمۡرَةِ بِالۡبَيۡتِ وَبِالصَّفَا وَالۡمَرۡوَةِ، ثُمَّ حَلُّوا، ثُمَّ طَافُوا طَوَافًا آخَرَ بَعۡدَ أَنۡ رَجَعُوا مِنۡ مِنًى لِحَجِّهِمۡ. وَأَمَّا الَّذِينَ كَانُوا جَمَعُوا الۡحَجَّ وَالۡعُمۡرَةَ، فَإِنَّمَا طَافُوا طَوَافًا وَاحِدًا.
111. (1211). Yahya bin Yahya At-Tamimi telah menceritakan kepada kami, beliau mengatakan: Aku membaca di hadapan Malik, dari Ibnu Syihab, dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha; Bahwa beliau mengatakan: Kami pernah keluar pergi bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun haji wadak. Kami memulai ihram untuk umrah. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang membawa serta hewan hadyu (sembelihan haji), maka ia memulai ihram untuk haji bersama umrah. Kemudian ia tidak tahalul sampai selesai dari keduanya seluruhnya.” ‘Aisyah mengatakan: Aku tiba di Makkah dalam keadaan haid, aku belum tawaf di Kakbah dan belum sai antara Shafa dan Marwah. Lalu aku mengeluhkan hal itu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, “Lepaskanlah ikatan rambutmu, bersisirlah, dan mulailah ihram untuk haji dan tinggalkan umrah.” ‘Aisyah mengatakan: Aku pun mengerjakannya. Ketika kami telah selesai haji, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutusku bersama ‘Abdurrahman bin Abu Bakr ke Tan’im, lalu aku mengerjakan umrah. Beliau bersabda, “Ini pengganti umrahmu.” Orang-orang yang memulai ihram untuk umrah tawaf di Kakbah dan sai antara Shafa dan Marwah, lalu mereka tahalul. Kemudian mereka mengerjakan tawaf lain satu kali lagi setelah mereka kembali dari Mina pada haji mereka. Adapun orang-orang yang mengumpulkan haji dan umrah, mereka hanya tawaf satu kali saja.
١١٢ – (...) – وَحَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡمَلِكِ بۡنُ شُعَيۡبِ بۡنِ اللَّيۡثِ: حَدَّثَنِي أَبِي، عَنۡ جَدِّي: حَدَّثَنِي عُقَيۡلُ بۡنُ خَالِدٍ، عَنِ ابۡنِ شِهَابٍ، عَنۡ عُرۡوَةَ بۡنِ الزُّبَيۡرِ، عَنۡ عَائِشَةَ زَوۡجِ النَّبِيِّ ﷺ، أَنَّهَا قَالَتۡ: خَرَجۡنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ عَامَ حَجَّةِ الۡوَدَاعِ، فَمِنَّا مَنۡ أَهَلَّ بِعُمۡرَةٍ وَمِنَّا مَنۡ أَهَلَّ بِحَجٍّ حَتَّىٰ قَدِمۡنَا مَكَّةَ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (مَنۡ أَحۡرَمَ بِعُمۡرَةٍ، وَلَمۡ يُهۡدِ، فَلۡيَحۡلِلۡ، وَمَنۡ أَحۡرَمَ بِعُمۡرَةٍ، وَأَهۡدَى، فَلَا يَحِلُّ حَتَّىٰ يَنۡحَرَ هَدۡيَهُ، وَمَنۡ أَهَلَّ بِحَجٍّ، فَلۡيُتِمَّ حَجَّهُ) قَالَتۡ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا: فَحِضۡتُ فَلَمۡ أَزَلۡ حَائِضًا حَتَّىٰ كَانَ يَوۡمُ عَرَفَةَ وَلَمۡ أُهۡلِلۡ إِلَّا بِعُمۡرَةٍ، فَأَمَرَنِي رَسُولُ اللهِ ﷺ أَنۡ أَنۡقُضَ رَأۡسِي، وَأَمۡتَشِطَ، وَأُهِلَّ بِحَجٍّ، وَأَتۡرُكَ الۡعُمۡرَةَ. قَالَتۡ: فَفَعَلۡتُ ذٰلِكَ، حَتَّىٰ إِذَا قَضَيۡتُ حَجَّتِي، بَعَثَ مَعِي رَسُولُ اللهِ ﷺ عَبۡدَ الرَّحۡمَٰنِ بۡنَ أَبِي بَكۡرٍ وَأَمَرَنِي أَنۡ أَعۡتَمِرَ مِنَ التَّنۡعِيمِ، مَكَانَ عُمۡرَتِي، الَّتِي أَدۡرَكَنِي الۡحَجُّ وَلَمۡ أَحۡلِلۡ مِنۡهَا.
[البخاري: كتاب الحيض، باب كيف تهل الحائض بالحج والعمرة، رقم: ٣١٩].
112. ‘Abdul Malik bin Syu’aib bin Al-Laits telah menceritakan kepada kami: Ayahku menceritakan kepadaku, dari kakekku: ‘Uqail bin Khalid menceritakan kepadaku, dari Ibnu Syihab, dari ‘Urwah bin Az-Zubair, dari ‘Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahwa beliau mengatakan: Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun haji wadak. Di antara kami ada yang memulai ihram untuk umrah, di antara kami ada pula yang memulai ihram untuk haji, sampai kami tiba di Makkah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang ihram untuk umrah dan ia tidak membawa hewan hadyu, maka ia tahalul. Dan siapa saja yang ihram untuk umrah dan sudah membawa hewan hadyu, maka ia jangan tahalul sampai menyembelih hewan hadyunya. Dan siapa saja yang memulai ihram untuk haji, maka ia menyempurnakan hajinya.” ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan: Aku mengalami haid dan terus-menerus dalam keadaan haid sampai pada hari Arafah dan aku tidak memulai ihram kecuali untuk umrah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan aku untuk melepaskan ikatan rambut, bersisir, dan memulai ihram untuk haji dan meninggalkan umrah. ‘Aisyah mengatakan: Aku pun melakukannya. Sampai ketika aku telah menyelesaikan haji, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus ‘Abdurrahman bin Abu Bakr bersamaku dan memerintahku untuk umrah dari Tan’im sebagai ganti umrahku yang sudah masuk waktu haji namun aku belum tahalul dari umrah.
١١٣ – (...) – وَحَدَّثَنَا عَبۡدُ بۡنُ حُمَيۡدٍ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدُ الرَّزَّاقِ: أَخۡبَرَنَا مَعۡمَرٌ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ، عَنۡ عُرۡوَةَ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا، قَالَتۡ: خَرَجۡنَا مَعَ النَّبِيِّ ﷺ عَامَ حَجَّةِ الۡوَدَاعِ، فَأَهۡلَلۡتُ بِعُمۡرَةٍ وَلَمۡ أَكُنۡ سُقۡتُ الۡهَدۡيَ. فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (مَنۡ كَانَ مَعَهُ هَدۡيٌ، فَلۡيُهۡلِلۡ بِالۡحَجِّ مَعَ عُمۡرَتِهِ، ثُمَّ لَا يَحِلَّ حَتَّىٰ يَحِلَّ مِنۡهُمَا جَمِيعًا) قَالَتۡ: فَحِضۡتُ، فَلَمَّا دَخَلَتۡ لَيۡلَةُ عَرَفَةَ، قُلۡتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنِّي كُنۡتُ أَهۡلَلۡتُ بِعُمۡرَةٍ، فَكَيۡفَ أَصۡنَعُ بِحَجَّتِي؟ قَالَ: (انۡقُضِي رَأۡسَكِ، وَامۡتَشِطِي، وَأَمۡسِكِي عَنِ الۡعُمۡرَةِ، وَأَهِلِّي بِالۡحَجِّ) قَالَتۡ: فَلَمَّا قَضَيۡتُ حَجَّتِي أَمَرَ عَبۡدَ الرَّحۡمَٰنِ بۡنَ أَبِي بَكۡرٍ، فَأَرۡدَفَنِي، فَأَعۡمَرَنِي مِنَ التَّنۡعِيمِ، مَكَانَ عُمۡرَتِي الَّتِي أَمۡسَكۡتُ عَنۡهَا.
113. ‘Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami: ‘Abdurrazzaq mengabarkan kepada kami: Ma’mar mengabarkan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan: Kami pernah keluar pergi bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun haji wadak. Aku memulai ihram untuk umrah namun aku tidak membawa hewan hadyu (sembelihan haji). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang membawa hadyu, maka ia ihram untuk haji bersama umrahnya, kemudian ia tidak tahalul sampai selesai dari keduanya semua.” ‘Aisyah mengatakan: Aku mengalami haid. Ketika masuk malam Arafah, aku mengatakan: Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memulai ihram untuk umrah, lalu apa yang aku perbuat untuk hajiku? Beliau bersabda, “Lepaslah ikatan rambutmu, bersisirlah, berhentilah dari umrah, dan berihlallah untuk haji.” ‘Aisyah mengatakan: Ketika aku telah menyelesaikan hajiku, Nabi memerintahkan ‘Abdurrahman bin Abu Bakr. Lalu beliau memboncengkan aku dan aku mengerjakan umrah dari Tan’im sebagai ganti umrahku yang telah aku hentikan.
