Cari Blog Ini

Sunan Abu Dawud hadis nomor 5269

١٨٠ - بَابٌ فِي قَتۡلِ الضِّفۡدَعِ
180. Bab tentang Membunuh Katak


٥٢٦٩ - (صحيح) حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ كَثِيرٍ، أنا سُفۡيَانُ، عَنِ ابۡنِ أَبِي ذِئۡبٍ، عَنۡ سَعِيدِ بۡنِ خَالِدٍ، عَنۡ سَعِيدِ بۡنِ الۡمُسَيَّبِ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ بۡنِ عُثۡمَانَ، أَنَّ طَبِيبًا سَأَلَ النَّبِيَّ ﷺ عَنۡ ضِفۡدَعٍ يَجۡعَلُهَا فِي دَوَاءٍ، فَنَهَاهُ النَّبِيُّ ﷺ عَنۡ قَتۡلِهَا. [وهو مكرر الحديث (٣٨٧١)].

5269. [Sahih] Muhammad bin Katsir telah menceritakan kepada kami: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Dzi`b, dari Sa’id bin Khalid, dari Sa’id bin Al-Musayyab, dari ‘Abdurrahman bin ‘Utsman: Seorang tabib bertanya kepada Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—tentang katak yang dia gunakan untuk obat, lalu Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—melarangnya membunuh katak.

Sunan Abu Dawud hadis nomor 3871

٣٨٧١ - (صحيح) حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ كَثِيرٍ، أنا سُفۡيَانُ، عَنِ ابۡنِ أَبِي ذِئۡبٍ، عَنۡ سَعِيدِ بۡنِ خَالِدٍ، عَنۡ سَعِيدِ بۡنِ الۡمُسَيَّبِ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ بۡنِ عُثۡمَانَ، أَنَّ طَبِيبًا سَأَلَ النَّبِيَّ ﷺ عَنۡ ضِفۡدَعٍ يَجۡعَلُهَا فِي دَوَاءٍ، فَنَهَاهُ النَّبِيُّ ﷺ عَنۡ قَتۡلِهَا.

3871. [Sahih] Muhammad bin Katsir telah menceritakan kepada kami: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Dzi`b, dari Sa’id bin Khalid, dari Sa’id bin Al-Musayyab, dari ‘Abdurrahman bin ‘Utsman: Seorang tabib bertanya kepada Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—tentang katak yang dia gunakan untuk obat, lalu Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—melarangnya untuk membunuh katak.

Sunan An-Nasa`i hadis nomor 4355

٣٦ - الضِّفۡدَعِ
36. Katak


٤٣٥٥ - (صحيح) أَخۡبَرَنَا قُتَيۡبَةُ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابۡنُ أَبِي فُدَيۡكٍ، عَنِ ابۡنِ أَبِي ذِئۡبٍ، عَنۡ سَعِيدِ بۡنِ خَالِدٍ، عَنۡ سَعِيدِ بۡنِ الۡمُسَيَّبِ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ بۡنِ عُثۡمَانَ، أَنَّ طَبِيبًا ذَكَرَ ضِفۡدَعًا فِي دَوَاءٍ عِنۡدَ رَسُولِ اللهِ ﷺ، فَنَهَى رَسُولُ اللهِ ﷺ عَنۡ قَتۡلِهِ. [(الروض النضير)(١/٢٦٥)].

4355. [Sahih] Qutaibah telah mengabarkan kepada kami. Beliau berkata: Ibnu Abu Fudaik menceritakan kepada kami dari Ibnu Abu Dzi`b, dari Sa’id bin Khalid, dari Sa’id bin Al-Musayyab, dari ‘Abdurrahman bin ‘Utsman: Seorang tabib menyebutkan tentang penggunaan katak untuk obat di dekat Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, lalu Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—melarang membunuh katak.

Shahih Muslim hadis nomor 1940

٣٤ - (١٩٤٠) - وَحَدَّثَنَا ابۡنُ أَبِي عُمَرَ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنۡ أَيُّوبَ، عَنۡ مُحَمَّدٍ، عَنۡ أَنَسٍ. قَالَ: لَمَّا فَتَحَ رَسُولُ اللهِ ﷺ خَيۡبَرَ، أَصَبۡنَا حُمُرًا خَارِجًا مِنَ الۡقَرۡيَةِ، فَطَبَخۡنَا مِنۡهَا، فَنَادَى مُنَادِي رَسُولِ اللهِ ﷺ: أَلَا إِنَّ اللهَ وَرَسُولَهُ يَنۡهَيَانِكُمۡ عَنۡهَا، فَإِنَّهَا رِجۡسٌ مِنۡ عَمَلِ الشَّيۡطَانِ، فَأُكۡفِئَتِ الۡقُدُورُ بِمَا فِيهَا، وَإِنَّهَا لَتَفُورُ بِمَا فِيهَا.


34. (1940). Ibnu Abu ‘Umar telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami dari Ayyub, dari Muhammad, dari Anas. Beliau mengatakan:

Ketika Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—menaklukkan Khaibar, kami menangkap banyak keledai di luar desa, lalu kami memasaknya. Kemudian ada orang yang menyiarkan pengumuman dari Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, “Perhatikan! Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian dari makan daging keledai karena itu menjijikkan dari perbuatan setan.”

Lalu periuk-periuk itu dijungkirkan padahal isinya sedang mendidih.

٣٥ - (...) - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ مِنۡهَالٍ، الضَّرِيرُ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بۡنُ زُرَيۡعٍ: حَدَّثَنَا هِشَامُ بۡنُ حَسَّانَ، عَنۡ مُحَمَّدِ بۡنِ سِيرِينَ، عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ. قَالَ: لَمَّا كَانَ يَوۡمُ خَيۡبَرَ جَاءَ جَاءٍ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، أُكِلَتِ الۡحُمُرُ! ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، أُفۡنِيَتِ الۡحُمُرُ! فَأَمَرَ رَسُولُ اللهِ ﷺ أَبَا طَلۡحَةَ فَنَادَىٰ: إِنَّ اللهَ وَرَسُولَهُ يَنۡهَيَانِكُمۡ عَنۡ لُحُومِ الۡحُمُرِ، فَإِنَّهَا رِجۡسٌ أَوۡ نَجِسٌ. قَالَ: فَأُكۡفِئَتِ الۡقُدُورُ بِمَا فِيهَا.

35. Muhammad bin Minhal Adh-Dharir telah menceritakan kepada kami: Yazid bin Zurai’ menceritakan kepada kami: Hisyam bin Hassan menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Sirin, dari Anas bin Malik. Beliau berkata:

Ketika hari Khaibar, ada orang yang datang seraya berkata, “Wahai Rasulullah, keledai-keledai telah dimakan.”

Kemudian ada orang lain datang seraya berkata, “Wahai Rasulullah, keledai-keledai telah habis.”

Lalu Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—memerintahkan Abu Thalhah untuk menyiarkan, “Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian dari daging keledai, karena dia menjijikkan atau kotor.”

Anas berkata: Lalu periuk-periuk itu dijungkirkan bersama isinya.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 3213

٣٢١٣ - حَدَّثَنَا حَفۡصُ بۡنُ عُمَرَ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ، عَنۡ عَدِيِّ بۡنِ ثَابِتٍ، عَنِ الۡبَرَاءِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ لِحَسَّانَ: (اهۡجُهُمۡ - أَوۡ هَاجِهِمۡ - وَجِبۡرِيلُ مَعَكَ). [الحديث ٣٢١٣ - أطرافه في: ٤١٢٣، ٤١٢٤، ٦١٥٣].

3213. Hafsh bin ‘Umar telah menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami dari ‘Adi bin Tsabit, dari Al-Bara`—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berkata kepada Hassan, “Lantunkan satire untuk mereka dan Jibril bersamamu.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 3531

١٦ - بَابُ مَنۡ أَحَبَّ أَنۡ لَا يُسَبَّ نَسَبُهُ
16. Bab Barang Siapa Senang Nasabnya Tidak Dicela


٣٥٣١ - حَدَّثَنِي عُثۡمَانُ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ: حَدَّثَنَا عَبۡدَةُ، عَنۡ هِشَامٍ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتِ: اسۡتَأۡذَنَ حَسَّانُ النَّبِيَّ ﷺ فِي هِجَاءِ الۡمُشۡرِكِينَ، قَالَ: (كَيۡفَ بِنَسَبِي؟) فَقَالَ حَسَّانُ: لَأَسُلَّنَّكَ مِنۡهُمۡ كَمَا تُسَلُّ الشَّعَرَةُ مِنَ الۡعَجِينِ. وَعَنۡ أَبِيهِ قَالَ: ذَهَبۡتُ أَسُبُّ حَسَّانَ عِنۡدَ عَائِشَةَ، فَقَالَتۡ: لَا تَسُبُّهُ، فَإِنَّهُ كَانَ يُنَافِحُ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ. [الحديث ٣٥٣١ - طرفاه في: ٤١٤٥، ٦١٥٠].

3531. ‘Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepadaku: ‘Abdah menceritakan kepada kami dari Hisyam, dari ayahnya, dari ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—. Beliau mengatakan:

Hassan meminta izin kepada Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—untuk melantunkan syair celaan untuk orang-orang musyrik. Rasulullah bertanya, “Lalu bagaimana dengan nasabku?”

Hassan menjawab, “Aku pasti akan jauhkan Anda dari mereka sebagaimana sehelai rambut diloloskan dari adonan.”

