٣٧ – بَابُ الۡمَوَاقِيتِ
37. Bab mikat-mikat
٢١٨ – عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا، أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ وَقَّتَ لِأَهۡلِ الۡمَدِينَةِ ذَا الۡحُلَيۡفَةِ، وَلِأَهۡلِ الشَّامِ الۡجُحۡفَةَ، وَلِأَهۡلِ نَجۡدٍ قَرۡنَ الۡمَنَازِلِ، وَلِأَهۡلِ الۡيَمَنِ يَلَمۡلَمَ، وَقَالَ: (هُنَّ لَهُنَّ، وَلِمَنۡ أَتَى عَلَيۡهِنَّ مِنۡ غَيۡرِ أَهۡلِهِنَّ، مِمَّنۡ أَرَادَ الۡحَجَّ أَوِ الۡعُمۡرَةَ، وَمَنۡ كَانَ دُونَ ذٰلِكَ فَمِنۡ حَيۡثُ أَنۡشَأَ، حَتَّى أَهۡلُ مَكَّةَ مِنۡ مَكَّةَ).
218. Dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma: Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menentukan mikat untuk penduduk Madinah di Dzul Hulaifah, untuk penduduk Syam di Juhfah untuk penduduk Najd di Qarnul Manazil, dan untuk penduduk Yaman di Yalamlam. Dan beliau bersabda, “Mikat-mikat tersebut bagi mereka dan bagi setiap orang selain penduduk tempat-tempat tersebut yang datang melewati tempat-tempat tersebut, dari orang-orang yang hendak haji atau umrah. Dan siapa saja yang menetap di tempat yang lebih dekat daripada mikat, maka dari mana saja ia memulai ibadahnya, sampai pun penduduk Makkah memulai dari Makkah.”[1]
٢١٩ – عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا، أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: (يُهِلُّ أَهۡلُ الۡمَدِينَةِ مِنۡ ذِي الۡحُلَيۡفَةِ، وَأَهۡلُ الشَّامِ مِنَ الۡجُحۡفَةِ، وَأَهۡلُ نَجۡدٍ مِنۡ قَرۡنٍ).
قَالَ عَبۡدُ اللهِ: وَبَلَغَنِي أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: (وَيُهِلُّ أَهۡلُ الۡيَمَنِ مِنۡ يَلَمۡلَمَ).
219. Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Penduduk Madinah memulai ihram dari Dzul Hulaifah, penduduk Syam dari Juhfah, dan penduduk Najd dari Qarnul Manazil.”
‘Abdullah mengatakan: Telah sampai kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Penduduk Yaman memulai ihram dari Yalamlam.”[2]
[1] HR. Al-Bukhari nomor 1524, 1526, 1529, 1530, 1845 dan Muslim nomor 1181.
[2] HR. Al-Bukhari nomor 1525 dan Muslim nomor 1182.