١١٤ – (...) – حَدَّثَنَا ابۡنُ أَبِي عُمَرَ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ، عَنۡ عُرۡوَةَ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا. قَالَتۡ: خَرَجۡنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ فَقَالَ: (مَنۡ أَرَادَ مِنۡكُمۡ أَنۡ يُهِلَّ بِحَجٍّ وَعُمۡرَةٍ، فَلۡيَفۡعَلۡ، وَمَنۡ أَرَادَ أَنۡ يُهِلَّ بِحَجٍّ، فَلۡيُهِلَّ، وَمَنۡ أَرَادَ أَنۡ يُهِلَّ بِعُمۡرَةٍ، فَلۡيُهِلَّ) قَالَتۡ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا: فَأَهَلَّ رَسُولُ اللهِ ﷺ بِحَجٍّ وَأَهَلَّ بِهِ نَاسٌ مَعَهُ، وَأَهَلَّ نَاسٌ بِالۡعُمۡرَةِ وَالۡحَجِّ وَأَهَلَّ نَاسٌ بِعُمۡرَةٍ، وَكُنۡتُ فِيمَنۡ أَهَلَّ بِعُمۡرَةٍ.
114. Ibnu Abu ‘Umar telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. ‘Aisyah mengatakan: Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, “Siapa saja di antara kalian ingin berihlal (memulai ihram / talbiah) untuk haji dan umrah, maka hendaknya ia kerjakan. Siapa saja yang ingin berihlal untuk haji, maka silakan ia berihlal. Dan siapa saja yang ingin berihlal untuk umrah, silakan ia berihlal.” ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berihlal untuk haji dan ada orang-orang yang berihlal bersama beliau. Ada pula orang-orang yang berihlal untuk umrah dan haji. Dan ada pula orang-orang yang berihlal untuk umrah. Dan aku termasuk orang-orang yang berihlal untuk umrah.
١١٥ – (...) – وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكۡرِ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ: حَدَّثَنَا عَبۡدَةُ بۡنُ سُلَيۡمَانَ، عَنۡ هِشَامٍ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: خَرَجۡنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ فِي حَجَّةِ الۡوَدَاعِ – مُوَافِينَ لِهِلَالِ ذِي الۡحِجَّةِ – قَالَتۡ: فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (مَنۡ أَرَادَ مِنۡكُمۡ أَنۡ يُهِلَّ بِعُمۡرَةٍ فَلۡيُهِلَّ، فَلَوۡ لَا أَنِّي أَهۡدَيۡتُ لَأَهۡلَلۡتُ بِعُمۡرَةٍ) قَالَتۡ: فَكَانَ مِنَ الۡقَوۡمِ مَنۡ أَهَلَّ بِعُمۡرَةٍ، وَمِنۡهُم ۡمَنۡ أَهَلَّ بِالۡحَجِّ. قَالَتۡ: فَكُنۡتُ أَنَا مِمَّنۡ أَهَلَّ بِعُمۡرَةٍ، فَخَرَجۡنَا حَتَّىٰ قَدِمۡنَا مَكَّةَ، فَأَدۡرَكَنِي يَوۡمُ عَرَفَةَ وَأَنَا حَائِضٌ، لَمۡ أَحِلَّ مِنۡ عُمۡرَتِي، فَشَكَوۡتُ ذٰلِكَ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ. فَقَالَ: (دَعِي عُمۡرَتَكِ، وَانۡقُضِي رَأۡسَكِ، وَامۡتَشِطِي، وَأَهِلِّي بِالۡحَجِّ) قَالَتۡ: فَفَعَلۡتُ، فَلَمَّا كَانَتۡ لَيۡلَةُ الۡحَصۡبَةِ، وَقَدۡ قَضَى اللهُ حَجَّنَا، أَرۡسَلَ مَعِي عَبۡدَ الرَّحۡمَٰنِ بۡنَ أَبِي بَكۡرٍ، فَأَرۡدَفَنِي وَخَرَجَ بِي إِلَى التَّنۡعِيمِ، فَأَهۡلَلۡتُ بِعُمۡرَةٍ، فَقَضَى اللهُ حَجَّنَا وَعُمۡرَتَنَا.
وَلَمۡ يَكُنۡ فِي ذٰلِكَ هَدۡيٌ وَلَا صَدَقَةٌ وَلَا صَوۡمٌ.
[البخاري: كتاب العمرة، باب العمرة ليلة الحصبة وغيرها، رقم: ١٧٨٣].
115. Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami: ‘Abdah bin Sulaiman menceritakan kepada kami, dari Hisyam, dari ayahnya, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan: Kami pernah keluar pergi bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika haji wadak –bertepatan dengan hilal bulan Zulhijah-, ‘Aisyah mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja di antara kalian ingin untuk berihlal untuk umrah, silakan ia berihlal. Seandainya aku tidak membawa hewan hadyu niscaya aku akan berihlal untuk umrah.” ‘Aisyah mengatakan: Maka, di antara orang-orang ada yang berihlal untuk umrah dan di antara mereka ada yang berihlal untuk haji. ‘Aisyah mengatakan: Dan aku termasuk yang berihlal untuk umrah. Kami pun keluar sampai tiba di Makkah. Hari Arafah tiba sedang aku mengalami haid. Aku belum tahalul dari umrahku. Aku pun mengadukan hal itu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, “Tinggalkan umrahmu, lepaslah ikatan rambutmu, bersisirlah, dan berihlallah untuk haji.” ‘Aisyah mengatakan: Aku pun melakukannya. Ketika pada malam Hashbah (setelah hari tasyrik), Allah telah menetapkan kami menyelesaikan haji, Nabi mengutus ‘Abdurrahman bin Abu Bakr bersamaku. Lalu dia memboncengkanku dan keluar bersamaku ke Tan’im. Aku pun berihlal untuk umrah, kemudian Allah menetapkan kami menyelesaikan haji dan umrah.
Dan dalam kasus tersebut tidak ada hewan hadyu, sedekah, dan puasa.
١١٦ – (...) – وَحَدَّثَنَا أَبُو كُرَيۡبٍ: حَدَّثَنَا ابۡنُ نُمَيۡرٍ: حَدَّثَنَا هِشَامٌ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: خَرَجۡنَا مُوَافِينَ مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ لِهِلَالِ ذِي الۡحِجَّةِ، لَا نَرَىٰ إِلَّا الۡحَجَّ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (مَنۡ أَحَبَّ مِنۡكُمۡ أَنۡ يُهِلَّ بِعُمۡرَةٍ، فَلۡيُهِلَّ بِعُمۡرَةٍ) وَسَاقَ الۡحَدِيثَ بِمِثۡلِ حَدِيثِ عَبۡدَةَ.
116. Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami: Ibnu Numair menceritakan kepada kami: Hisyam menceritakan kepada kami, dari ayahnya, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan: Kami pernah keluar pergi bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertepatan dengan hilal bulan Zulhijah. Kami hanya bertujuan haji. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja di antara kalian yang suka untuk berihlal untuk umrah, silakan ia berihlal untuk umrah.” Lalu beliau menuturkan hadis semisal hadis ‘Abdah.
١١٧ – (...) – وَحَدَّثَنَا أَبُو كُرَيۡبٍ: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ: حَدَّثَنَا هِشَامٌ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: خَرَجۡنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ مُوَافِينَ لِهِلَالِ ذِي الۡحِجَّةِ: مِنَّا مَنۡ أَهَلَّ بِعُمۡرَةٍ، وَمِنَّا مَنۡ أَهَلَّ بِحَجَّةٍ وَعُمۡرَةٍ، وَمِنَّا مَنۡ أَهَلَّ بِحَجَّةٍ، فَكُنۡتُ فِيمَنۡ أَهَلَّ بِعُمۡرَةٍ. وَسَاقَ الۡحَدِيثَ بِنَحۡوِ حَدِيثِهِمَا.
وَقَالَ فِيهِ: قَالَ عُرۡوَةُ فِي ذٰلِكَ: إِنَّهُ قَضَى اللهُ حَجَّهَا وَعُمۡرَتَهَا.
قَالَ هِشَامٌ: وَلَمۡ يَكُنۡ فِي ذٰلِكَ هَدۡيٌ وَلَا صِيَامٌ وَلَا صَدَقَةٌ.
117. Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami: Waki’ menceritakan kepada kami: Hisyam menceritakan kepada kami, dari ayahnya, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan: Kami pernah keluar pergi bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertepatan dengan hilal bulan Zulhijah. Di antara kami ada yang memulai talbiah untuk umrah. Di antara kami ada yang memulai talbiah untuk haji dan umrah. Dan di antara kami ada pula yang memulai talbiah untuk haji. Adapun aku termasuk orang yang memulai talbiah untuk umrah. Beliau menuturkan hadis semisal hadis keduanya.
Beliau mengatakan di dalamnya: ‘Urwah berkata dalam hal itu: Sesungguhnya Allah menetapkan kami menyelesaikan haji dan umrah.
Hisyam mengatakan: Dan dalam kasus tersebut tidak ada hewan hadyu, puasa, dan sedekah.
١١٨ – (...) – حَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ يَحۡيَى قَالَ: قَرَأۡتُ عَلَىٰ مَالِكٍ، عَنۡ أَبِي الۡأَسۡوَدِ مُحَمَّدِ بۡنِ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ نَوۡفَلٍ، عَنۡ عُرۡوَةَ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: خَرَجۡنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ عَامَ حَجَّةِ الۡوَدَاعِ: فَمِنَّا مَنۡ أَهَلَّ بِعُمۡرَةٍ، وَمِنَّا مَنۡ أَهَلَّ بِحَجٍّ وَعُمۡرَةٍ، وَمِنَّا مَنۡ أَهَلَّ بِالۡحَجِّ، وَأَهَلَّ رَسُولُ اللهِ ﷺ بِالۡحَجِّ. فَأَمَّا مَنۡ أَهَلَّ بِعُمۡرَةٍ فَحَلَّ، وَأَمَّا مَنۡ أَهَلَّ بِحَجٍّ أَوۡ جَمَعَ الۡحَجَّ وَالۡعُمۡرَةَ، فَلَمۡ يَحِلُّوا، حَتَّى كَانَ يَوۡمُ النَّحۡرِ.