Juga dari ayahnya. Beliau berkata: Aku pergi untuk mencela Hassan di tempat ‘Aisyah, lalu ‘Aisyah berkata, “Jangan mencelanya karena dia dahulu membela Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 3841

٣٨٤١ - حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيۡمٍ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنۡ عَبۡدِ الۡمَلِكِ، عَنۡ أَبِي سَلَمَةَ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (أَصۡدَقُ كَلِمَةٍ قَالَهَا الشَّاعِرُ، كَلِمَةُ لَبِيدٍ:

أَلَا كُــــلُّ شَــــيۡءٍ مَــــا خَــــلَا الــــلّٰــــهَ بَــــاطِــــلٌ

وَكَادَ أُمَيَّةُ بۡنُ أَبِي الصَّلۡتِ أَنۡ يُسۡلِمَ). [الحديث ٣٨٤١ - طرفاه في: ٦١٤٧، ٦٤٨٩].

3841. Abu Nu’aim telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami dari ‘Abdul Malik, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Kalimat paling benar yang diucapkan oleh penyair adalah perkataan Labid, ‘Ketahuilah, segala sesuatu selain Allah adalah fana.’ Umayyah bin Abu Ash-Shalt hampir masuk Islam.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2702

٢٧٠٢ - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ: حَدَّثَنَا بِشۡرٌ: حَدَّثَنَا يَحۡيَى، عَنۡ بُشَيۡرِ بۡنِ يَسَارٍ، عَنۡ سَهۡلِ بۡنِ أَبِي حَثۡمَةَ قَالَ: انۡطَلَقَ عَبۡدُ اللهِ بۡنُ سَهۡلٍ وَمُحَيِّصَةُ بۡنُ مَسۡعُودِ بۡنِ زَيۡدٍ إِلَى خَيۡبَرَ، وَهِيَ يَوۡمَئِذٍ صُلۡحٌ. [الحديث ٢٧٠٢ - أطرافه في: ٣١٧٣، ٦١٤٣، ٦٨٩٨، ٧١٩٢].

2702. Musaddad telah menceritakan kepada kami: Bisyr menceritakan kepada kami: Yahya menceritakan kepada kami dari Busyair bin Yasar, dari Sahl bin Abu Hatsmah. Beliau berkata: ‘Abdullah bin Sahl dan Muhayyishah bin Mas’ud bin Zaid pergi menuju Khaibar dan (penduduk Yahudi) Khaibar pada hari itu sedang dalam perjanjian damai (dengan kaum muslimin).

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2461

٢٤٦١ - حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ يُوسُفَ: حَدَّثَنَا اللَّيۡثُ قَالَ: حَدَّثَنِي يَزِيدُ، عَنۡ أَبِي الۡخَيۡرِ، عَنۡ عُقۡبَةَ بۡنِ عَامِرٍ قَالَ: قُلۡنَا لِلنَّبِيِّ ﷺ: إِنَّكَ تَبۡعَثُنَا، فَنَنۡزِلُ بِقَوۡمٍ لَا يَقۡرُونَا، فَمَا تَرَى فِيهِ؟ فَقَالَ لَنَا: (إِنۡ نَزَلۡتُمۡ بِقَوۡمٍ، فَأُمِرَ لَكُمۡ بِمَا يَنۡبَغِي لِلضَّيۡفِ فَاقۡبَلُوا، فَإِنۡ لَمۡ يَفۡعَلُوا، فَخُذُوا مِنۡهُمۡ حَقَّ الضَّيۡفِ). [الحديث ٢٤٦١ - طرفه في: ٦١٣٧].

2461. ‘Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami: Al-Laits menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Yazid menceritakan kepadaku dari Abu Al-Khair, dari ‘Uqbah bin ‘Amir. Beliau berkata:

Kami bertanya kepada Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, “Sesungguhnya engkau mengutus kami, lalu kami singgah di suatu kaum namun mereka tidak menjamu kami. Apa pandangan Anda?”

Nabi berkata kepada kami, “Jika kalian singgah di suatu kaum, lalu mereka memerintahkan hal yang sepantasnya dilakukan terhadap tamu untuk kalian, terimalah itu. Jika mereka tidak melakukannya, ambillah hak tamu dari mereka.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6069 dan 6070

٦٠ - بَابُ سَتۡرِ الۡمُؤۡمِنِ عَلَى نَفۡسِهِ
60. Bab Seorang Mukmin Menutupi Aibnya Sendiri


٦٠٦٩ - حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡعَزِيزِ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ، حَدَّثَنَا إِبۡرَاهِيمُ بۡنُ سَعۡدٍ، عَنِ ابۡنِ أَخِي ابۡنِ شِهَابٍ، عَنِ ابۡنِ شِهَابٍ، عَنۡ سَالِمِ بۡنِ عَبۡدِ اللهِ قَالَ: سَمِعۡتُ أَبَا هُرَيۡرَةَ يَقُولُ: سَمِعۡتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ: (كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الۡمُجَاهِرِينَ، وَإِنَّ مِنَ الۡمَجَانَةِ أَنۡ يَعۡمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيۡلِ عَمَلًا، ثُمَّ يُصۡبِحَ وَقَدۡ سَتَرَهُ اللهُ، فَيَقُولَ: يَا فُلَانُ، عَمِلۡتُ الۡبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا، وَقَدۡ بَاتَ يَسۡتُرُهُ رَبُّهُ، وَيُصۡبِحُ يَكۡشِفُ سِتۡرَ اللهِ عَنۡهُ).

6069. ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah telah menceritakan kepada kami: Ibrahim bin Sa’d menceritakan kepada kami dari putra saudara Ibnu Syihab, dari Ibnu Syihab, dari Salim bin ‘Abdullah. Beliau berkata: Aku mendengar Abu Hurairah mengatakan: Aku mendengar Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Setiap umatku akan dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan (berbuat dosa). Sesungguhnya termasuk kurangnya rasa malu adalah seseorang melakukan suatu perbuatan dosa di malam hari, kemudian di esoknya dia dalam keadaan ditutupi aibnya oleh Allah. Lalu ia berkata, ‘Wahai Polan, tadi malam aku melakukan ini dan ini.’ Padahal tadinya dia melalui malam dalam keadaan ditutupi aibnya oleh Tuhannya lalu keesokan harinya, dia sendiri yang menyingkap tutupan Allah dari dirinya.”

٦٠٧٠ - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ: حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنۡ قَتَادَةَ، عَنۡ صَفۡوَانَ بۡنِ مُحۡرِزٍ: أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ ابۡنَ عُمَرَ: كَيۡفَ سَمِعۡتَ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ فِي النَّجۡوَى؟ قَالَ: (يَدۡنُو أَحَدُكُمۡ مِنۡ رَبِّهِ حَتَّى يَضَعَ كَنَفَهُ عَلَيۡهِ، فَيَقُولُ: عَمِلۡتَ كَذَا وَكَذَا؟ فَيَقُولُ: نَعَمۡ، وَيَقُولُ: عَمِلۡتَ كَذَا وَكَذَا؟ فَيَقُولُ: نَعَمۡ، فَيُقَرِّرُهُ ثُمَّ يَقُولُ: إِنِّي سَتَرۡتُ عَلَيۡكَ فِي الدُّنۡيَا، فَأَنَا أَغۡفِرُهَا لَكَ الۡيَوۡمَ). [طرفه في: ٢٤٤١].

6070. Musaddad telah menceritakan kepada kami: Abu ‘Awanah menceritakan kepada kami dari Qatadah, dari Shafwan bin Muhriz: Seseorang bertanya kepada Ibnu ‘Umar: Bagaimana engkau mendengar sabda Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—tentang pembicaraan rahasia?

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda:

Sesungguhnya salah seorang kalian akan mendekat kepada Tuhannya, lalu Dia meletakkan tabir-Nya. Lalu Allah berkata, “Apakah engkau melakukan ini dan ini?”

Orang itu berkata, “Iya.”

Allah berkata, “Apakah engkau melakukan ini dan ini?”

Orang itu berkata, “Iya.”

Orang itu mengakui dosa-dosanya, kemudian Allah berkata, “Aku telah menutupi dosamu itu ketika di dunia dan pada hari ini Aku mengampuninya.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6179 dan 6180

١٠٠ - بَابٌ لَا يَقُلۡ: خَبُثَتۡ نَفۡسِي
100. Bab Jangan Mengucapkan: Khabuṡat nafsī (Jiwaku telah kotor)


٦١٧٩ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ يُوسُفَ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنۡ هِشَامٍ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (لَا يَقُولَنَّ أَحَدُكُمۡ: خَبُثَتۡ نَفۡسِي، وَلَكِنۡ لِيَقُلۡ: لَقِسَتۡ نَفۡسِي).

6179. Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami dari Hisyam, dari ayahnya, dari ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau berkata, “Janganlah salah seorang kalian sekali-kali mengatakan: Khabuṡat nafsī (Jiwaku telah kotor); tetapi ucapkanlah: Laqisat nafsī (Jiwaku telah berubah)."

٦١٨٠ - حَدَّثَنَا عَبۡدَانُ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدُ اللهِ، عَنۡ يُونُسَ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ، عَنۡ أَبِي أُمَامَةَ بۡنِ سَهۡلٍ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (لَا يَقُولَنَّ أَحَدُكُمۡ: خَبُثَتۡ نَفۡسِي، وَلَكِنۡ لِيَقُلۡ: لَقِسَتۡ نَفۡسِي). تَابَعَهُ عُقَيۡلٌ.

6180. ‘Abdan telah menceritakan kepada kami: ‘Abdullah mengabarkan kepada kami dari Yunus, dari Az-Zuhri, dari Abu Umamah bin Sahl, dari ayahnya, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau berkata, “Janganlah salah seorang kalian mengatakan: Khabuṡat nafsī (Jiwaku telah kotor)! Tetapi ucapkanlah: Laqisat nafsī (Jiwaku telah berubah)!”

