Cari Blog Ini

Shahih Muslim hadits nomor 1346

٤٣٣ - (١٣٤٦) - وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ عَبَّادٍ: حَدَّثَنَا حَاتِمٌ - وَهُوَ ابۡنُ إِسۡمَاعِيلَ - عَنۡ مُوسَىٰ - وَهُوَ ابۡنُ عُقۡبَةَ -، عَنۡ سَالِمٍ، عَنۡ أَبِيهِ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ أُتِيَ فِي مُعَرَّسِهِ بِذِي الۡحُلَيۡفَةِ، فَقِيلَ لَهُ: (إِنَّكَ بِبَطۡحَاءَ مُبَارَكَةٍ).
433. (1346). Muhammad bin ‘Abbad telah menceritakan kepada kami: Hatim bin Isma’il menceritakan kepada kami dari Musa bin ‘Uqbah, dari Salim, dari ayahnya, bahwa ada yang mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpi di tempat singgah bermalam beliau di Dzul Hulaifah. Lalu dikatakan kepada beliau, “Sesungguhnya engkau berada di bathha` (tempat yang dilalui air) yang diberkahi.”
٤٣٤ - (...) - وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ بَكَّارِ بۡنِ الرَّيَّانِ وَسُرَيۡجُ بۡنُ يُونُسَ - وَاللَّفۡظُ لِسُرَيۡجٍ - قَالَا: حَدَّثَنَا إِسۡمَاعِيلُ بۡنُ جَعۡفَرٍ: أَخۡبَرَنِي مُوسَى بۡنُ عُقۡبَةَ، عَنۡ سَالِمِ بۡنِ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ عُمَرَ، عَنۡ أَبِيهِ، أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ أُتِيَ، وَهُوَ فِي مُعَرَّسِهِ مِنۡ ذِي الۡحُلَيۡفَةِ فِي بَطۡنِ الۡوَادِي، فَقِيلَ: (إِنَّكَ بِبَطۡحَاءَ مُبَارَكَةٍ).
قَالَ مُوسَىٰ: وَقَدۡ أَنَاخَ بِنَا سَالِمٌ بِالۡمُنَاخِ مِنَ الۡمَسۡجِدِ الَّذِي كَانَ عَبۡدُ اللهِ يُنِيخُ بِهِ. يَتَحَرَّىٰ مُعَرَّسَ رَسُولِ اللهِ ﷺ، وَهُوَ أَسۡفَلُ مِنَ الۡمَسۡجِدِ الَّذِي بِبَطۡنِ الۡوَادِي، بَيۡنَهُ وَبَيۡنَ الۡقِبۡلَةِ، وَسَطًا مِنۡ ذٰلِكَ.
434. Muhammad bin Bakkar bin Ar-Rayyan dan Suraij bin Yunus telah menceritakan kepada kami –dan redaksi hadis ini milik Suraij-, keduanya berkata: Isma’il bin Ja’far menceritakan kepada kami: Musa bin ‘Uqbah mengabarkan kepadaku, dari Salim bin ‘Abdullah bin ‘Umar, dari ayahnya, bahwa ada yang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpi ketika beliau sedang berada di tempat singgah bermalam di Dzul Hulaifah di dasar lembah. Lalu ada yang berkata, “Sesungguhnya engkau berada di bathha` (tempat yang dilalui air) yang diberkahi.”
Musa berkata: Salim telah singgah bersama kami di tempat singgah yang dekat dengan masjid, tempat yang dahulu ‘Abdullah pernah singgah di situ. Beliau bermaksud menepati tempat singgah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tempat itu lebih rendah daripada masjid di dasar lembah. Antara masjid dengan kiblat, di tengah-tengahnya.