118. Yahya bin Yahya telah menceritakan kepada kami, beliau mengatakan: Aku membaca di hadapan Malik, dari Abul Aswad Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Naufal, dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan: Kami pernah keluar bepergian bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun haji wadak. Di antara kami ada yang memulai ihram untuk umrah, di antara kami ada yang memulai ihram untuk haji dan umrah, dan di antara kami ada yang memulai ihram untuk haji. Adapun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai ihram untuk haji. Adapun orang-orang yang memulai ihram untuk umrah, maka dia tahalul (setelah umrah). Adapun orang-orang yang memulai ihram untuk haji atau mengumpulkan haji dan umrah, maka ia tidak tahalul sampai hari nahar.
١١٩ – (...) – حَدَّثَنَا أَبُو بَكۡرِ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ وَعَمۡرٌوالنَّاقِدُ وَزُهَيۡرُ بۡنُ حَرۡبٍ. جَمِيعًا عَنِ ابۡنِ عُيَيۡنَةَ. قَالَ عَمۡرٌو: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ بۡنُ عُيَيۡنَةَ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ الۡقَاسِمِ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: خَرَجۡنَا مَعَ النَّبِيِّ ﷺ، وَلَا نَرَىٰ إِلَّا الۡحَجَّ، حَتَّىٰ إِذَا كُنَّا بِسَرِفَ، أَوۡ قَرِيبًا مِنۡهَا حِضۡتُ، فَدَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيُّ ﷺ وَأَنَا أَبۡكِي فَقَالَ: (أَنَفِسۡتِ) – يَعۡنِي الۡحَيۡضَةَ – قَالَتۡ: قُلۡتُ: نَعَمۡ. قَالَ: (إِنَّ هٰذَا شَيۡءٌ كَتَبَهُ اللهُ عَلَىٰ بَنَاتِ آدَمَ، فَاقۡضِي مَا يَقۡضِي الۡحَاجُّ، غَيۡرَ أَنۡ لَا تَطُوفِي بِالۡبَيۡتِ حَتَّىٰ تَغۡتَسِلِي).
قَالَتۡ: وَضَحَّى رَسُولُ اللهِ ﷺ عَنۡ نِسَائِهِ بِالۡبَقَرِ.
[البخاري: كتاب الحيض، باب الأمر بالنساء إذا نفسن، رقم: ٢٩٤].
119. Abu Bakr bin Abu Syaibah, ‘Amr An-Naqid, dan Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami. Seluruhnya dari Ibnu ‘Uyainah. ‘Amr mengatakan: Sufyan bin ‘Uyainah menceritakan kepada kami, dari ‘Abdurrahman bin Al-Qasim, dari ayahnya, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan: Kami pernah keluar bepergian bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kami hanya berpikiran untuk haji. Sampai kami tiba di Sarif atau lebih dekat daripada Sarif, aku mengalami haid. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk menemuiku dalam keadaan aku sedang menangis. Beliau bertanya, “Apakah engkau nifas?” Yakni haid. ‘Aisyah berkata: Aku menjawab: Ya. Beliau bersabda, “Ini adalah sesuatu yang telah Allah tetapkan atas putri-putri Adam. Kerjakanlah apa saja yang dikerjakan oleh orang yang berhaji namun engkau jangan tawaf di Kakbah sampai engkau mandi.”
‘Aisyah berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelih seekor sapi yang diniatkan untuk para istrinya.
١٢٠ – (...) – حَدَّثَنِي سُلَيۡمَانُ بۡنُ عُبَيۡدِ اللهِ أَبُو أَيُّوبَ الۡغَيۡلَانِيُّ: حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ عَبۡدُ الۡمَلِكِ بۡنُ عَمۡرٍو: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡعَزِيزِ بۡنُ أَبِي سَلَمَةَ الۡمَاجِشُونُ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ الۡقَاسِمِ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: خَرَجۡنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ لَا نَذۡكُرُ إِلَّا الۡحَجَّ، حَتَّىٰ جِئۡنَا سَرِفَ فَطَمِثۡتُ، فَدَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللهِ ﷺ وَأَنَا أَبۡكِي فَقَالَ: (مَا يُبۡكِيكِ؟) فَقُلۡتُ: وَاللهِ، لَوَدِدۡتُ أَنِّي لَمۡ أَكُنۡ خَرَجۡتُ الۡعَامَ. قَالَ: (مَا لَكِ؟ لَعَلَّكِ نَفِسۡتِ؟) قُلۡتُ: نَعَمۡ. قَالَ: (هٰذَا شَيۡءٌ كَتَبَهُ اللهُ عَلَىٰ بَنَاتِ آدَمَ، افۡعَلِي مَا يَفۡعَلُ الۡحَاجُّ غَيۡرَ أَنۡ لَا تَطُوفِي بِالۡبَيۡتِ حَتَّىٰ تَطۡهُرِي) قَالَتۡ: فَلَمَّا قَدِمۡتُ مَكَّةَ قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ لِأَصۡحَابِهِ: (اجۡعَلُوهَا عُمۡرَةً). فَأَحَلَّ النَّاسُ إِلَّا مَنۡ كَانَ مَعَهُ الۡهَدۡيُ. قَالَتۡ: فَكَانَ الۡهَدۡيُ مَعَ النَّبِيِّ ﷺ وَأَبِي بَكۡرٍ وَعُمَرَ وَذَوِي الۡيَسَارَةِ. ثُمَّ أَهَلُّوا حِينَ رَاحُوا. قَالَتۡ: فَلَمَّا كَانَ يَوۡمُ النَّحۡرِ طَهَرۡتُ، فَأَمَرَنِي رَسُولُ اللهِ ﷺ فَأَفَضۡتُ. قَالَتۡ: فَأُتِينَا بِلَحۡمِ بَقَرٍ. فَقُلۡتُ: مَا هٰذَا؟ فَقَالُوا: أَهۡدَىٰ رَسُولُ اللهِ ﷺ عَنۡ نِسَائِهِ الۡبَقَرَ، فَلَمَّا كَانَتۡ لَيۡلَةُ الۡحَصۡبَةِ قُلۡتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، يَرۡجِعُ النَّاسُ بِحَجَّةٍ وَعُمۡرَةٍ وَأَرۡجِعُ بِحَجَّةٍ؟ قَالَتۡ: فَأَمَرَ عَبۡدَ الرَّحۡمَٰنِ بۡنَ أَبِي بَكۡرٍ، فَأَرۡدَفَنِي عَلَىٰ جَمَلِهِ. قَالَتۡ: فَإِنِّي لَأَذۡكُرُ، وَأَنَا جَارِيَةٌ حَدِيثَةُ السِّنِّ، أَنۡعُسُ فَتُصِيبُ وَجۡهِي مُؤۡخِرَةُ الرَّحۡلِ، حَتَّىٰ جِئۡنَا إِلَى التَّنۡعِيمِ، فَأَهۡلَلۡتُ مِنۡهَا بِعُمۡرَةٍ، جَزَاءً بِعُمۡرَةِ النَّاسِ الَّتِي اعۡتَمَرُوا.
[البخاري: كتاب الحيض، باب تقضي الحائض المناسك كلها...، رقم: ٣٠٥].
120. Sulaiman bin ‘Ubaidullah Abu Ayyub Al-Ghailani telah menceritakan kepadku: Abu ‘Amir ‘Abdul Malik bin ‘Amr menceritakan kepada kami: ‘Abdul ‘Aziz bin Abu Salamah Al-Majisyun menceritakan kepada kami, dari ‘Abdurrahman bin Al-Qasim, dari ayahnya, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan: Kami pernah keluar bepergian bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami hanya menyebut haji. Sampai kami tiba di Sarif dan aku mengalami haid. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk menemuiku dalam keadaan aku sedang menangis. Beliau bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?” Aku menjawab: Demi Allah, aku benar-benar ingin untuk tidak jadi pergi tahun ini. Beliau bertanya, “Kenapa engkau? Barangkali engkau haid?” Aku menjawab: Ya. Beliau bersabda, “Ini adalah sesuatu yang telah Allah tetapkan atas putri-putri Adam. Kerjakanlah apa saja yang dikerjakan oleh orang yang berhaji hanya saja engkau jangan tawaf di Kakbah sampai engkau suci.” ‘Aisyah mengatakan: Ketika aku tiba di Makkah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada para sahabatnya, “Jadikanlah ia sebagai umrah!” Maka, orang-orang pun tahalul kecuali siapa saja yang membawa hewan hadyu. ‘Aisyah mengatakan: Yang membawa hewan hadyu ketika itu adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakr, ‘Umar, dan orang-orang yang memiliki kecukupan. Kemudian mereka berihlal (haji) ketika petang hari (tarwiah) mereka pergi (menuju Mina). ‘Aisyah mengatakan: Ketika hari nahar, aku suci. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar aku tawaf ifadah. ‘Aisyah mengatakan: Daging sapi didatangkan kepada kami. Aku bertanya: Apa ini? Mereka menjawab: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelih seekor sapi diniatkan untuk para istrinya. Ketika pada malam Hashbah (setelah hari tasyrik), aku berkata: Wahai Rasulullah, orang-orang kembali sudah mengerjakan haji dan umrah. Adapun aku hanya kembali dengan haji saja. ‘Aisyah mengatakan: Lalu Nabi memerintahkan ‘Abdurrahman bin Abu Bakr, lalu ia memboncengkanku di atas untanya. ‘Aisyah mengatakan: Aku benar-benar ingat ketika itu aku seorang wanita yang masih muda. Aku mengantuk sampai mukaku mengenai sandaran pelana. Setibanya kami di Tan’im, aku memulai ihram dari situ untuk umrah, sebagai padanan umrah orang-orang yang telah lebih dahulu mengerjakan umrah.