‘Uqail mengiringi Yunus.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6177 dan 6178

٩٩ - بَابُ مَا يُدۡعَى النَّاسُ بِآبَائِهِمۡ
99. Bab Panggilan terhadap Orang-Orang Menggunakan Nama Ayah Mereka


٦١٧٧ - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ: حَدَّثَنَا يَحۡيَى، عَنۡ عُبَيۡدِ اللهِ، عَنۡ نَافِعٍ، عَنِ ابۡنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (الۡغَادِرُ يُرۡفَعُ لَهُ لِوَاءٌ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ، يُقَالُ: هٰذِهِ غَدۡرَةُ فُلَانِ ابۡنِ فُلَانٍ). [طرفه في: ٣١٨٨].

6177. Musaddad telah menceritakan kepada kami: Yahya menceritakan kepada kami dari ‘Ubaidullah, dari Nafi’, dari Ibnu ‘Umar—radhiyallahu ‘anhuma—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau berkata, “Orang yang curang akan diangkat bendera untuknya pada hari kiamat. Nanti akan ada yang berkata: Ini adalah kecurangan Polan bin Polan.”

٦١٧٨ - حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ مَسۡلَمَةَ، عَنۡ مَالِكٍ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ دِينَارٍ، عَنِ ابۡنِ عُمَرَ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: (إِنَّ الۡغَادِرَ يُنۡصَبُ لَهُ لِوَاءٌ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ، فَيُقَالُ: هٰذِهِ غَدۡرَةُ فُلَانِ ابۡنِ فُلَانٍ). [طرفه في: ٣١٨٨].

6178. ‘Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada kami dari Malik, dari ‘Abdullah bin Dinar, dari Ibnu ‘Umar: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berkata, “Sesungguhnya orang yang curang akan ditancapkan liwa untuknya pada hari kiamat, lalu akan dikatakan: Ini adalah kecurangan Polan bin Polan.”

Shahih Muslim hadis nomor 617

١٨٥ - (٦١٧) - وَحَدَّثَنِي عَمۡرُو بۡنُ سَوَّادٍ وَحَرۡمَلَةُ بۡنُ يَحۡيَىٰ - وَاللَّفۡظُ لِحَرۡمَلَةَ -: أَخۡبَرَنَا ابۡنُ وَهۡبٍ: أَخۡبَرَنِي يُونُسُ، عَنِ ابۡنِ شِهَابٍ؛ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ بۡنُ عَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ: أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيۡرَةَ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (اشۡتَكَتِ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا. فَقَالَتۡ: يَا رَبِّ، أَكَلَ بَعۡضِي بَعۡضًا، فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيۡنِ: نَفَسٍ فِي الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِي الصَّيۡفِ، فَهُوَ أَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الۡحَرِّ. وَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الزَّمۡهَرِيرِ).

185. (617). ‘Amr bin Sawwad dan Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepadaku—lafaz hadis ini milik Harmalah—: Ibnu Wahb mengabarkan kepada kami: Yunus mengabarkan kepadaku dari Ibnu Syihab. Beliau berkata: Abu Salamah bin ‘Abdurrahman menceritakan kepadaku: Beliau mendengar Abu Hurairah mengatakan: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda:

Neraka mengeluh kepada Tuhannya, seraya berkata, “Wahai Rabi, sebagianku memakan sebagian yang lain.”

Lalu Allah mengizinkan neraka untuk mengeluarkan dua nafas: satu nafas di musim dingin dan satu nafas di musim panas. Itulah hawa paling panas yang kalian rasakan dan hawa paling dingin yang kalian rasakan.

١٨٦ - (...) - وَحَدَّثَنِي إِسۡحَاقُ بۡنُ مُوسَى الۡأَنۡصَارِيُّ: حَدَّثَنَا مَعۡنٌ: حَدَّثَنَا مَالِكٌ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ يَزِيدَ مَوۡلَى الۡأَسۡوَدِ بۡنِ سُفۡيَانَ، عَنۡ أَبِي سَلَمَةَ بۡنِ عَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ وَمُحَمَّدِ بۡنِ عَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ بۡنِ ثَوۡبَانَ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: (إِذَا كَانَ الۡحَرُّ فَأَبۡرِدُوا عَنِ الصَّلَاةِ. فَإِنَّ شِدَّةَ الۡحَرِّ مِنۡ فَيۡحِ جَهَنَّمَ). وَذَكَرَ: (أَنَّ النَّارَ اشۡتَكَتۡ إِلَى رَبِّهَا، فَأَذِنَ لَهَا فِي كُلِّ عَامٍ بِنَفَسَيۡنِ: نَفَسٍ فِي الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِي الصَّيۡفِ).

186. Ishaq bin Musa Al-Anshari telah menceritakan kepadaku: Ma’n menceritakan kepada kami: Malik menceritakan kepada kami dari ‘Abdullah bin Yazid maula Al-Aswad bin Sufyan, dari Abu Salamah bin ‘Abdurrahman dan Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Tsauban, dari Abu Hurairah:

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Apabila cuaca sangat panas, tundalah salat sebentar sampai suhu udara turun, karena udara yang sangat panas berasal dari pancaran panas neraka Jahanam.” Beliau juga menyebutkan, “Neraka mengeluh kepada Tuhannya lalu Tuhannya mengizinkannya untuk mengeluarkan dua setiap tahun: satu nafas di musim dingin dan satu nafas di musim panas.”

١٨٧ - (...) - وَحَدَّثَنِي حَرۡمَلَةُ بۡنُ يَحۡيَىٰ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ وَهۡبٍ: أَخۡبَرَنَا حَيۡوَةُ. قَالَ: حَدَّثَنِي يَزِيدُ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ أُسَامَةَ بۡنِ الۡهَادِ، عَنۡ مُحَمَّدِ بۡنِ إِبۡرَاهِيمَ، عَنۡ أَبِي سَلَمَةَ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ، عَنۡ رَسُولِ اللهِ ﷺ؛ قَالَ: (قَالَتِ النَّارُ: رَبِّ أَكَلَ بَعۡضِي بَعۡضًا، فَأۡذَنۡ لِي أَتَنَفَّسۡ، فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيۡنِ: نَفَسٍ فِي الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِي الصَّيۡفِ، فَمَا وَجَدۡتُمۡ مِنۡ بَرۡدٍ أَوۡ زَمۡهَرِيرٍ فَمِنۡ نَفَسِ جَهَنَّمَ، وَمَا وَجَدۡتُمۡ مِنۡ حَرٍّ أَوۡ حَرُورٍ فَمِنۡ نَفَسِ جَهَنَّمَ).

187. Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepadaku: ‘Abdullah bin Wahb menceritakan kepada kami: Haiwah mengabarkan kepada kami. Beliau berkata: Yazid bin ‘Abdullah bin Usamah bin Al-Had menceritakan kepadaku dari Muhammad bin Ibrahim, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, dari Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda:

Neraka berkata, “Ya Rabi, sebagianku memakan sebagian yang lain, izinkan aku untuk bernafas.”

Lalu Allah mengizinkannya dua nafas: satu nafas di musim dingin dan satu nafas di musim panas. Jadi, hawa dingin menusuk tulang yang kalian rasakan itu berasal dari nafas neraka Jahanam dan suhu panas terik yang kalian rasakan itu berasal dari nafas neraka Jahanam.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6172, 6173, dan 6174

٩٧ - بَابُ قَوۡلِ الرَّجُلِ لِلرَّجُلِ: اخۡسَأۡ
97. Bab Ucapan Seseorang kepada Orang Lain: Enyahlah!


٦١٧٢ - حَدَّثَنَا أَبُو الۡوَلِيدِ: حَدَّثَنَا سَلۡمُ بۡنُ زَرِيرٍ: سَمِعۡتُ أَبَا رَجَاءٍ: سَمِعۡتُ ابۡنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ لِابۡنِ صَائِدٍ: (قَدۡ خَبَأۡتُ لَكَ خَبِيئًا، فَمَا هُوَ؟). قَالَ: الدُّخُّ، قَالَ: (اخۡسَأۡ).

6172. Abu Al-Walid telah menceritakan kepada kami: Salm bin Zarir menceritakan kepada kami: Aku mendengar Abu Raja`: Aku mendengar Ibnu ‘Abbas—radhiyallahu ‘anhuma—:

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berkata kepada Ibnu Sha`id, “Sesungguhnya aku telah merahasiakan sesuatu darimu. Apakah itu?”

Ibnu Sha`id menebak, “Ad-dukh (asap/kabut).”

Nabi bersabda, “Enyahlah!”

