Cari Blog Ini

Shahih Muslim hadits nomor 1400

١ – بَابُ اسۡتِحۡبَابِ النِّكَاحِ لِمَنۡ تَاقَتۡ نَفۡسُهُ إِلَيۡهِ وَوَجَدَ مُؤَنَهُ، وَاشۡتِغَالِ مَنۡ عَجِزَ عَنِ الۡمُؤَنِ بِالصَّوۡمِ
1. Bab disukainya menikah bagi siapa saja yang jiwanya telah berhasrat menikah dan ia memiliki nafkah hidup; dan disukainya melakukan puasa bagi siapa saja yang belum memiliki nafkah

١ – (١٤٠٠) – حَدَّثَنَا يَحۡيَىٰ بۡنُ يَحۡيَىٰ التَّمِيمِيُّ وَأَبُو بَكۡرِ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ وَمُحَمَّدُ بۡنُ الۡعَلَاءِ الۡهَمۡدَانِيُّ. جَمِيعًا عَنۡ أَبِي مُعَاوِيَةَ - وَاللَّفۡظُ لِيَحۡيَىٰ -: أَخۡبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ إِبۡرَاهِيمَ، عَنۡ عَلۡقَمَةَ قَالَ: كُنۡتُ أَمۡشِي مَعَ عَبۡدِ اللهِ بِمِنًى، فَلَقِيَهُ عُثۡمَانُ، فَقَامَ مَعَهُ يُحَدِّثُهُ. فَقَالَ لَهُ عُثۡمَانُ: يَا أَبَا عَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ، أَلَا نُزَوِّجُكَ جَارِيَةً شَابَّةً، لَعَلَّهَا تُذَكِّرُكَ بَعۡضَ مَا مَضَىٰ مِنۡ زَمَانِكَ. قَالَ: فَقَالَ عَبۡدُ اللهِ: لَئِنۡ قُلۡتَ ذَاكَ، لَقَدۡ قَالَ لَنَا رَسُولُ اللهِ ﷺ: (يَا مَعۡشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسۡتَطَاعَ مِنۡكُمُ الۡبَاءَةَ فَلۡيَتَزَوَّجۡ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلۡبَصَرِ، وَأَحۡصَنُ لِلۡفَرۡجِ، وَمَنۡ لَمۡ يَسۡتَطِعۡ فَعَلَيۡهِ بِالصَّوۡمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ).
1. (1400). Yahya bin Yahya At-Tamimi, Abu Bakr bin Abu Syaibah, dan Muhammad ibnul 'Ala` Al-Hamdani telah menceritakan kepada kami. Seluruhnya dari Abu Mu'awiyah. Lafazh ini milik Yahya. Abu Mu'awiyah mengabarkan kepada kami, dari Al-A'masy, dari Ibrahim, dari 'Alqamah, beliau berkata: Aku pernah berjalan bersama 'Abdullah di Mina. Kemudian beliau berjumpa dengan 'Utsman, lalu beliau berdiri berbincang-bincang dengannya. 'Utsman berkata kepada beliau: Wahai Abu 'Abdurrahman, bagaimana kalau kami nikahkan engkau dengan seorang gadis? Barangkali dia bisa mengingatkan engkau apa yang telah berlalu dari jamanmu. Beliau berkata: 'Abdullah berkata: Jika engkau mengatakan demikian, maka sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda kepada kami, “Wahai sekalian pemuda, barangsiapa di antara kalian mampu untuk berjimak, maka hendaklah dia menikah. Karena menikah itu lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Barangsiapa belum mampu, maka hendaknya dia berpuasa. Karena puasa bisa memutus syahwat.”
٢ - (…) - حَدَّثَنَا عُثۡمَانُ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ: حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ إِبۡرَاهِيمَ، عَنۡ عَلۡقَمَةَ قَالَ: إِنِّي لَأَمۡشِي مَعَ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ مَسۡعُودٍ بِمِنًى. إِذۡ لَقِيَهُ عُثۡمَانُ بۡنُ عَفَّانَ. فَقَالَ: هَلُمَّ، يَا أَبَا عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ. قَالَ: فَاسۡتَخۡلَاهُ. فَلَمَّا رَأَىٰ عَبۡدُ اللهِ أَنۡ لَيۡسَتۡ لَهُ حَاجَةٌ قَالَ: قَالَ لِي: تَعَالَ يَا عَلۡقَمَةُ. قَالَ: فَجِئۡتُ. فَقَالَ لَهُ عُثۡمَانُ: أَلَا نُزَوِّجُكَ، يَا أَبَا عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ، جَارِيَةً بِكۡرًا. لَعَلَّهُ يَرۡجِعُ إِلَيۡكَ مِنۡ نَفۡسِكَ مَا كُنۡتَ تَعۡهَدُ؟ فَقَالَ عَبۡدُ اللهِ: لَئِنۡ قُلۡتَ ذَاكَ، فَذَكَرَ بِمِثۡلِ حَدِيثِ أَبِي مُعَاوِيَةَ.