١٢١ – (...) – وَحَدَّثَنِي أَبُو أَيُّوبَ الۡغَيۡلَانِيُّ: حَدَّثَنَا بَهۡزٌ: حَدَّثَنَا حَمَّادٌ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: لَبَّيۡنَا بِالۡحَجِّ، حَتَّىٰ إِذَا كُنَّا بِسَرِفَ حِضۡتُ، فَدَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللهِ ﷺ وَأَنَا أَبۡكِي. وَسَاقَ الۡحَدِيثَ بِنَحۡوِ حَدِيثِ الۡمَاجِشُونِ.
غَيۡرَ أَنَّ حَمَّادًا لَيۡسَ فِي حَدِيثِهِ: فَكَانَ الۡهَدۡيُ مَعَ النَّبِيِّ ﷺ وَأَبِي بَكۡرٍ وَعُمَرَ وَذَوِي الۡيَسَارَةِ، ثُمَّ أَهَلُّوا حِينَ رَاحُوا. وَلَا قَوۡلُهَا: وَأَنَا جَارِيَةٌ حَدِيثَةُ السِّنِّ أَنۡعُسُ فَتُصِيبُ وَجۡهِي مُؤۡخِرَةُ الرَّحۡلِ.
121. Abu Ayyub Al-Ghailani telah menceritakan kepadaku: Bahz menceritakan kepada kami: Hammad menceritakan kepada kami, dari ‘Abdurrahman, dari ayahnya, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan: Kami memulai talbiah untuk haji sampai kami tiba di Sarif, aku mengalami haid. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk menemuiku dalam keadaan aku sedang menangis. Beliau menuturkan hadis semisal hadis Al-Majisyun.
Hanya saja tidak ada dalam hadis Hammad: Yang membawa hewan hadyu adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakr, Umar, dan orang-orang yang memiliki kecukupan. Kemudian mereka berihlal (haji) ketika pergi petang hari (menuju Mina). Tidak ada pula ucapan ‘Aisyah: Dalam keadaan aku seorang wanita yang masih muda umurnya. Aku mengantuk sehingga mukaku mengenai sandaran pelana.
١٢٢ – (...) – حَدَّثَنَا إِسۡمَاعِيلُ بۡنُ أَبِي أُوَيۡسٍ: حَدَّثَنِي خَالِي مَالِكُ بۡنُ أَنَسٍ. (ح) وَحَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ يَحۡيَىٰ قَالَ: قَرَأۡتُ عَلَىٰ مَالِكٍ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ الۡقَاسِمِ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا، أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ أَفۡرَدَ الۡحَجَّ.
122. Isma’il bin Abu Uwais telah menceritakan kepada kami: Pamanku Malik bin Anas menceritakan kepadaku. (Dalam riwayat lain) Yahya bin Yahya telah menceritakan kepada kami, beliau mengatakan: Aku membaca di hadapan Malik, dari ‘Abdurrahman bin Al-Qasim, dari ayahnya, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyendirikan haji.
١٢٣ – (...) – وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ نُمَيۡرٍ: حَدَّثَنَا إِسۡحَاقُ بۡنُ سُلَيۡمَانَ، عَنۡ أَفۡلَحَ بۡنِ حُمَيۡدٍ، عَنِ الۡقَاسِمِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: خَرَجۡنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ مُهِلِّينَ بِالۡحَجِّ فِي أَشۡهُرِ الۡحَجِّ، وَفِي حُرُمِ الۡحَجِّ، وَلَيَالِي الۡحَجِّ، حَتَّىٰ نَزَلۡنَا بِسَرِفَ، فَخَرَجَ إِلَىٰ أَصۡحَابِهِ فَقَالَ: (مَنۡ لَمۡ يَكُنۡ مَعَهُ مِنۡكُمۡ هَدۡيٌ فَأَحَبَّ أَنۡ يَجۡعَلَهَا عُمۡرَةً، فَلۡيَفۡعَلۡ، وَمَنۡ كَانَ مَعَهُ هَدۡيٌ، فَلَا) فَمِنۡهُمُ الۡآخِذُ بِهَا وَالتَّارِكُ لَهَا، مِمَّنۡ لَمۡ يَكُنۡ مَعَهُ هَدۡيٌ. فَأَمَّا رَسُولُ اللهِ ﷺ فَكَانَ مَعَهُ الۡهَدۡيُ، وَمَعَ رِجَالٍ مِنۡ أَصۡحَابِهِ لَهُمۡ قُوَّةٌ، فَدَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللهِ ﷺ وَأَنَا أَبۡكِي، فَقَالَ: (مَا يُبۡكِيكِ؟) قُلۡتُ: سَمِعۡتُ كَلَامَكَ مَعَ أَصۡحَابِكَ، - فَسَمِعۡتُ الۡعُمۡرَةَ – قَالَ: (وَمَا لَكِ؟) قُلۡتُ: لَا أُصَلِّي. قَالَ: (فَلَا يَضُرُّكِ، فَكُونِي فِي حَجِّكِ، فَعَسَى اللهُ أَنۡ يَرۡزُقَكِيهَا. وَإِنَّمَا أَنۡتِ مِنۡ بَنَاتِ آدَمَ، كَتَبَ اللهُ عَلَيۡكِ مَا كَتَبَ عَلَيۡهِنَّ) قَالَتۡ: فَخَرَجۡتُ فِي حَجَّتِي حَتَّىٰ نَزَلۡنَا مِنًى فَتَطَهَّرۡتُ ثُمَّ طُفۡنَا بِالۡبَيۡتِ، وَنَزَلَ رَسُولُ اللهِ ﷺ الۡمُحَصَّبَ، فَدَعَا عَبۡدَ الرَّحۡمَٰنِ بۡنَ أَبِي بَكۡرٍ فَقَالَ: (اخۡرُجۡ بِأُخۡتِكَ مِنَ الۡحَرَمِ فَلۡتُهِلَّ بِعُمۡرَةٍ، ثُمَّ لۡتَطُفۡ بِالۡبَيۡتِ، فَإِنِّي أَنۡتَظِرُكُمَا هَاهُنَا) قَالَتۡ: فَخَرَجۡنَا فَأَهۡلَلۡتُ، ثُمَّ طُفۡتُ بِالۡبَيۡتِ وَبِالصَّفَا وَالۡمَرۡوَةِ، فَجِئۡنَا رَسُولَ اللهِ ﷺ وَهُوَ فِي مَنۡزِلِهِ مِنۡ جَوۡفِ اللَّيۡلِ، فَقَالَ: (هَلۡ فَرَغۡتِ؟) قُلۡتُ: نَعَمۡ. فَآذَنَ فِي أَصۡحَابِهِ بِالرَّحِيلِ، فَخَرَجَ فَمَرَّ بِالۡبَيۡتِ فَطَافَ بِهِ قَبۡلَ صَلَاةِ الصُّبۡحِ، ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الۡمَدِينَةِ.
123. Muhammad bin ‘Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami: Ishaq bin Sulaiman menceritakan kepada kami, dari Aflah bin Humaid, dari Al-Qasim, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan: Kami pernah keluar bepergian bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam rangka berihlal untuk haji di bulan-bulan haji, di waktu, tempat, serta keadaan haji, dan di malam-malam haji, sampai kami singgah di Sarif. Beliau keluar menemui para sahabatnya seraya bersabda, “Siapa saja yang tidak membawa hewan hadyu (sembelihan haji), lalu ia ingin untuk menjadikannya sebagai umrah, silakan kerjakan. Dan siapa saja yang membawa hewan hadyu, maka jangan.” Sehingga, dari kalangan orang-orang yang tidak membawa hadyu, di antara mereka ada yang mengerjakan umrah dan ada yang tidak mengerjakannya. Adapun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau membawa hadyu bersama beberapa orang dari sebagian sahabat beliau yang memiliki kekuatan materi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk menemuiku dalam keadaan aku sedang menangis. Beliau bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?” Aku menjawab: Aku tadi mendengar pembicaraanmu bersama para sahabatmu. Aku mendengar umrah. Beliau bertanya lagi, “Kenapa engkau?” Aku menjawab: Aku tidak salat. Beliau bersabda, “Tidak masalah bagimu, tetaplah dalam hajimu. Semoga Allah akan memberi rezeki umrah untukmu. Engkau hanyalah termasuk putri-putri Adam, yang Allah telah tetapkan atasmu apa saja yang Allah juga tetapkan atas mereka.” ‘Aisyah mengatakan: Ketika hajiku, aku keluar sampai kami singgah di Mina, lalu aku suci. Kemudian kami tawaf di Kakbah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam singgah di Muhashshab. Beliau memanggil ‘Abdurrahman bin Abu Bakr seraya bersabda, “Keluarlah bersama saudarimu dari tanah haram. Lalu hendaknya ia berihlal untuk umrah kemudian tawaf di Kakbah. Aku menunggu kalian berdua di sini.” ‘Aisyah mengatakan: Kami keluar dan aku pun berihlal. Kemudian aku tawaf di Kakbah dan sai antara Shafa dan Marwah. Kami mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan beliau di tempat singgahnya saat tengah malam. Beliau bertanya, “Apa engkau sudah selesai?” Aku menjawab: Ya. Beliau pun mengumumkan kepada para sahabatnya untuk melanjutkan perjalanan. Beliau keluar melewati Kakbah, lalu tawaf di Kakbah sebelum salat Subuh, kemudian keluar menuju Madinah.