٦١٧٣ - حَدَّثَنَا أَبُو الۡيَمَانِ: أَخۡبَرَنَا شُعَيۡبٌ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ قَالَ: أَخۡبَرَنِي سَالِمُ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ: أَنَّ عَبۡدَ اللهِ بۡنَ عُمَرَ أَخۡبَرَهُ: أَنَّ عُمَرَ بۡنَ الۡخَطَّابِ انۡطَلَقَ مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ فِي رَهۡطٍ مِنۡ أَصۡحَابِهِ قِبَلَ ابۡنِ صَيَّادٍ، حَتَّى وَجَدَهُ يَلۡعَبُ مَعَ الۡغِلۡمَانِ فِي أُطُمِ بَنِي مَغَالَةَ، وَقَدۡ قَارَبَ ابۡنُ صَيَّادٍ يَوۡمَئِذٍ الۡحُلُمَ، فَلَمۡ يَشۡعُرۡ حَتَّى ضَرَبَ رَسُولُ اللهِ ﷺ ظَهۡرَهُ بِيَدِهِ، ثُمَّ قَالَ: (أَتَشۡهَدُ أَنِّي رَسُولُ اللهِ؟) فَنَظَرَ إِلَيۡهِ فَقَالَ: أَشۡهَدُ أَنَّكَ رَسُولُ الۡأُمِّيِّينَ، ثُمَّ قَالَ ابۡنُ صَيَّادٍ: أَتَشۡهَدُ أَنِّي رَسُولُ اللهِ؟ فَرَضَّهُ النَّبِيُّ ﷺ ثُمَّ قَالَ: (آمَنۡتُ بِاللهِ وَرُسُلِهِ). ثُمَّ قَالَ لِابۡنِ صَيَّادٍ: (مَاذَا تَرَى؟). قَالَ: يَأۡتِينِي صَادِقٌ وَكَاذِبٌ، قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (خُلِّطَ عَلَيۡكَ الۡأَمۡرُ)، قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (إِنِّي خَبَأۡتُ لَكَ خَبِيئًا)، قَالَ: هُوَ الدُّخُّ، قَالَ: (اخۡسَأۡ، فَلَنۡ تَعۡدُوَ قَدۡرَكَ). قَالَ عُمَرُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَتَأۡذَنُ لِي فِيهِ أَضۡرِبۡ عُنُقَهُ؟ قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (إِنۡ يَكُنۡ هُوَ لَا تُسَلَّطُ عَلَيۡهِ، وَإِنۡ لَمۡ يَكُنۡ هُوَ فَلَا خَيۡرَ لَكَ فِي قَتۡلِهِ). [طرفه في: ١٣٥٤].

6173. Abu Al-Yaman telah menceritakan kepada kami: Syu’aib mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri. Beliau berkata: Salim bin ‘Abdullah mengabarkan kepadaku: ‘Abdullah bin ‘Umar mengabarkan kepadanya:

‘Umar bin Al-Khaththab pergi bersama Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dengan beberapa orang sahabat beliau ke tempat Ibnu Shayyad, sampai beliau mendapatinya sedang bermain bersama anak-anak di benteng bani Maghalah. Saat itu, Ibnu Shayyad hampir balig. Dia tidak menyadari kehadiran beliau sampai Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—menepuk punggungnya dengan tangan beliau.

Kemudian Nabi bertanya, “Apakah engkau bersaksi bahwa aku adalah Rasulullah?”

Ibnu Shayyad memandangi beliau lantas berkata, “Aku bersaksi bahwa engkau adalah rasul bagi orang-orang yang umi.” Ibnu Shayyad balik bertanya, “Apakah engkau bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah?”

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—menyangkalnya dan berkata, “Aku beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya.” Nabi kembali bertanya kepadanya, “Apa yang engkau lihat?”

Ibnu Shayyad menjawab, “Ada seorang yang jujur dan seorang yang dusta sedang mendatangiku.”

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Pengetahuanmu campur aduk.” Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—mengujinya, “Sesungguhnya aku telah merahasiakan sesuatu darimu.”

Ibnu Shayyad menebak, “Itu adalah ad-dukh (asap/kabut).”

Nabi bersabda, “Enyahlah! Engkau tidak akan bisa melampaui batasmu.”

‘Umar berkata, “Wahai Rasulullah, izinkan aku memenggal lehernya.”

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Jika dia adalah Dajjal, dia tidak bisa dikalahkan. Namun jika bukan, tidak ada baiknya membunuh dia.”

٦١٧٤ - قَالَ سَالِمٌ: فَسَمِعۡتُ عَبۡدَ اللهِ بۡنَ عُمَرَ يَقُولُ: انۡطَلَقَ بَعۡدَ ذٰلِكَ رَسُولُ اللهِ ﷺ وَأُبَيُّ بۡنُ كَعۡبٍ الۡأَنۡصَارِيُّ، يَؤُمَّانِ النَّخۡلَ الَّتِي فِيهَا ابۡنُ صَيَّادٍ، حَتَّى إِذَا دَخَلَ رَسُولُ اللهِ ﷺ، طَفِقَ رَسُولُ اللهِ ﷺ يَتَّقِي بِجُذُوعِ النَّخۡلِ، وَهُوَ يَخۡتِلُ أَنۡ يَسۡمَعَ مِنِ ابۡنِ صَيَّادٍ شَيۡئًا قَبۡلَ أَنۡ يَرَاهُ، وَابۡنُ صَيَّادٍ مُضۡطَجِعٌ عَلَى فِرَاشِهِ فِي قَطِيفَةٍ لَهُ فِيهَا رَمۡرَمَةٌ، أَوۡ زَمۡزَمَةٌ، فَرَأَتۡ أُمُّ ابۡنِ صَيَّادٍ النَّبِيَّ ﷺ وَهُوَ يَتَّقِي بِجُذُوعِ النَّخۡلِ، فَقَالَتۡ لِابۡنِ صَيَّادٍ: أَيۡ صَافِ، وَهُوَ اسۡمُهُ، هٰذَا مُحَمَّدٌ، فَتَنَاهَى ابۡنُ صَيَّادٍ، قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (لَوۡ تَرَكَتۡهُ بَيَّنَ). [طرفه في: ١٣٥٥].

6174. Salim berkata: Aku mendengar ‘Abdullah bin ‘Umar mengatakan:

Setelah itu, Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dan Ubay bin Ka’b Al-Anshari pergi menuju kebun kurma tempat Ibnu Shayyad berada. Sampai ketika Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—telah memasukinya, Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berlindung di balik di batang pohon kurma dengan sembunyi-sembunyi agar bisa mendengar sesuatu dari Ibnu Shayyad sebelum terlihat olehnya. Ibnu Shayyad sedang tidur di atas ranjang di dalam kain beludru. Terdengar suara samar dari dalamnya. Ibu Ibnu Shayyad melihat Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersembunyi di belakang batang pohon kurma. Dia berkata kepada Ibnu Shayyad, “Hai Shaf—ini nama Ibnu Shayyad—, ini ada Muhammad.”

Ibnu Shayyad pun berhenti bersuara. Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berkata, "Kalau ibunya membiarkannya, niscaya perkaranya akan jelas."

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 5185 dan 5186

٨١ - بَابُ الۡوَصَاةِ بِالنِّسَاءِ
81. Bab Wasiat Terkait Para Wanita


٥١٨٥ - حَدَّثَنَا إِسۡحَاقُ بۡنُ نَصۡرٍ: حَدَّثَنَا حُسَيۡنٌ الۡجُعۡفِيُّ، عَنۡ زَائِدَةَ، عَنۡ مَيۡسَرَةَ، عَنۡ أَبِي حَازِمٍ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (مَنۡ كَانَ يُؤۡمِنُ بِاللهِ وَالۡيَوۡمِ الۡآخِرِ فَلَا يُؤۡذِي جَارَهُ). [الحديث ٥١٨٥ - أطرافه في: ٦٠١٨، ٦١٣٦، ٦١٣٨، ٦٤٧٥].

5185. Ishaq bin Nashr telah menceritakan kepada kami: Husain Al-Ju’fi menceritakan kepada kami dari Za`idah, dari Maisarah, dari Abu Hazim, dari Abu Hurairah, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah menyakiti tetangganya.”

٥١٨٦ - (وَاسۡتَوۡصُوا بِالنِّسَاءِ خَيۡرًا، فَإِنَّهُنَّ خُلِقۡنَ مِنۡ ضِلَعٍ، وَإِنَّ أَعۡوَجَ شَيۡءٍ فِي الضِّلَعِ أَعۡلَاهُ، فَإِنۡ ذَهَبۡتَ تُقِيمُهُ كَسَرۡتَهُ، وَإِنۡ تَرَكۡتَهُ لَمۡ يَزَلۡ أَعۡوَجَ؛ فَاسۡتَوۡصُوا بِالنِّسَاءِ خَيۡرًا). [طرفه في: ٣٣٣١].

5186. “Terimalah wasiatku kepada kalian untuk berbuat baik kepada para wanita karena mereka diciptakan dari tulang rusuk. Sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Jika engkau paksa meluruskannya, niscaya engkau akan mematahkannya. Jika engkau biarkan, dia akan tetap bengkok. Terimalah wasiatku untuk berbuat baik kepada para wanita!”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 7376

٢ - بَابُ قَوۡلِ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: ﴿قُلِ ادۡعُوا اللهَ أَوِ ادۡعُوا الرَّحۡمٰنَ أَيًّا مَا تَدۡعُوا فَلَهُ الۡأَسۡمَاءُ الۡحُسۡنَى﴾ [الإسراء: ١١٠]
2. Bab firman Allah tabaraka wa ta’ala, “Katakanlah: Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Mana saja yang engkau seru, hanya milik-Nyalah asmaulhusna” (QS. Al-Isra`: 110)


٧٣٧٦ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ بۡنُ سَلَامٍ: أَخۡبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ زَيۡدِ بۡنِ وَهۡبٍ وَأَبِي ظَبۡيَانَ، عَنۡ جَرِيرِ بۡنِ عَبۡدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (لَا يَرۡحَمُ اللهُ مَنۡ لَا يَرۡحَمُ النَّاسَ). [طرفه في: ٦٠١٣].