2. ‘Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami: Jarir menceritakan kepada kami, dari Al-A’masy, dari Ibrahim, dari ‘Alqamah, beliau berkata: Sungguh aku pernah berjalan bersama ‘Abdullah bin Mas’ud di Mina, tiba-tiba ‘Utsman bin ‘Affan menjumpainya. ‘Utsman mengatakan: Mari, wahai Abu ‘Abdurrahman. ‘Alqamah berkata: Lalu keduanya menyepi. Ketika beliau melihat ‘Abdullah tidak memiliki keperluan (untuk menyepi), beliau berkata: Beliau berkata kepadaku: Kemarilah wahai ‘Alqamah. ‘Alqamah berkata: Aku pun datang. Lalu ‘Utsman berkata kepada ‘Abdullah: Bagaimana kalau kami menikahkan engkau, wahai Abu ‘Abdurrahman, dengan seorang gadis remaja. Barangkali dengan begitu, jiwa mudamu dahulu akan kembali? ‘Abdullah mengatakan: Jika engkau mengatakan demikian… Lalu beliau menyebutkan semisal hadis Abu Mu’awiyah.
٣ - (…) - حَدَّثَنَا أَبُو بَكۡرِ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ وَأَبُو كُرَيۡبٍ. قَالَا: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ عُمَارَةَ بۡنِ عُمَيۡرٍ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ يَزِيدَ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ قَالَ: قَالَ لَنَا رَسُولُ اللهِ ﷺ: (يَا مَعۡشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسۡتَطَاعَ مِنۡكُمُ الۡبَاءَةَ فَلۡيَتَزَوَّجۡ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلۡبَصَرِ، وَأَحۡصَنُ لِلۡفَرۡجِ، وَمَنۡ لَمۡ يَسۡتَطِعۡ فَعَلَيۡهِ بِالصَّوۡمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ).
3. Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami. Keduanya berkata: Abu Mu’awiyah menceritakan kepada kami, dari Al-A’masy, dari ‘Umarah bin ‘Umair, dari ‘Abdurrahman bin Yazid, dari ‘Abdullah, beliau mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada kami, “Wahai sekalian pemuda, siapa saja di antara kalian yang mampu melangsungkan pernikahan, maka menikahlah. Karena menikah itu lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Dan siapa saja yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, karena puasa dapat memutus syahwatnya.”
٤ - (…) - حَدَّثَنَا عُثۡمَانُ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ: حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ عُمَارَةَ بۡنِ عُمَيۡرٍ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ يَزِيدَ قَالَ: دَخَلۡتُ أَنَا وَعَمِّي عَلۡقَمَةُ وَالۡأَسۡوَدُ، عَلَىٰ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ مَسۡعُودٍ قَالَ: وَأَنَا شَابٌّ يَوۡمَئِذٍ، فَذَكَرَ حَدِيثًا رُئِيتُ أَنَّهُ حَدَّثَ بِهِ مِنۡ أَجۡلِي. قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ. بِمِثۡلِ حَدِيثِ أَبِي مُعَاوِيَةَ.
وَزَادَ: قَالَ: فَلَمۡ أَلۡبَثۡ حَتَّىٰ تَزَوَّجۡتُ.
4. ‘Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami: Jarir menceritakan kepada kami, dari Al-A’masy, dari ‘Umarah bin ‘Umair, dari ‘Abdurrahman bin Yazid, beliau berkata: Aku, pamanku, yaitu ‘Alqamah, dan Al-Aswad masuk menemui ‘Abdullah bin Mas’ud. Beliau mengatakan: Pada hari itu, aku adalah seorang pemuda, lalu beliau menyebutkan sebuah hadis yang aku anggap bahwa beliau menceritakannya karena diriku. Beliau mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda semisal hadis Abu Mu’awiyah.
Beliau menambahkan: Beliau berkata: Lalu aku pun langsung menikah.
(…) - حَدَّثَنِي عَبۡدُ اللهِ بۡنُ سَعِيدٍ الۡأَشَجُّ: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ: حَدَّثَنَا الۡأَعۡمَشُ، عَنۡ عُمَارَةَ بۡنِ عُمَيۡرٍ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ يَزِيدَ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ قَالَ: دَخَلۡنَا عَلَيۡهِ وَأَنَا أَحۡدَثُ الۡقَوۡمِ بِمِثۡلِ حَدِيثِهِمۡ. وَلَمۡ يَذۡكُرۡ: فَلَمۡ أَلۡبَثۡ حَتَّىٰ تَزَوَّجۡتُ.
‘Abdullah bin Sa’id Al-Asyajj telah menceritakan kepadaku: Waki’ menceritakan kepada kami: Al-A’masy menceritakan kepada kami, dari ‘Umarah bin ‘Umair, dari ‘Abdurrahman bin Yazid, dari ‘Abdullah, beliau mengatakan: Kami masuk menemuinya dalam keadaan aku yang paling muda. Semisal hadis mereka namun beliau tidak menyebutkan: Lalu aku pun langsung menikah.