١٢٤ – (...) – حَدَّثَنِي يَحۡيَى بۡنُ أَبِي أَيُّوبَ: حَدَّثَنَا عَبَّادُ بۡنُ عَبَّادٍ الۡمُهَلَّبِيُّ: حَدَّثَنَا عُبَيۡدُ اللهِ بۡنُ عُمَرَ، عَنِ الۡقَاسِمِ بۡنِ مُحَمَّدٍ، عَنۡ أُمِّ الۡمُؤۡمِنِينَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: مِنَّا مَنۡ أَهَلَّ بِالۡحَجِّ مُفۡرِدًا، وَمِنَّا مَنۡ قَرَنَ وَمِنَّا مَنۡ تَمَتَّعَ.
124. Yahya bin Abu Ayyub telah menceritakan kepadaku: ‘Abbad bin ‘Abbad Al-Muhallibi menceritakan kepada kami: ‘Ubaidullah bin ‘Umar menceritakan kepada kami, dari Al-Qasim bin Muhammad, dari Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan: Di antara kami ada yang berihlal untuk haji ifrad, di antara kami ada yang haji kiran, dan di antara kami ada yang haji tamatuk.
(...) – حَدَّثَنَا عَبۡدُ بۡنُ حُمَيۡدٍ: أَخۡبَرَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ بَكۡرٍ: أَخۡبَرَنَا ابۡنُ جُرَيۡجٍ: أَخۡبَرَنِي عُبَيۡدُ اللهِ بۡنُ عُمَرَ، عَنِ الۡقَاسِمِ بۡنِ مُحَمَّدٍ قَالَ: جَاءَتۡ عَائِشَةُ حَاجَّةً.
‘Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami: Muhammad bin Bakr mengabarkan kepada kami: Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami: ‘Ubaidullah bin ‘Umar mengabarkan kepadaku, dari Al-Qasim bin Muhammad, beliau mengatakan: ‘Aisyah datang untuk berhaji.
١٢٥ – (...) – وَحَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ مَسۡلَمَةَ بۡنِ قَعۡنَبٍ: حَدَّثَنَا سُلَيۡمَانُ – يَعۡنِي ابۡنَ بِلَالٍ – عَنۡ يَحۡيَىٰ – وَهُوَ ابۡنُ سَعِيدٍ – عَنۡ عَمۡرَةَ، قَالَتۡ: سَمِعۡتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا تَقُولُ: خَرَجۡنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ لِخَمۡسٍ بَقِينَ مِنۡ ذِي الۡقَعۡدَةِ وَلَا نَرَىٰ إِلَّا أَنَّهُ الۡحَجُّ حَتَّىٰ إِذَا دَنَوۡنَا مِنۡ مَكَّةَ أَمَرَ رَسُولُ اللهِ ﷺ مَنۡ لَمۡ يَكُنۡ مَعَهُ هَدۡيٌ، إِذَا طَافَ بِالۡبَيۡتِ وَبَيۡنَ الصَّفَا وَالۡمَرۡوَةِ، أَنۡ يَحِلَّ. قَالَتۡ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا: فَدُخِلَ عَلَيۡنَا يَوۡمَ النَّحۡرِ بِلَحۡمِ بَقَرٍ. فَقُلۡتُ: مَا هٰذَا؟ فَقِيلَ: ذَبَحَ رَسُولُ اللهِ ﷺ عَنۡ أَزۡوَاجِهِ.
قَالَ يَحۡيَىٰ: فَذَكَرۡتُ هٰذَا الۡحَدِيثَ لِلۡقَاسِمِ بۡنِ مُحَمَّدٍ. فَقَالَ: أَتَتۡكَ، وَاللهِ بِالۡحَدِيثِ عَلَىٰ وَجۡهِهِ.
[البخاري: كتاب الحج، باب ذبح الرجل البقر عن نسائه من غير أمرهن، رقم: ١٧٠٩].
125. ‘Abdullah bin Maslamah bin Qa’nab telah menceritakan kepada kami: Sulaiman bin Bilal menceritakan kepada kami, dari Yahya bin Sa’id, dari ‘Amrah. Beliau mengatakan: Aku mendengar ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan: Kami pernah keluar bepergian bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika tersisa lima hari bulan Zulkaidah dan kami hanya berpikiran haji. Sampai ketika kami sudah dekat dengan Makkah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan bagi siapa saja yang tidak membawa hewan hadyu (sembelihan haji), apabila sudah tawaf di Kakbah dan sai antara Shafa dan Marwah untuk tahalul. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan: Daging sapi didatangkan kepada kami pada hari nahar. Aku bertanya: Apa ini? Dijawab: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyembelih diniatkan untuk para istrinya.
Yahya mengatakan: Aku menyebutkan hadis ini ke Al-Qasim bin Muhammad. Beliau mengatakan: Demi Allah, dia telah menceritakan hadis tersebut secara lengkap.
(...) – وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ الۡمُثَنَّى: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡوَهَّابِ قَالَ: سَمِعۡتُ يَحۡيَى بۡنَ سَعِيدٍ يَقُولُ: أَخۡبَرَتۡنِي عَمۡرَةُ أَنَّهَا سَمِعَتۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا. (ح) وَحَدَّثَنَاهُ ابۡنُ أَبي عُمَرَ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنۡ يَحۡيَىٰ، بِهٰذَا الۡإِسۡنَادِ، مِثۡلَهُ.
Muhammad bin Al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami: ‘Abdul Wahhab menceritakan kepada kami, beliau mengatakan: Aku mendengar Yahya bin Sa’id mengatakan: ‘Amrah mengabarkan kepadaku, bahwa beliau mendengar ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. (Dalam riwayat lain) Ibnu Abu ‘Umar telah menceritakan hadis itu kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami, dari Yahya, dengan sanad ini, semisal hadis tersebut.
١٢٦ – (...) – وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكۡرِ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ: حَدَّثَنَا ابۡنُ عُلَيَّةَ، عَنِ ابۡنِ عَوۡنٍ، عَنۡ إِبۡرَاهِيمَ، عَنِ الۡأَسۡوَدِ، عَنۡ أُمِّ الۡمُؤۡمِنِينَ. (ح) وَعَنِ الۡقَاسِمِ، عَنۡ أُمِّ الۡمُؤۡمِنِينَ قَالَتۡ: قُلۡتُ: يَا رَسُولَ اللهِ! يَصۡدُرُ النَّاسُ بِنُسُكَيۡنِ وَأَصۡدُرُ بِنُسُكٍ وَاحِدٍ؟ قَالَ: (انۡتَظِرِي، فَإِذَا طَهَرۡتِ فَاخۡرُجِي إِلَى التَّنۡعِيمِ، فَأَهِلِّي مِنۡهُ. ثُمَّ الۡقَيۡنَا عِنۡدَ كَذَا وَكَذَا – قَالَ: أَظُنُّهُ قَالَ غَدًا -، وَلَكِنَّهَا عَلَىٰ قَدۡرِ نَصَبِكَ أَوۡ – قَالَ -: نَفَقَتِكِ).
[البخاري: كتاب العمرة، باب أجر العمرة على قدر النصب، رقم: ١٧٨٧].
126. Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami: Ibnu ‘Ulayyah menceritakan kepada kami, dari Ibnu ‘Aun, dari Ibrahim, dari Al-Aswad, dari ibunda kaum mukminin. (Dalam riwayat lain) Dan dari Al-Qasim, dari ibunda kaum mukminin, beliau mengatakan: Aku berkata: Wahai Rasulullah, orang-orang kembali dengan dua ibadah namun aku kembali dengan satu ibadah? Beliau bersabda, “Tunggulah! Apabila engkau sudah suci, keluarlah ke Tan’im, lalu mulailah ihram dari situ. Kemudian temuilah kami di tempat ini dan ini. Beliau mengatakan: Aku mengira beliau mengatakan: Besok. Akan tetapi umrah itu pahalanya sesuai kadar jerih payahmu atau –beliau mengatakan-: nafkah yang engkau keluarkan.
١٢٧ – (...) – وَحَدَّثَنَا ابۡنُ الۡمُثَنَّى: حَدَّثَنَا ابۡنُ أَبِي عَدِيٍّ، عَنِ ابۡنِ عَوۡنٍ، عَنِ الۡقَاسِمِ وَإِبۡرَاهِيمَ قَالَ: لَا أَعۡرِفُ حَدِيثَ أَحَدِهِمَا مِنَ الۡآخَرِ: أَنَّ أُمَّ الۡمُؤۡمِنِينَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: يَا رَسُولَ اللهِ، يَصۡدُرُ النَّاسُ بِنُسُكَيۡنِ. فَذَكَرَ الۡحَدِيثَ.
127. Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami: Ibnu Abu ‘Adi menceritakan kepada kami, dari Ibnu ‘Aun, dari Al-Qasim dan Ibrahim, beliau mengatakan: Aku tidak bisa membedakan hadis salah satu keduanya dari yang lainnya: Bahwa ibunda kaum mukminin radhiyallahu ‘anha mengatakan: Wahai Rasulullah, orang-orang kembali dengan dua ibadah. Lalu beliau menyebutkan hadis tersebut.