7376. Muhammad bin Salam telah menceritakan kepada kami: Abu Mu’awiyah mengabarkan kepada kami dari Al-A’masy, dari Zaid bin Wahb dan Abu Zhabyan, dari Jarir bin ‘Abdullah. Beliau berkata: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Allah tidak menyayangi orang yang tidak menyayangi orang lain.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2320

١ - بَابُ فَضۡلِ الزَّرۡعِ وَالۡغَرۡسِ إِذَا أُكِلَ مِنۡهُ
1. Bab Keutamaan Menabur Benih dan Menanam Tanaman ketika Ada yang Dimakan darinya


وَقَوۡلِهِ تَعَالَى: ﴿أَفَرَأَيۡتُمۡ مَا تَحۡرُثُونَ * أَأَنۡتُمۡ تَزۡرَعُونَهُ أَمۡ نَحۡنُ الزَّارِعُونَ * لَوۡ نَشَاءُ لَجَعَلۡنَاهُ حُطَامًا﴾ [الواقعة: ٦٣-٦٥].

Dan firman Allah taala, “Apa pendapat kalian terhadap tanaman yang kalian tanam? Apakah kalian yang menumbuhkannya atau Kami yang menumbuhkan? Kalau Kami ingin, niscaya Kami jadikan tanaman itu kering.” (QS Al-Waqi’ah: 63-65)

٢٣٢٠ - حَدَّثَنَا قُتَيۡبَةُ بۡنُ سَعِيدٍ: حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ (ح). وَحَدَّثَنِي عَبۡدُ الرَّحۡمٰنِ بۡنُ الۡمُبَارَكِ: حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنۡ قَتَادَةَ، عَنۡ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (مَا مِنۡ مُسۡلِمٍ يَغۡرِسُ غَرۡسًا، أَوۡ يَزۡرَعُ زَرۡعًا، فَيَأۡكُلُ مِنۡهُ طَيۡرٌ، أَوۡ إِنۡسَانٌ، أَوۡ بَهِيمَةٌ، إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ). وَقَالَ لَنَا مُسۡلِمٌ: حَدَّثَنَا أَبَانُ: حَدَّثَنَا قَتَادَةُ: حَدَّثَنَا أَنَسٌ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ. [الحديث ٢٣٢٠ - طرفه في: ٦٠١٢].

2320. Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami: Abu ‘Awanah menceritakan kepada kami. (Dalam riwayat lain) ‘Abdurrahman bin Al-Mubarak telah menceritakan kepadaku: Abu ‘Awanah menceritakan kepada kami dari Qatadah, dari Anas—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Tidaklah seorang muslim pun menanam suatu tanaman lalu dimakan oleh burung, atau manusia, atau binatang kecuali hal itu terhitung sedekah.”

Muslim berkata kepada kami: Aban menceritakan kepada kami: Qatadah menceritakan kepada kami: Anas menceritakan kepada kami dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 5353

٥٣٥٣ - حَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ قَزَعَةَ: حَدَّثَنَا مَالِكٌ، عَنۡ ثَوۡرِ بۡنِ زَيۡدٍ، عَنۡ أَبِي الۡغَيۡثِ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (السَّاعِي عَلَى الۡأَرۡمَلَةِ وَالۡمِسۡكِينِ، كَالۡمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللهِ، أَوِ الۡقَائِمِ اللَّيۡلَ الصَّائِمِ النَّهَارَ). [الحديث ٥٣٥٣ - طرفاه في: ٦٠٠٦، ٦٠٠٧].

5353. Yahya bin Qaza’ah telah menceritakan kepada kami: Malik menceritakan kepada kami dari Tsaur bin Zaid, dari Abu Al-Ghaits, dari Abu Hurairah. Beliau mengatakan:

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Orang yang berusaha untuk para janda dan orang miskin seperti mujahid di jalan Allah atau seperti orang yang salat di malam hari, berpuasa di siang hari.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 5304

٥٣٠٤ - حَدَّثَنَا عَمۡرُو بۡنُ زُرَارَةَ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدُ الۡعَزِيزِ بۡنُ أَبِي حَازِمٍ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ سَهۡلٍ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (أَنَا وَكَافِلُ الۡيَتِيمِ فِي الۡجَنَّةِ هَكَذَا). وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالۡوُسۡطَى، وَفَرَّجَ بَيۡنَهُمَا شَيۡئًا. [الحديث ٥٣٠٤ - طرفه في: ٦٠٠٥].

5304. ‘Amr bin Zurarah telah menceritakan kepada kami: ‘Abdul ‘Aziz bin Abu Hazim mengabarkan kepada kami dari ayahnya, dari Sahl:

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Aku dan orang yang menanggung dan mengurusi anak yatim di dalam janah nanti seperti ini.” Beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah. Beliau merenggangkan sedikit antara keduanya.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6170 dan 6171

٦١٧٠ - حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيۡمٍ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ أَبِي وَائِلٍ، عَنۡ أَبِي مُوسَى قَالَ: قِيلَ لِلنَّبِيِّ ﷺ: الرَّجُلُ يُحِبُّ الۡقَوۡمَ وَلَمَّا يَلۡحَقۡ بِهِمۡ؟ قَالَ: (الۡمَرۡءُ مَعَ مَنۡ أَحَبَّ). تَابَعَهُ أَبُو مُعَاوِيَةَ، وَمُحَمَّدُ بۡنُ عُبَيۡدٍ.

6170. Abu Nu’aim telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami dari Al-A’masy, dari Abu Wa`il, dari Abu Musa. Beliau berkata:

Ada yang berkata kepada Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, “Seseorang mencintai suatu kaum namun tidak bisa menyusul mereka.”

Nabi bersabda, “Seseorang akan bersama orang yang ia cintai.”

Abu Mu'awiyah dan Muhammad bin ‘Ubaid mengiringi Sufyan.

٦١٧١ - حَدَّثَنَا عَبۡدَانُ: أَخۡبَرَنَا أَبِي، عَنۡ شُعۡبَةَ، عَنۡ عَمۡرِو بۡنِ مُرَّةَ، عَنۡ سَالِمِ بۡنِ أَبِي الۡجَعۡدِ، عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ: أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ ﷺ: مَتَّى السَّاعَةُ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: (مَا أَعۡدَدۡتَ لَهَا؟). قَالَ: مَا أَعۡدَدۡتُ لَهَا مِنۡ كَثِيرِ صَلَاةٍ وَلَا صَوۡمٍ وَلَا صَدَقَةٍ، وَلَكِنِّي أُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ، قَالَ: (أَنۡتَ مَعَ مَنۡ أَحۡبَبۡتَ). [طرفه في: ٣٦٨٨].

6171. ‘Abdan telah menceritakan kepada kami: Ayahku mengabarkan kepada kami dari Syu’bah, dari ‘Amr bin Murrah, dari Salim bin Abu Al-Ja’d, dari Anas bin Malik:

Seorang pria bertanya kepada Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, “Kapan hari kiamat, wahai Rasulullah?”

Nabi bertanya, “Apa yang sudah engkau siapkan untuk itu?”

Orang itu bertanya, “Aku tidak menyiapkan banyak salat, saum, atau sedekah untuk itu, akan tetapi aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.”

Nabi bersabda, “Engkau akan bersama dengan yang engkau cintai.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6168 dan 6169

٩٦ - بَابُ عَلَامَةِ حُبِّ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ لِقَوۡلِهِ: ﴿إِنۡ كُنۡتُمۡ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ اللهُ﴾ [آل عمران: ٣١]
96. Bab Tanda Mencintai Allah—‘azza wa jalla—Berdasar Firman-Nya, “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian.” (QS Ali Imran: 31)


٦١٦٨ - حَدَّثَنَا بِشۡرُ بۡنُ خَالِدٍ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ جَعۡفَرٍ، عَنۡ شُعۡبَةَ، عَنۡ سُلَيۡمَانَ، عَنۡ أَبِي وَائِلٍ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ أَنَّهُ قَالَ: (الۡمَرۡءُ مَعَ مَنۡ أَحَبَّ). [الحديث ٦١٦٨ - طرفه في: ٦١٦٩].

6168. Bisyr bin Khalid telah menceritakan kepada kami: Muhammad bin Ja'far menceritakan kepada kami dari Syu’bah, dari Sulaiman, dari Abu Wa`il, dari ‘Abdullah, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—: Beliau bersabda, “Seseorang akan bersama orang yang ia cintai.”

٦١٦٩ - حَدَّثَنَا قُتَيۡبَةُ بۡنُ سَعِيدٍ: حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ أَبِي وَائِلٍ قَالَ: قَالَ عَبۡدُ اللهِ بۡنُ مَسۡعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللهِ ﷺ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، كَيۡفَ تَقُولُ فِي رَجُلٍ أَحَبَّ قَوۡمًا، وَلَمۡ يَلۡحَقۡ بِهِمۡ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (الۡمَرۡءُ مَعَ مَنۡ أَحَبَّ). تَابَعَهُ جَرِيرُ بۡنُ حَازِمٍ، وَسُلَيۡمَانُ بۡنُ قَرۡمٍ، وَأَبُو عَوَانَةَ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ أَبِي وَائِلٍ عَنۡ عَبۡدِ اللهِ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ. [طرفه في: ٦١٦٨].

6169. Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami: Jarir menceritakan kepada kami dari Al-A’masy, dari Abu Wa`il. Beliau berkata: ‘Abdullah bin Mas’ud—radhiyallahu ‘anhu—berkata:

Seorang pria mendatangi Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—seraya berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda tentang seseorang yang mencintai suatu kaum namun tidak bisa menyusul mereka?”

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Seseorang akan bersama orang yang ia cintai.”

