Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 5088 dan 5089

١٦ - بَابُ الۡأَكۡفَاءِ فِي الدِّينِ
16. Bab sekufu dalam hal agama

وَقَوۡلِهِ: ﴿وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الۡمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهۡرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا﴾ [الفرقان: ٥٤].
Dan firman Allah, “Dan Dia-lah yang menciptakan manusia dari air (mani), lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah (hubungan kekeluargaan karena pernikahan), dan adalah Rabbmu Maha Kuasa.” (QS. Al-Furqan: 54).
٥٠٨٨ - حَدَّثَنَا أَبُو الۡيَمَانِ: أَخۡبَرَنَا شُعَيۡبٌ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ قَالَ: أَخۡبَرَنِي عُرۡوَةُ بۡنُ الزُّبَيۡرِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا: أَنَّ أَبَا حُذَيۡفَةَ بۡنَ عُتۡبَةَ بۡنِ رَبِيعَةَ بۡنِ عَبۡدِ شَمۡسٍ - وَكَانَ مِمَّنۡ شَهِدَ بَدۡرًا مَعَ النَّبِيِّ ﷺ - تَبَنَّى سَالِمًا، وَأَنۡكَحَهُ بِنۡتَ أَخِيهِ، هِنۡدَ بِنۡتَ الۡوَلِيدِ بۡنِ عُتۡبَةَ بۡنِ رَبِيعَةَ، وَهُوَ مَوۡلًى لِامۡرَأَةٍ مِنَ الۡأَنۡصَارِ، كَمَا تَبَنَّى النَّبِيُّ ﷺ زَيۡدًا، وَكَانَ مَنۡ تَبَنَّى رَجُلًا فِي الۡجَاهِلِيَّةِ دَعَاهُ النَّاسُ إِلَيۡهِ وَوَرِثَ مِنۡ مِيرَاثِهِ، حَتَّى أَنۡزَلَ اللهُ: ﴿ادۡعُوهُمۡ لِآبَائِهِمۡ﴾ إِلَى قَوۡلِهِ: ﴿وَمَوَالِيكُمۡ﴾ [الأحزاب: ٥]. فَرُدُّوا إِلَى آبَائِهِمۡ. فَمَنۡ لَمۡ يُعۡلَمۡ لَهُ أَبٌ كَانَ مَوۡلًى وَأَخًا فِي الدِّينِ، فَجَاءَتۡ سَهۡلَةُ بِنۡتُ سُهَيۡلِ بۡنِ عَمۡرٍو الۡقُرَشِيِّ ثُمَّ الۡعَامِرِيِّ - وَهِيَ امۡرَأَةُ أَبِي حُذَيۡفَةَ بۡنِ عُتۡبَةَ - النَّبِيَّ ﷺ فَقَالَتۡ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّا كُنَّا نَرَى سَالِمًا وَلَدًا، وَقَدۡ أَنۡزَلَ اللهُ فِيهِ مَا قَدۡ عَلِمۡتَ. فَذَكَرَ الۡحَدِيثَ. [طرفه في: ٤٠٠٠].
5088. Abu Al-Yaman telah menceritakan kepada kami: Syu’aib mengabarkan kepada kami, dari Az-Zuhri, beliau berkata: ‘Urwah bin Az-Zubair mengabarkan kepadaku, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha: Bahwa Abu Hudzaifah bin ‘Utbah bin Rabi’ah bin ‘Abdu Syams –beliau termasuk yang mengikuti perang Badr bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengangkat Salim sebagai anak dan menikahkannya dengan putri saudarinya, yaitu Hind binti Al-Walid bin ‘Utbah bin Rabi’ah. Salim adalah maula milik seorang wanita ansar. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengangkat Zaid sebagai anak. Dahulu, siapa saja yang mengangkat seseorang sebagai anak di masa jahiliah, maka orang-orang memanggil orang itu sebagai putra ayah angkatnya dan mewarisi warisannya, sampai Allah turunkan ayat, “Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka” hingga firman-Nya, “dan maula-maulamu.” (QS. Al-Ahzab: 5). Maka mereka pun kembali dipanggil dengan nama ayah-ayah kandung mereka. Lalu, siapa saja yang tidak diketahui ayahnya, maka ia menjadi maula dan saudara di dalam agama. Sahlah binti Suhail bin ‘Amr Al-Qurasyi kemudian Al-‘Amiri –dia adalah istri Abu Hudzaifah bin ‘Utbah- datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya mengatakan: Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami dahulu menganggap Salim sebagai anak dan Allah telah menurunkan ayat tentangnya sebagaimana telah engkau ketahui. Lalu beliau menyebutkan hadis.
٥٠٨٩ - حَدَّثَنَا عُبَيۡدُ بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ: حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ، عَنۡ هِشَامٍ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ قَالَتۡ: دَخَلَ رَسُولُ اللهِ ﷺ عَلَى ضُبَاعَةَ بِنۡتِ الزُّبَيۡرِ، فَقَالَ لَهَا: (لَعَلَّكِ أَرَدۡتِ الۡحَجَّ). قَالَتۡ: وَاللهِ لَا أَجِدُنِي إِلَّا وَجِعَةً، فَقَالَ لَهَا: (حُجِّي وَاشۡتَرِطِي، قُولِي: اللّٰهُمَّ مَحِلِّي حَيۡثُ حَبَسۡتَنِي). وَكَانَتۡ تَحۡتَ الۡمِقۡدَادِ بۡنِ الۡأَسۡوَدِ.
5089. ‘Ubaid bin Isma’il telah menceritakan kepada kami: Abu Usamah menceritakan kepada kami, dari Hisyam, dari ayahnya, dari ‘Aisyah, beliau mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk menemui Dhuba’ah binti Az-Zubair lalu berkata kepadanya, “Barangkali engkau hendak menunaikan haji.”
Dhuba’ah berkata, “Demi Allah, aku ini sakit-sakitan.”
Nabi bersabda, “Berhajilah dan buatlah syarat. Ucapkan: Ya Allah, tempat tahalulku di mana saja Engkau menahanku.”
Dhuba’ah adalah istri Al-Miqdad bin Al-Aswad.