١٢٨ – (...) – حَدَّثَنَا زُهَيۡرُ بۡنُ حَرۡبٍ وَإِسۡحَاقُ بۡنُ إِبۡرَاهِيمَ – قَالَ زُهَيۡرٌ: حَدَّثَنَا. وَقَالَ إِسۡحَاقُ: أَخۡبَرَنَا جَرِيرٌ – عَنۡ مَنۡصُورٍ، عَنۡ إِبۡرَاهِيمَ، عَنِ الۡأَسۡوَدِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: خَرَجۡنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ وَلَا نَرَىٰ إِلَّا أَنَّهُ الۡحَجُّ، فَلَمَّا قَدِمۡنَا مَكَّةَ تَطَوَّفۡنَا بِالۡبَيۡتِ، فَأَمَرَ رَسُولُ اللهِ ﷺ مَنۡ لَمۡ يَكُنۡ سَاقَ الۡهَدۡيَ أَنۡ يَحِلَّ. قَالَتۡ: فَحَلَّ مَنۡ لَمۡ يَكُنۡ سَاقَ الۡهَدۡيَ، وَنِسَاؤُهُ لَمۡ يَسُقۡنَ الۡهَدۡيَ، فَأَحۡلَلۡنَ. قَالَتۡ عَائِشَةُ: فَحِضۡتُ فَلَمۡ أَطُفۡ بِالۡبَيۡتِ، فَلَمَّا كَانَتۡ لَيۡلَةُ الۡحَصۡبَةِ قَالَتۡ: قُلۡتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، يَرۡجِعُ النَّاسُ بِعُمۡرَةٍ وَحَجَّةٍ، وَأَرۡجِعُ أَنَا بِحَجَّةٍ؟ قَالَ: (أَوَ مَا كُنۡتَ طُفۡتِ لَيَالِيَ قَدِمۡنَا مَكَّةَ؟). قَالَتۡ: قُلۡتُ: لَا. قَالَ: (فَاذۡهَبِي مَعَ أَخِيكِ إِلَى التَّنۡعِيمِ، فَأَهِلِّي بِعُمۡرَةٍ، ثُمَّ مَوۡعِدُكِ مَكَانَ كَذَا وَكَذَا).
قَالَتۡ صَفِيَّةُ: مَا أُرَانِي إِلَّا حَابِسَتَكُمۡ. قَالَ: (عَقۡرَىٰ حَلۡقَى، أَوَ مَا كُنۡتِ طُفۡتِ يَوۡمَ النَّحۡرِ؟) قَالَتۡ: بَلَىٰ. قَالَ: (لَا بَأۡسَ، انۡفِرِي).
قَالَتۡ عَائِشَةُ: فَلَقِيَنِي رَسُولُ اللهِ ﷺ وَهُوَ مُصۡعِدٌ مِنۡ مَكَّةَ وَأَنَا مُنۡهَبِطَةٌ عَلَيۡهَا، أَوۡ أَنَا مُصۡعِدَةٌ وَهُوَ مُنۡهَبِطٌ مِنۡهَا.
وَقَالَ إِسۡحَاقُ: مُتُهَبِّطَةٌ وَمُتَهَبِّطٌ.
128. Zuhair bin Harb dan Ishaq bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami. Zuhair mengatakan: Telah menceritakan kepada kami. Ishaq mengatakan: Jarir mengabarkan kepada kami, dari Manshur, dari Ibrahim, dari Al-Aswad, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan: Kami pernah keluar bepergian bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kami hanya berpikiran untuk haji. Ketika kami tiba di Makkah, kami tawaf di Kakbah. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan siapa saja yang tidak membawa hewan hadyu (sembelihan haji) untuk tahalul. ‘Aisyah mengatakan: Maka, orang-orang yang tidak membawa hewan hadyu bertahalul dan istri-istri beliau pun tidak membawa hadyu sehingga mereka bertahalul pula. ‘Aisyah mengatakan: Aku mengalami haid dan aku belum tawaf di Kakbah. Ketika pada malam Hashbah (setelah hari tasyrik), ‘Aisyah berkata: Aku mengatakan: Wahai Rasulullah, orang-orang kembali dengan umrah dan haji sedangkan aku kembali hanya dengan haji. Beliau bersabda, “Tidakkah engkau sudah tawaf pada malam-malam ketika kita sampai di Makkah?” ‘Aisyah berkata: Aku menjawab: Belum. Beliau bersabda, “Pergilah bersama saudaramu ke Tan’im lalu mulailah ihram untuk umrah. Kemudian tempat pertemuanmu di tempat ini dan ini.” Shafiyyah mengatakan: Aku mengira telah menghambat kalian. Beliau bersabda, “Celaka! Bukankah engkau sudah tawaf di hari nahar?” Shafiyyah menjawab: Sudah. Beliau bersabda, “Tidak mengapa, keluarlah (dari Makkah)!”
‘Aisyah mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertemu denganku ketika beliau naik dari Makkah dan aku turun ke sana.
Ishaq mengatakan dengan ungkapan mutahabbithatun dan mutahabbithun (sebagai ganti munhabithun yang bermakna sama).
١٢٩ – (...) – وَحَدَّثَنَاهُ سُوَيۡدُ بۡنُ سَعِيدٍ عَنۡ عَلِيِّ بۡنِ مُسۡهِرٍ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ إِبۡرَاهِيمَ، عَنِ الۡأَسۡوَدِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: خَرَجۡنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ نُلَبِّي، لَا نَذۡكُرُ حَجًّا وَلَا عُمۡرَةً، وَسَاقَ الۡحَدِيثَ بِمَعۡنَىٰ حَدِيثِ مَنۡصُورٍ.
129. Suwaid bin Sa’id telah menceritakan hadis tersebut kepada kami, dari ‘Ali bin Mushir, dari Al-A’masy, dari Ibrahim, dari Al-Aswad, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan: Kami pernah keluar bepergian bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami mulai bertalbiah dan kami hanya menyebut haji saja, tidak ada umrah. Beliau menuturkan hadis semakna hadis Manshur.
١٣٠ – (...) – حَدَّثَنَا أَبُو بَكۡرِ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ وَمُحَمَّدُ بۡنُ الۡمُثَنَّى وَابۡنُ بَشَّارٍ. جَمِيعًا عَنۡ غُنۡدَرٍ. قَالَ ابۡنُ الۡمُثَنَّى: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ جَعۡفَرٍ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ عَنِ الۡحَكَمِ، عَنۡ عَلِيِّ بۡنِ الۡحُسَيۡنِ، عَنۡ ذَكۡوَانَ مَوۡلَى عَائِشَةَ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا، أَنَّهَا قَالَتۡ: قَدِمَ رَسُولُ اللهِ ﷺ لِأَرۡبَعٍ مَضَيۡنَ مِنۡ ذِي الۡحِجَّةِ، أَوۡ خَمۡسٍ، فَدَخَلَ عَلَيَّ وَهُوَ غَضۡبَانُ. فَقُلۡتُ: مَنۡ أَغۡضَبَكَ، يَا رَسُولَ اللهِ، أَدۡخَلَهُ اللهُ النَّارَ. قَالَ: (أَوَ مَا شَعَرۡتِ أَنِّي أَمَرۡتُ النَّاسَ بِأَمۡرٍ فَإِذَا هُمۡ يَتَرَدَّدُونَ؟) – قَالَ الۡحَكَمُ: كَأَنَّهُمۡ يَتَرَدَّدُونَ أَحۡسِبُ – (وَلَوۡ أَنِّي اسۡتَقۡبَلۡتُ مِنۡ أَمۡرِي مَا اسۡتَدۡبَرۡتُ، مَا سُقۡتُ الۡهَدۡيَ مَعِي حَتَّى أَشۡتَرِيَهُ، ثُمَّ أَحِلُّ كَمَا حَلُّوا).
130. Abu Bakr bin Abu Syaibah, Muhammad bin Al-Mutsanna, dan Ibnu Basysyar telah menceritakan kepada kami. Seluruhnya dari Ghundar. Ibnul Mutsanna mengatakan: Muhammad bin Ja’far menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan dari Al-Hakam, dari ‘Ali bin Al-Husain, dari Dzakwan maula ‘Aisyah, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa beliau mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Makkah pada hari keempat bulan Zulhijah atau hari kelima. Lalu beliau masuk menemuiku dalam keadaan marah. Aku bertanya: Siapa yang membuatmu marah, wahai Rasulullah? Semoga Allah memasukkannya ke dalam neraka. Beliau bersabda, “Tidakkah engkau sadar bahwa aku telah memerintahkan orang-orang dengan suatu perkara, namun mereka malah bimbang.” Al-Hakam mengatakan dengan ungkapan “seakan-akan mereka bimbang.” “Seandainya aku dahulu mengetahui perkaraku yang baru aku tahu sekarang ini, tentu aku tidak akan membawa hewan hadyu (sembelihan haji) sampai aku membelinya. Kemudian aku akan tahalul sebagaimana mereka tahalul.”
١٣١ – (...) – وَحَدَّثَنَاهُ عُبَيۡدُ اللهِ بۡنُ مُعَاذٍ: حَدَّثَنَا أَبِي: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ عَنِ الۡحَكَمِ، سَمِعَ عَلِيَّ بۡنَ الۡحُسَيۡنِ عَنۡ ذَكۡوَانَ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: قَدِمَ النَّبِيُّ ﷺ لِأَرۡبَعٍ أَوۡ خَمۡسٍ مَضَيۡنَ مِنۡ ذِي الۡحِجَّةِ. بِمِثۡلِ حَدِيثِ غُنۡدَرٍ، وَلَمۡ يَذۡكُرِ الشَّكَّ مِنَ الۡحَكَمِ فِي قَوۡلِهِ: يَتَرَدَّدُونَ.