Jarir bin Hazim, Sulaiman bin Qarm, dan Abu ‘Awanah mengiringi Jarir dari Al-A’masy, dari Abu Wa`il, dari ‘Abdullah, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Musnad Ahmad hadis nomor 11636

١١٦٣٦ (١١٦١٣) - حَدَّثَنَا عَفَّانُ، حَدَّثَنَا وُهَيۡبٌ، حَدَّثَنَا سُلَيۡمَانُ الۡأَسۡوَدُ، عَنۡ أَبِي الۡمُتَوَكِّلِ، عَنۡ أَبِي سَعِيدٍ، أَنَّ رَجُلًا جَاءَ وَقَدۡ صَلَّى النَّبِيُّ ﷺ: فَقَالَ: أَلَا رَجُلٌ يَتَصَدَّقُ عَلَى هٰذَا فَيُصَلِّيَ مَعَهُ. [راجع: ١١٠٣٢].

11636. (11613). ‘Affan telah menceritakan kepada kami: Wuhaib menceritakan kepada kami: Sulaiman Al-Aswad menceritakan kepada kami dari Abu Al-Mutawakkil, dari Abu Sa’id: Seorang pria datang ketika Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—sudah selesai salat, lalu Nabi berkata, “Adakah seorang pria yang mau bersedekah kepada orang ini dengan salat bersamanya?”

Sunan Abu Dawud hadis nomor 574

٥٦ - بَابٌ فِي الۡجَمۡعِ فِي الۡمَسۡجِدِ مَرَّتَيۡنِ
56. Bab tentang Pelaksanaan Salat Berjemaah Dua Kali di dalam Masjid


٥٧٤ - (صحيح) حَدَّثَنَا مُوسَى بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ، ثَنا وُهَيۡبٌ، عَنۡ سُلَيۡمَانَ الۡأَسۡوَدِ، عَنۡ أَبِي الۡمُتَوَكِّلِ، عَنۡ أَبِي سَعِيدٍ الۡخُدۡرِيِّ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ أَبۡصَرَ رَجُلًا يُصَلِّي وَحۡدَهُ فَقَالَ: (أَلَا رَجُلٌ يَتَصَدَّقُ عَلَى هٰذَا فَيُصَلِّيَ مَعَهُ).

574. [Sahih] Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami: Wuhaib menceritakan kepada kami dari Sulaiman Al-Aswad, dari Abu Al-Mutawakkil, dari Abu Sa’id Al-Khudri: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—melihat seorang pria salat sendirian lalu beliau berkata, “Adakah seorang lelaki yang mau bersedekah kepada orang ini dengan salat bersamanya?”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6167

٦١٦٧ - حَدَّثَنَا عَمۡرُو بۡنُ عَاصِمٍ: حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، عَنۡ قَتَادَةَ، عَنۡ أَنَسٍ: أَنَّ رَجُلًا مِنۡ أَهۡلِ الۡبَادِيَةِ أَتَى النَّبِيَّ ﷺ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَتَى السَّاعَةُ قَائِمَةٌ؟ قَالَ: (وَيۡلَكَ، وَمَا أَعۡدَدۡتَ لَهَا؟). قَالَ: مَا أَعۡدَدۡتُ لَهَا إِلَّا أَنِّي أُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ، قَالَ: (إِنَّكَ مَعَ مَنۡ أَحۡبَبۡتَ). فَقُلۡنَا: وَنَحۡنُ كَذٰلِكَ؟ قَالَ: (نَعَمۡ). فَفَرِحۡنَا يَوۡمَئِذٍ فَرَحًا شَدِيدًا، فَمَرَّ غُلَامٌ لِلۡمُغِيرَةِ وَكَانَ مِنۡ أَقۡرَانِي، فَقَالَ: (إِنۡ أُخِّرَ هٰذَا، فَلَنۡ يُدۡرِكَهُ الۡهَرَمُ، حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ). وَاخۡتَصَرَهُ شُعۡبَةُ، عَنۡ قَتَادَةَ: سَمِعۡتُ أَنَسًا، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ. [طرفه في: ٣٦٨٨].

6167. ‘Amr bin ‘Ashim telah menceritakan kepada kami: Hammam menceritakan kepada kami dari Qatadah, dari Anas:

Seorang lelaki badui mendatangi Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—seraya bertanya, “Wahai Rasulullah, kapan hari kiamat terjadi?”

Nabi bertanya, “Kasihan engkau. Apa yang sudah engkau siapkan untuknya?”

Dia menjawab, “Aku tidak menyiapkan untuknya kecuali kecintaanku kepada Allah dan Rasul-Nya.”

Nabi berkata, “Sesungguhnya engkau akan bersama orang yang engkau cintai.”

Kami bertanya, “Apa kami juga bisa seperti itu?”

Nabi menjawab, “Iya.”

Di hari itu kami sangat berbahagia. Lalu seorang budak milik Al-Mughirah yang sebaya denganku lewat, lalu Nabi berkata, “Jika dia diakhirkan (umurnya), niscaya masa tua tidak akan mendapatinya hingga hari kiamat terjadi.”

Syu’bah meringkas hadis ini dari Qatadah: Aku mendengar Anas dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6165

٦١٦٥ - حَدَّثَنَا سُلَيۡمَانُ بۡنُ عَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ: حَدَّثَنَا الۡوَلِيدُ: حَدَّثَنَا أَبُو عَمۡرٍو الۡأَوۡزَاعِيُّ قَالَ: حَدَّثَنِي ابۡنُ شِهَابٍ الزُّهۡرِيُّ، عَنۡ عَطَاءِ بۡنِ يَزِيدَ اللَّيۡثِيِّ، عَنۡ أَبِي سَعِيدٍ الۡخُدۡرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: أَنَّ أَعۡرَابِيًّا قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَخۡبِرۡنِي عَنِ الۡهِجۡرَةِ، فَقَالَ: (وَيۡحَكَ، إِنَّ شَأۡنَ الۡهِجۡرَةِ شَدِيدٌ، فَهَلۡ لَكَ مِنۡ إِبِلٍ؟). قَالَ: نَعَمۡ، قَالَ: (فَهَلۡ تُؤَدِّي صَدَقَتَهَا؟). قَالَ: نَعَمۡ، قَالَ: (فَاعۡمَلۡ مِنۡ وَرَاءِ الۡبِحَارِ، فَإِنَّ اللهَ لَنۡ يَتِرَكَ مِنۡ عَمَلِكَ شَيۡئًا). [طرفه في: ١٤٥٢].

6165. Sulaiman bin ‘Abdurrahman telah menceritakan kepada kami: Al-Walid menceritakan kepada kami: Abu ‘Amr Al-Auza’i menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Ibnu Syihab Az-Zuhri menceritakan kepadaku dari ‘Atha` bin Yazid Al-Laitsi, dari Abu Sa’id Al-Khudri—radhiyallahu ‘anhu—:

Seorang badui Arab berkata, “Wahai Rasulullah, kabarkan kepadaku tentang hijrah.”

Rasulullah berkata, “Kasihan engkau. Sesungguhnya urusan hijrah amat berat. Apakah engkau memiliki unta?”

Dia menjawab, “Punya.”

Rasulullah bertanya, “Apa sudah engkau tunaikan zakatnya?”

Dia menjawab, “Sudah.”

Rasulullah bersabda, “Beramallah di seberang lautan! Sesungguhnya Allah tidak mengurangi sedikit pun pahala amalanmu.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6161, 6162, dan 6163

٦١٦١ - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ: حَدَّثَنَا حَمَّادٌ، عَنۡ ثَابِتٍ الۡبُنَانِيِّ، عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ. وَأَيُّوبُ، عَنۡ أَبِي قِلَابَةَ، عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ فِي سَفَرٍ، وَكَانَ مَعَهُ غُلَامٌ لَهُ أَسۡوَدُ، يُقَالُ لَهُ أَنۡجَشَةُ، يَحۡدُو، فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (وَيۡحَكَ يَا أَنۡجَشَةُ، رُوَيۡدَكَ بِالۡقَوَارِيرِ). [طرفه في: ٦١٤٩].

6161. Musaddad telah menceritakan kepada kami: Hammad menceritakan kepada kami dari Tsabit Al-Bunani, dari Anas bin Malik. Ayyub menceritakan kepada kami dari Abu Qilabah, dari Anas bin Malik. Beliau mengatakan:

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—pernah melakukan suatu perjalanan. Ada seorang budak berkulit hitam bersama beliau bernama Anjasyah. Dia sedang bernyanyi menggiring unta, lalu Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berkata, “Waiḥak wahai Anjasyah, pelanlah membawa kaca-kaca.”

٦١٦٢ - حَدَّثَنَا مُوسَى بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ: حَدَّثَنَا وُهَيۡبٌ، عَنۡ خَالِدٍ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ بۡنِ أَبِي بَكۡرَةَ، عَنۡ أَبِيهِ قَالَ: أَثۡنَى رَجُلٌ عَلَى رَجُلٍ عِنۡدَ النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَ: (وَيۡلَكَ قَطَعۡتَ عُنُقَ أَخِيكَ - ثَلَاثًا - مَنۡ كَانَ مِنۡكُمۡ مَادِحًا لَا مَحَالَةَ فَلۡيَقُلۡ: أَحۡسِبُ فُلَانًا، وَاللهُ حَسِيبُهُ، وَلَا أُزَكِّي عَلَى اللهِ أَحَدًا، إِنۡ كَانَ يَعۡلَمُ). [طرفه في: ٢٦٦٢].

6162. Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami: Wuhaib menceritakan kepada kami dari Khalid, dari ‘Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari ayahnya. Beliau berkata:

Seorang pria memuji pria lain di dekat Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, lalu beliau berkata, “Celaka! Engkau telah memenggal leher saudaramu—sebanyak tiga kali—. Siapa saja di antara kalian yang mesti memuji, jika dia memang mengetahui keadaannya, hendaknya mengucapkan: Menurutku Polan demikian dan Allah lah yang akan menghisabnya. Aku tidak memastikan pujian kepada seorang pun.”

٦١٦٣ - حَدَّثَنِي عَبۡدُ الرَّحۡمٰنِ بۡنُ إِبۡرَاهِيمَ: حَدَّثَنَا الۡوَلِيدُ، عَنِ الۡأَوۡزَاعِيِّ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ، عَنۡ أَبِي سَلَمَةَ وَالضَّحَّاكِ، عَنۡ أَبِي سَعِيدٍ الۡخُدۡرِيِّ قَالَ: بَيۡنَا النَّبِيُّ ﷺ يَقۡسِمُ ذَاتَ يَوۡمٍ قِسۡمًا، فَقَالَ ذُو الۡخُوَيۡصِرَةِ، رَجُلٌ مِنۡ بَنِي تَمِيمٍ: يَا رَسُولَ اللهِ اعۡدِلۡ، قَالَ: (وَيۡلَكَ، مَنۡ يَعۡدِلُ إِذَا لَمۡ أَعۡدِلۡ؟)، فَقَالَ عُمَرُ: ائۡذَنۡ لِي فَلِأَضۡرِبۡ عُنُقَهُ، قَالَ: (لَا، إِنَّ لَهُ أَصۡحَابًا يَحۡقِرُ أَحَدُكُمۡ صَلَاتَهُ مَعَ صَلَاتِهِمۡ، وَصِيَامَهُ مَعَ صِيَامِهِمۡ، يَمۡرُقُونَ مِنَ الدِّينِ، كَمُرُوقِ السَّهۡمِ مِنَ الرَّمِيَّةِ، يُنۡظَرُ إِلَى نَصۡلِهِ فَلَا يُوجَدُ فِيهِ شَيۡءٌ، ثُمَّ يُنۡظَرُ إِلَى رِصَافِهِ فَلَا يُوجَدُ فِيهِ شَيۡءٌ، ثُمَّ يُنۡظَرُ إِلَى نَضِيِّهِ فَلَا يُوجَدُ فِيهِ شَيۡءٌ، ثُمَّ يُنۡظَرُ إِلَى قُذَذِهِ فَلَا يُوجَدُ فِيهِ شَيۡءٌ، سَبَقَ الۡفَرۡثَ وَالدَّمَ، يَخۡرُجُونَ عَلَى حِينِ فُرۡقَةٍ مِنَ النَّاسِ، آيَتُهُمۡ رَجُلٌ إِحۡدَى يَدَيۡهِ مِثۡلُ ثَدۡىِ الۡمَرۡأَةِ، أَوۡ مِثۡلُ الۡبَضۡعَةِ تَدَرۡدَرُ). قَالَ أَبُو سَعِيدٍ: أَشۡهَدُ لَسَمِعۡتُهُ مِنَ النَّبِيِّ ﷺ، وَأَشۡهَدُ أَنِّي كُنۡتُ مَعَ عَلِيٍّ حِينَ قَاتَلَهُمۡ، فَالۡتُمِسَ فِي الۡقَتۡلَى فَأُتِيَ بِهِ عَلَى النَّعۡتِ الَّذِي نَعَتَ النَّبِيُّ ﷺ. [طرفه في: ٣٣٤٤].

6163. ‘Abdurrahman bin Ibrahim telah menceritakan kepadaku: Al-Walid menceritakan kepada kami dari Al-Auza’i, dari Az-Zuhri, dari Abu Salamah dan Adh-Dhahhak, dari Abu Sa’id Al-Khudri. Beliau berkata:

Suatu hari, Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—membagi ganimah, lalu Dzu Al-Khuwaishirah seorang pria bani Tamim berkata, “Wahai Rasulullah, berbuat adillah!”

Nabi bersabda, “Celaka engkau. Siapa yang bisa adil jika aku tidak adil?”

‘Umar berkata, “Izinkan aku memenggal lehernya.”

Nabi berkata, “Jangan! Sesungguhnya dia memiliki teman-teman yang salah seorang kalian menganggap kecil salatnya dibanding salat mereka, puasanya dibanding puasa mereka. Mereka keluar dari agama ini seperti keluarnya anak panah dari sasarannya. Dilihat pada ujung panahnya, tidak didapati bekas apapun. Kemudian dilihat pada sambungan ujung panahnya, namun tidak didapati bekas apapun. Kemudian dilihat pada batang panah, juga tidak didapati bekas apapun. Kemudian dilihat pada bulu ekor panahnya, tidak didapati bekas apapun. Padahal anak panah itu telah melewati sisa makanan dan darah sasarannya. Mereka menampakkan diri ketika terjadi perpecahan di antara orang-orang. Tanda-tanda mereka adanya seorang lelaki yang salah satu pangkal lengannya seperti payudara wanita atau seperti sepotong daging yang bergerak-gerak naik turun.”

Abu Sa’id mengatakan: Aku bersaksi bahwa aku mendengar ini dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dan aku bersaksi bahwa aku bersama ‘Ali ketika memerangi mereka. Orang yang digambarkan oleh Nabi itu dicari, lalu didatangkan sesuai sifat yang disifatkan oleh Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6156

٩٣ - باب قَوۡلِ النَّبِيِّ ﷺ: (تَرِبَتۡ يَمِينُكَ)، وَ: (عَقۡرَى حَلۡقَى)
93. Bab Sabda Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, “Taribat yaminuk” dan “‘Aqra wa halqa


٦١٥٦ - حَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ بُكَيۡرٍ: حَدَّثَنَا اللَّيۡثُ، عَنۡ عُقَيۡلٍ، عَنِ ابۡنِ شِهَابٍ، عَنۡ عُرۡوَةَ، عَنۡ عَائِشَةَ قَالَتۡ: إِنَّ أَفۡلَحَ أَخَا أَبِي الۡقُعَيۡسِ اسۡتَأۡذَنَ عَلَيَّ بَعۡدَ مَا نَزَلَ الۡحِجَابُ، فَقُلۡتُ: وَاللهِ لَا آذَنُ لَهُ حَتَّى أَسۡتَأۡذِنَ رَسُولَ اللهِ ﷺ، فَإِنَّ أَخَا أَبِي الۡقُعَيۡسِ لَيۡسَ هُوَ أَرۡضَعَنِي وَلَكِنۡ أَرۡضَعَتۡنِي امۡرَأَةُ أَبِي الۡقُعَيۡسِ، فَدَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللهِ ﷺ فَقُلۡتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ الرَّجُلَ لَيۡسَ هُوَ أَرۡضَعَنِي، وَلَكِنۡ أَرۡضَعَتۡنِي امۡرَأَتُهُ؟ قَالَ: (ائۡذَنِي لَهُ فَإِنَّهُ عَمُّكِ تَرِبَتۡ يَمِينُكِ). قَالَ عُرۡوَةُ: فَبِذٰلِكَ كَانَتۡ عَائِشَةُ تَقُولُ: حَرِّمُوا مِنَ الرَّضَاعَةِ، مَا يَحۡرُمُ مِنَ النَّسَبِ. [طرفه في: ٢٦٤٤].

6156. Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami: Al-Laits menceritakan kepada kami dari ‘Uqail, dari Ibnu Syihab, dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah. Beliau mengatakan:

Sesungguhnya Aflah saudara laki-laki Abu Al-Qu‘ais meminta izin menemuiku setelah ayat hijab turun. Aku berkata, “Demi Allah, aku tidak mengizinkannya sampai aku meminta izin kepada Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—karena bukan saudara laki-laki Abu Al-Qu‘ais yang menyusuiku, tetapi istri Abu Al-Qu‘ais yang menyusuiku.”

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—masuk ke tempatku lalu aku berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya bukan pria itu yang menyusuiku akan tetapi istri Abu Al-Qu‘ais yang menyusuiku.”

Rasulullah berkata, “Izinkan dia karena dia adalah pamanmu. Taribat yaminuk.”

‘Urwah berkata: Karena itu, dahulu ‘Aisyah mengatakan: Jadikan kerabat ibu susu sebagai mahram sebagaimana kerabat yang menjadi mahram karena hubungan nasab.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6154 dan 6155

٩٢ - بَابُ مَا يُكۡرَهُ أَنۡ يَكُونَ الۡغَالِبُ عَلَى الۡإِنۡسَانِ الشِّعۡرُ حَتَّى يَصُدَّهُ عَنۡ ذِكۡرِ اللهِ وَالۡعِلۡمِ وَالۡقُرۡآنِ
92. Bab Dibencinya Seseorang Terlalu Banyak Disibukkan dengan Syair sampai Menghalanginya dari Zikrullah, Ilmu, dan Al-Qur’an


٦١٥٤ - حَدَّثَنَا عُبَيۡدُ اللهِ بۡنُ مُوسَى: أَخۡبَرَنَا حَنۡظَلَةُ، عَنۡ سَالِمٍ، عَنِ ابۡنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (لَأَنۡ يَمۡتَلِىءَ جَوۡفُ أَحَدِكُمۡ قَيۡحًا خَيۡرٌ لَهُ مِنۡ أَنۡ يَمۡتَلِىءَ شِعۡرًا).

6154. ‘Ubaidullah bin Musa telah menceritakan kepada kami: Hanzhalah mengabarkan kepada kami dari Salim, dari Ibnu ‘Umar—radhiyallahu ‘anhuma—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau berkata, “Sungguh hati salah seorang dari kalian dipenuhi dengan nanah lebih baik daripada dipenuhi dengan syair.”