131. ‘Ubaidullah bin Mu’adz telah menceritakan hadis ini kepada kami: Ayahku menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami dari Al-Hakam, beliau mendengar ‘Ali bin Al-Husain dari Dzakwan, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Makkah pada hari keempat atau kelima bulan Zulhijah. Semisal hadis Ghundar namun beliau tidak menyebutkan keraguan dari Al-Hakam tentang ucapannya: mereka bimbang.
١٣٢ – (...) – حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بۡنُ حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا بَهۡزٌ: حَدَّثَنَا وُهَيۡبٌ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ طَاوُسٍ عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا، أَنَّهَا أَهَلَّتۡ بِعُمۡرَةٍ فَقَدِمَتۡ وَلَمۡ تَطُفۡ بِالۡبَيۡتِ حَتَّىٰ حَاضَتۡ، فَنَسَكَتِ الۡمَنَاسِكَ كُلَّهَا وَقَدۡ أَهَلَّتۡ بِالۡحَجِّ. فَقَالَ لَهَا النَّبِيُّ ﷺ يَوۡمَ النَّفۡرِ: (يَسَعُكِ طَوَافُكِ لِحَجِّكِ وَعُمۡرَتِكِ) فَأَبَتۡ، فَبَعَثَ بِهَا مَعَ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ إِلَى التَّنۡعِيمِ، فَاعۡتَمَرَتۡ بَعۡدَ الۡحَجِّ.
132. Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami: Bahz menceritakan kepada kami: Wuhaib menceritakan kepada kami: ‘Abdullah bin Thawus menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa beliau memulai talbiah untuk umrah lalu tiba di Makkah dan belum tawaf di Kakbah sampai beliau haid. Lalu beliau mengerjakan seluruh manasik haji dan beliau telah memulai ihram untuk haji. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya pada hari nafar (pulang dari Mina), “Tawafmu sudah cukup untuk haji dan umrahmu.” Namun ‘Aisyah tidak merasa cukup, maka Nabi mengutus ‘Abdurrahman bersamanya ke Tan’im, lalu ‘Aisyah melakukan umrah setelah haji.
١٣٣ – (...) – وَحَدَّثَنِي حَسَنُ بۡنُ عَلِيٍّ الۡحُلۡوَانِيُّ: حَدَّثَنَا زَيۡدُ بۡنُ الۡحُبَابِ: حَدَّثَنِي إِبۡرَاهِيمُ بۡنُ نَافِعٍ: حَدَّثَنِي عَبۡدُ اللهِ بۡنُ أَبِي نَجِيحٍ، عَنۡ مُجَاهِدٍ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا، أَنَّهَا حَاضَتۡ بِسَرِفَ، فَتَطَهَّرَتۡ بِعَرَفَةَ. فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللهِ ﷺ: (يُجۡزِىءُ عَنۡكِ طَوَافُكِ بِالصَّفَا وَالۡمَرۡوَةِ عَنۡ حَجِّكِ وَعُمۡرَتِكِ).
133. Hasan bin ‘Ali Al-Hulwani telah menceritakan kepadaku: Zaid bin Al-Hubab menceritakan kepada kami: Ibrahim bin Nafi’ menceritakan kepadaku: ‘Abdullah bin Abu Najih menceritakan kepadaku, dari Mujahid, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa beliau mengalami haid di Sarif dan suci ketika di Arafah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya, “Tawafmu (sai) antara Shafa dan Marwah sudah mencukupimu dari haji dan umrahmu.”
١٣٤ – (...) – وَحَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ حَبِيبٍ الۡحَارِثِيُّ: حَدَّثَنَا خَالِدُ بۡنُ الۡحَارِثِ: حَدَّثَنَا قُرَّةُ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡحَمِيدِ بۡنُ جُبَيۡرِ بۡنِ شَيۡبَةَ: حَدَّثَتۡنَا صَفِيَّةُ بِنۡتُ شَيۡبَةَ قَالَتۡ: قَالَتۡ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا: يَا رَسُولَ اللهِ، أَيَرۡجِعُ النَّاسُ بِأَجۡرَيۡنِ وَأَرۡجِعُ بِأَجۡرٍ؟ فَأَمَرَ عَبۡدَ الرَّحۡمَٰنِ بۡنَ أَبِي بَكۡرٍ أَنۡ يَنۡطَلِقَ بِهَا إِلَى التَّنۡعِيمِ. قَالَتۡ: فَأَرۡدَفَنِي خَلۡفَهُ عَلَىٰ جَمَلٍ لَهُ. قَالَتۡ: فَجَعَلۡتُ أَرۡفَعُ خِمَارِي أَحۡسِرُهُ عَنۡ عُنُقِي، فَيَضۡرِبُ رِجۡلِي بِعِلَّةِ الرَّاحِلَةِ. قُلۡتُ لَهُ: وَهَلۡ تَرَىٰ مِنۡ أَحَدٍ؟ قَالَتۡ: فَأَهۡلَلۡتُ بِعُمۡرَةٍ، ثُمَّ أَقۡبَلۡنَا حَتَّىٰ انۡتَهَيۡنَا إِلَىٰ رَسُولِ اللهِ ﷺ وَهُوَ بِالۡحَصۡبَةِ.
134. Yahya bin Habib Al-Haritsi telah menceritakan kepada kami: Khalid bin Al-Harits menceritakan kepada kami: Qurrah menceritakan kepada kami: ‘Abdul Humaid bin Jubair bin Syaibah menceritakan kepada kami: Shafiyyah bintu Syaibah menceritakan kepada kami, beliau mengatakan: ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan: Wahai Rasulullah, apakah orang-orang pulang dengan dua pahala sedangkan aku pulang dengan satu pahala saja? Maka, Rasulullah memerintahkan ‘Abdurrahman bin Abu Bakr untuk berangkat bersama ‘Aisyah ke Tan’im. ‘Aisyah mengatakan: ‘Abdurrahman memboncengkanku di belakangnya di atas untanya. ‘Aisyah mengatakan: Aku mengangkat kerudungku, aku singkapkan dari tengkukku, lalu ‘Abdurrahman memukul kakiku dengan cara seakan-akan memukul tunggangannya. Aku bertanya kepada ‘Abdurrahman: Apakah engkau melihat seseorang? ‘Aisyah mengatakan: Lalu aku memulai talbiah untuk umrah, kemudian kami selesai dan menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau berada di Al-Hashbah (Al-Muhashshab).
٣٨٢ - (١٢١١) - حَدَّثَنَا قُتَيۡبَةُ بۡنُ سَعِيدٍ: حَدَّثَنَا لَيۡثٌ. (ح) وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ رُمۡحٍ: حَدَّثَنَا اللَّيۡثُ، عَنِ ابۡنِ شِهَابٍ، عَنۡ أَبِي سَلَمَةَ وَعُرۡوَةَ، أَنَّ عَائِشَةَ قَالَتۡ: حَاضَتۡ صَفِيَّةُ بِنۡتُ حُيَيٍّ بَعۡدَ مَا أَفَاضَتۡ. قَالَتۡ عَائِشَةُ: فَذَكَرۡتُ حَيۡضَتَهَا لِرَسُولِ اللهِ ﷺ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (أَحَابِسَتُنَا هِيَ؟) قَالَتۡ: فَقُلۡتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّهَا قَدۡ كَانَتۡ أَفَاضَتۡ وَطَافَتۡ بِالۡبَيۡتِ، ثُمَّ حَاضَتۡ بَعۡدَ الۡإِفَاضَةِ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (فَلۡتَنۡفِرۡ).
[البخاري: كتاب المغازي، باب حجة الوداع، رقم: ٤٤٠١].
382. (1211). Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami: Laits menceritakan kepada kami. (Dalam riwayat lain) Muhammad bin Rumh telah menceritakan kepada kami: Al-Laits menceritakan kepada kami, dari Ibnu Syihab, dari Abu Salamah dan ‘Urwah, bahwa ‘Aisyah mengatakan: Shafiyyah bintu Huyayy mengalami haid setelah bertolak dari Mina ke Makkah. ‘Aisyah mengatakan: Aku menyebutkan perihal haidnya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apakah dia menahan kita (pulang ke Madinah)?” ‘Aisyah berkata: Aku berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya Shafiyyah sudah bertolak dari Mina ke Makkah dan tawaf di Kakbah, kemudian dia baru haid setelah tawaf ifadhah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau begitu, dia boleh berangkat (pulang ke Madinah).”
٣٨٣ – (...) – حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ وَحَرۡمَلَةُ بۡنُ يَحۡيَىٰ وَأَحۡمَدُ بۡنُ عِيسَىٰ – قَالَ أَحۡمَدُ: حَدَّثَنَا. وَقَالَ الۡآخَرَانِ: أَخۡبَرَنَا ابۡنُ وَهۡبٍ – أَخۡبَرَنِي يُونُسُ، عَنِ ابۡنِ شِهَابٍ، بِهٰذَا الۡإِسۡنَادِ، قَالَتۡ: طَمِثَتۡ صَفِيَّةُ بِنۡتُ حُيَيٍّ، زَوۡجُ النَّبِيِّ ﷺ، فِي حَجَّةِ الۡوَدَاعِ بَعۡدَمَا أَفَاضَتۡ طَاهِرًا، بِمِثۡلِ حَدِيثِ اللَّيۡثِ.
383. Abuth Thahir, Harmalah bin Yahya, dan Ahmad bin ‘Isa telah menceritakan kepadaku. Ahmad berkata: Telah menceritakan kepada kami. Dua orang lainnya berkata: Ibnu Wahb mengabarkan kepada kami: Yunus mengabarkan kepadaku, dari Ibnu Syihab, dengan sanad ini. ‘Aisyah mengatakan: Shafiyyah bintu Huyay, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengalami haid ketika haji wadak setelah beliau tawaf ifadhah dalam keadaan suci. Semisal hadis Al-Laits.
(...) - وَحَدَّثَنَا قُتَيۡبَةُ - يَعۡنِي ابۡنَ سَعِيدٍ -: حَدَّثَنَا لَيۡثٌ. (ح) وَحَدَّثَنَا زُهَيۡرُ بۡنُ حَرۡبٍ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ. (ح) وَحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بۡنُ الۡمُثَنَّى: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡوَهَّابِ: حَدَّثَنَا أَيُّوبُ. كُلُّهُمۡ عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ الۡقَاسِمِ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ، أَنَّهَا ذَكَرَتۡ لِرَسُولِ اللهِ ﷺ: أَنَّ صَفِيَّةَ قَدۡ حَاضَتۡ. بِمَعۡنَى حَدِيثِ الزُّهۡرِيِّ.
Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami: Laits menceritakan kepada kami. (Dalam riwayat lain) Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami. (Dalam riwayat lain) Muhammad ibnul Mutsanna telah menceritakan kepadaku: ‘Abdul Wahhab menceritakan kepada kami: Ayyub menceritakan kepada kami. Mereka seluruhnya dari ‘Abdurrahman ibnul Qasim, dari ayahnya, dari ‘Aisyah, bahwa beliau menyebutkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Bahwa Shafiyyah mengalami haid. Semakna hadis Az-Zuhri.
٣٨٤ - (...) - وَحَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ مَسۡلَمَةَ بۡنِ قَعۡنَبٍ: حَدَّثَنَا أَفۡلَحُ، عَنِ الۡقَاسِمِ بۡنِ مُحَمَّدٍ، عَنۡ عَائِشَةَ قَالَتۡ: كُنَّا نَتَخَوَّفُ أَنۡ تَحِيضَ صَفِيَّةُ قَبۡلَ أَنۡ تُفِيضَ. قَالَتۡ: فَجَاءَنَا رَسُولُ اللهِ ﷺ فَقَالَ: (أَحَابِسَتُنَا صَفِيَّةُ؟) قُلۡنَا: قَدۡ أَفَاضَتۡ. قَالَ: (فَلَا إِذَنۡ).
384. ‘Abdullah bin Maslamah bin Qa’nab telah menceritakan kepada kami: Aflah menceritakan kepada kami, dari Al-Qasim bin Muhammad, dari ‘Aisyah, beliau mengatakan: Kami sempat merasa khawatir bahwa Shafiyyah mengalami haid sebelum melakukan tawaf ifadhah. ‘Aisyah mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang menemui kami lalu bertanya, “Apakah Shafiyyah menahan kita (pulang ke Madinah)?” Kami berkata: Dia sudah tawaf ifadhah. Nabi bersabda, “Kalau begitu, ia tidak menahan kita.”
٣٨٥ - (...) - حَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ يَحۡيَىٰ قَالَ: قَرَأۡتُ عَلَىٰ مَالِكٍ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ أَبِي بَكۡرٍ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَمۡرَةَ بِنۡتِ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ، عَنۡ عَائِشَةَ، أَنَّهَا قَالَتۡ لِرَسُولِ اللهِ ﷺ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ صَفِيَّةَ بِنۡتَ حُيَيٍّ قَدۡ حَاضَتۡ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (لَعَلَّهَا تَحۡبِسُنَا، أَلَمۡ تَكُنۡ قَدۡ طَافَتۡ مَعَكُنَّ بِالۡبَيۡتِ؟) قَالُوا: بَلَى. قَالَ: (فَاخۡرُجۡنَ).
[البخاري: كتاب الحيض، باب المرأة تحيض بعد الإفاضة، رقم: ٣٢٨].
385. Yahya bin Yahya telah menceritakan kepada kami, beliau berkata: Aku membaca di hadapan Malik, dari ‘Abdullah bin Abu Bakr, dari ayahnya, dari ‘Amrah bintu ‘Abdurrahman, dari ‘Aisyah, bahwa beliau berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Shafiyyah bintu Huyay mengalami haid.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bisa jadi dia akan menahan kita. Apakah dia belum tawaf di Kakbah bersama kalian?”
Mereka menjawab, “Sudah.”
Nabi bersabda, “Kalau begitu, keluarlah (dari Makkah)!”
٣٨٦ - (...) - حَدَّثَنِي الۡحَكَمُ بۡنُ مُوسَىٰ: حَدَّثَنِي يَحۡيَى بۡنُ حَمۡزَةَ، عَنِ الۡأَوۡزَاعِيِّ - لَعَلَّهُ قَالَ - عَنۡ يَحۡيَى بۡنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنۡ مُحَمَّدِ بۡنِ إِبۡرَاهِيمَ التَّيۡمِيِّ، عَنۡ أَبِي سَلَمَةَ، عَنۡ عَائِشَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ أَرَادَ مِنۡ صَفِيَّةَ بَعۡضَ مَا يُرِيدُ الرَّجُلُ مِنۡ أَهۡلِهِ. فَقَالُوا: إِنَّهَا حَائِضٌ يَا رَسُولَ اللهِ، قَالَ: (وَإِنَّهَا لَحَابِسَتُنَا؟) فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّهَا قَدۡ زَارَتۡ يَوۡمَ النَّحۡرِ. قَالَ: (فَلۡتَنۡفِرۡ مَعَكُمۡ).
386. Al-Hakam bin Musa telah menceritakan kepadaku: Yahya bin Hamzah menceritakan kepadaku, dari Al-Auza’i –mungkin dia berkata- dari Yahya bin Abu Katsir, dari Muhammad bin Ibrahim At-Taimi, dari Abu Salamah, dari ‘Aisyah: Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menginginkan terhadap Shafiyyah sebagian apa yang dinginkan oleh seorang lelaki terhadap istrinya. Mereka berkata: Sesungguhnya dia sedang haid, wahai Rasulullah. Beliau bertanya, “Apa berarti dia menahan kita (pulang ke Madinah)?” Mereka mengatakan: Wahai Rasulullah, sesungguhnya dia sudah tawaf ziarah (tawaf ifadhah) pada hari nahar. Beliau bersabda, “Berarti dia bisa berangkat pulang bersama kalian.”
٣٨٧ - (...) - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ الۡمُثَنَّى وَابۡنُ بَشَّارٍ. قَالَا: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ جَعۡفَرٍ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ. (ح) وَحَدَّثَنَا عُبَيۡدُ اللهِ بۡنُ مُعَاذٍ - وَاللَّفۡظُ لَهُ -: حَدَّثَنَا أَبِي: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ، عَنِ الۡحَكَمِ، عَنۡ إِبۡرَاهِيمَ، عَنِ الۡأَسۡوَدِ، عَنۡ عَائِشَةَ. قَالَتۡ: لَمَّا أَرَادَ النَّبِيُّ ﷺ أَنۡ يَنۡفِرَ، إِذَا صَفِيَّةُ عَلَىٰ بَابِ خِبَائِهَا كَئِيبَةً حَزِينَةً. فَقَالَ: (عَقۡرَىٰ حَلۡقَىٰ، إِنَّكِ لَحَابِسَتُنَا) ثُمَّ قَالَ لَهَا: (أَكُنۡتِ أَفَضۡتِ يَوۡمَ النَّحۡرِ؟) قَالَتۡ: نَعَمۡ. قَالَ: (فَانۡفِرِي).
[البخاري: كتاب الطلاق، باب قول الله تعالى: ﴿ولا يحل لهن أن يكتمن ما خلق الله في أرحامهن﴾، رقم: ٥٣٢٩].
387. Muhammad ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar telah menceritakan kepada kami. Keduanya berkata: Muhammad bin Ja’far menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami. (Dalam riwayat lain) ‘Ubaidullah bin Mu’adz telah menceritakan kepada kami –dan redaksi hadis ini milik beliau-: Ayahku menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami, dari Al-Hakam, dari Ibrahim, dari Al-Aswad, dari ‘Aisyah. Beliau berkata: Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ingin berangkat pulang (ke Madinah), ternyata Shafiyyah berada di pintu kemahnya dalam keadaan muram dan sedih. Nabi bersabda, “Celaka! Sungguh engkau akan menahan kami.” Kemudian Nabi bertanya kepadanya, “Apakah engkau sudah tawaf ifadhah pada hari nahar?” Shafiyyah berkata: Ya, sudah. Nabi bersabda, “Kalau begitu, berangkatlah!”
(...) - وَحَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ يَحۡيَىٰ وَأَبُو بَكۡرِ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ وَأَبُو كُرَيۡبٍ، عَنۡ أَبِي مُعَاوِيَةَ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ. (ح) وَحَدَّثَنَا زُهَيۡرُ بۡنُ حَرۡبٍ: حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنۡ مَنۡصُورٍ. جَمِيعًا عَنۡ إِبۡرَاهِيمَ، عَنِ الۡأَسۡوَدِ، عَنۡ عَائِشَةَ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ. نَحۡوَ حَدِيثِ الۡحَكَمِ، غَيۡرَ أَنَّهُمَا لَا يَذۡكُرَانِ: كَئِيبَةً حَزِينَةً.
Yahya bin Yahya, Abu Bakr bin Abu Syaibah, dan Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami, dari Abu Mu’awiyah, dari Al-A’masy. (Dalam riwayat lain) Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami: Jarir menceritakan kepada kami, dari Manshur. Semuanya dari Ibrahim, dari Al-Aswad, dari ‘Aisyah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seperti hadis Al-Hakam, hanya saja keduanya tidak menyebutkan: dalam keadaan muram dan sedih.