٦١٥٥ - حَدَّثَنَا عُمَرُ بۡنُ حَفۡصٍ: حَدَّثَنَا أَبِي: حَدَّثَنَا الۡأَعۡمَشُ قَالَ: سَمِعۡتُ أَبَا صَالِحٍ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (لَأَنۡ يَمۡتَلِىءَ جَوۡفُ رَجُلٍ قَيۡحًا حَتَّى يَرِيَهُ خَيۡرٌ مِنۡ أَنۡ يَمۡتَلِىءَ شِعۡرًا).

6155. ‘Umar bin Hafsh telah menceritakan kepada kami: Ayahku menceritakan kepada kami: Al-A’masy menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Aku mendengar Abu Shalih dari Abu Hurairah—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Sungguh hati salah seorang dari kalian dipenuhi dengan nanah sampai dilumat olehnya lebih baik daripada dipenuhi dengan syair.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6153

٦١٥٣ - حَدَّثَنَا سُلَيۡمَانُ بۡنُ حَرۡبٍ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ، عَنۡ عَدِيِّ بۡنِ ثَابِتٍ، عَنِ الۡبَرَاءِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ لِحَسَّانَ: (اهۡجُهُمۡ - أَوۡ قَالَ: هَاجِهِمۡ - وَجِبۡرِيلُ مَعَكَ). [طرفه في: ٣٢١٣].

6153. Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami dari ‘Adi bin Tsabit, dari Al-Bara`—radhiyallahu ‘anhu—: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berkata kepada Hassan, “Lantunkan satire untuk mereka dan Jibril bersamamu.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6150 dan 6151

٩١ - بَابُ هِجَاءِ الۡمُشۡرِكِينَ
91. Bab Satire untuk Orang-Orang Musyrik


٦١٥٠ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ: حَدَّثَنَا عَبۡدَةُ: أَخۡبَرَنَا هِشَامُ بۡنُ عُرۡوَةَ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتِ: اسۡتَأۡذَنَ حَسَّانُ بۡنُ ثَابِتٍ رَسُولَ اللهِ ﷺ فِي هِجَاءِ الۡمُشۡرِكِينَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (فَكَيۡفَ بِنَسَبِي؟) فَقَالَ حَسَّانُ: لَأَسُلَّنَّكَ مِنۡهُمۡ، كَمَا تُسَلُّ الشَّعَرَةُ مِنَ الۡعَجِينِ. وَعَنۡ هِشَامِ بۡنِ عُرۡوَةَ، عَنۡ أَبِيهِ قَالَ: ذَهَبۡتُ أَسُبُّ حَسَّانَ عِنۡدَ عَائِشَةَ، فَقَالَتۡ: لَا تَسُبُّهُ، فَإِنَّهُ كَانَ يُنَافِحُ عَنۡ رَسُولِ اللهِ ﷺ. [طرفه في: ٣٥٣١].

6150. Muhammad telah menceritakan kepada kami: ‘Abdah menceritakan kepada kami: Hisyam bin ‘Urwah mengabarkan kepada kami dari ayahnya, dari ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—. Beliau mengatakan:

Hassan bin Tsabit meminta izin kepada Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—untuk melantunkan syair celaan untuk orang-orang musyrik. Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bertanya, “Lalu bagaimana dengan nasabku?”

Hassan menjawab, “Aku pasti akan jauhkan Anda dari mereka sebagaimana sehelai rambut diloloskan dari adonan.”

Juga dari Hisyam bin ‘Urwah, dari ayahnya. Beliau berkata: Aku pergi untuk mencela Hassan di tempat ‘Aisyah, lalu ‘Aisyah berkata, “Jangan mencelanya karena dia dahulu membela Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—.”

٦١٥١ - حَدَّثَنَا أَصۡبَغُ قَالَ: أَخۡبَرَنِي عَبۡدُ اللهِ بۡنُ وَهۡبٍ قَالَ: أَخۡبَرَنِي يُونُسُ، عَنِ ابۡنِ شِهَابٍ: أَنَّ الۡهَيۡثَمَ بۡنَ أَبِي سِنَانٍ أَخۡبَرَهُ: أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيۡرَةَ فِي قَصَصِهِ، يَذۡكُرُ النَّبِيَّ ﷺ يَقُولُ: (إِنَّ أَخًا لَكُمۡ لَا يَقُولُ الرَّفَثَ). يَعۡنِي بِذَاكَ ابۡنَ رَوَاحَةَ، قَالَ:

فِـيـنَـا رَسُـولُ الـلّٰـهِ يَـتۡـلُـو كِـتَابَهُ إِذَا انۡشَقَّ مَعۡرُوفٌ مِنَ الۡفَجۡرِ سَاطِعُ

أَرَانَـا الۡـهُدَى بَعۡدَ الۡعَمَى فَقُلُوبُنَا بِـــهِ مُــوقِــنَــاتٌ أَنَّ مَــا قَــالَ وَاقِـــعُ

يَـبِـيتُ يُـجَـافِي جَنۡبَهُ عَنۡ فِرَاشِهِ إِذَا اسۡـتَـثۡـقَـلَـتۡ بِالۡكَافِرِينَ الۡمَضَاجِعُ

تَابَعَهُ عُقَيۡلٌ عَنِ الزُّهۡرِيِّ. وَقَالَ الزُّبَيۡدِيُّ: عَنِ الزُّهۡرِيِّ، عَنۡ سَعِيدٍ، وَالۡأَعۡرَجِ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ. [طرفه في: ١١٥٥].

6151. Ashbagh telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: ‘Abdullah bin Wahb mengabarkan kepadaku. Beliau berkata: Yunus mengabarkan kepadaku dari Ibnu Syihab: Al-Haitsam bin Abu Sinan mengabarkan kepadanya: Beliau mendengar Abu Hurairah dalam kisah-kisahnya menyebutkan Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berkata, “Sesungguhnya saudara kalian tidak mengucapkan perkataan kotor.”

Yang beliau maksudkan adalah Ibnu Rawahah. Ibnu Rawahah berkata, “Di tengah-tengah kami ada Rasulullah yang membacakan kitabullah ketika kebaikan merekah dari fajar menyinari. Beliau telah memperlihatkan petunjuk kepada kami setelah kebutaan. Kalbu-kalbu kami pun meyakini bahwa yang beliau ucapkan (dari perkara gaib) akan terjadi. Beliau bermalam dengan menjauhkan lambungnya dari ranjang, ketika orang-orang musyrik merasa berat meninggalkan tempat-tempat tidur mereka.”

‘Uqail mengiringi Yunus dari Az-Zuhri. Az-Zubaidi berkata: Dari Az-Zuhri, dari Sa’id dan Al-A’raj, dari Abu Hurairah.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6213

١١٧ - بَابُ قَوۡلِ الرَّجُلِ لِلشَّيۡءِ، لَيۡسَ بِشَيۡءٍ، وَهُوَ يَنۡوِي أَنَّهُ لَيۡسَ بِحَقٍّ‏‏
117. Bab Ucapan Seseorang tentang Sesuatu, “Tidak ada apa-apanya,” dan Dia Meniatkan Bahwa Sesuatu itu Tidak Benar


٦٢١٣ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ سَلَامٍ: أَخۡبَرَنَا مَخۡلَدُ بۡنُ يَزِيدَ: أَخۡبَرَنَا ابۡنُ جُرَيۡجٍ: قَالَ ابۡنُ شِهَابٍ: أَخۡبَرَنِي يَحۡيَى بۡنُ عُرۡوَةَ: أَنَّهُ سَمِعَ عُرۡوَةَ يَقُولُ: قَالَتۡ عَائِشَةُ: سَأَلَ أُنَاسٌ رَسُولَ اللهِ ﷺ عَنِ الۡكُهَّانِ، فَقَالَ لَهُمۡ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (لَيۡسُوا بِشَيۡءٍ). قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، فَإِنَّهُمۡ يُحَدِّثُونَ أَحۡيَانًا بِالشَّيۡءِ يَكُونُ حَقًّا؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (تِلۡكَ الۡكَلِمَةُ مِنَ الۡحَقِّ، يَخۡطَفُهَا الۡجِنِّيُّ، فَيَقُرُّهَا فِي أُذُنِ وَلِيِّهِ قَرَّ الدَّجَاجَةِ، فَيَخۡلِطُونَ فِيهَا أَكۡثَرَ مِنۡ مِائَةِ كَذۡبَةٍ). [طرفه في: ٣٢١٠].

6213. Muhammad bin Sallam telah menceritakan kepada kami: Makhlad bin Yazid mengabarkan kepada kami: Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami: Ibnu Syihab berkata: Yahya bin ‘Urwah mengabarkan kepadaku: Beliau mendengar ‘Urwah berkata: ‘Aisyah mengatakan:

Orang-orang bertanya kepada Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—tentang dukun-dukun. Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berkata kepada mereka, “Mereka tidak ada apa-apanya.”

Orang-orang berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka kadang-kadang menceritakan sesuatu yang ternyata benar.”

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berkata, “Itu adalah perkataan dari kebenaran yang dicopet oleh jin lalu dia suarakan ke telinga temannya seperti suara kokok ayam betina lalu mereka mencampurinya dengan lebih dari seratus kedustaan.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 3816, 3817, dan 3818

٣٨١٦ - حَدَّثَنَا سَعِيدُ بۡنُ عُفَيۡرٍ: حَدَّثَنَا اللَّيۡثُ قَالَ: كَتَبَ إِلَيَّ هِشَامٌ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: مَا غِرۡتُ عَلَى امۡرَأَةٍ لِلنَّبِيِّ ﷺ مَا غِرۡتُ عَلَى خَدِيجَةَ، هَلَكَتۡ قَبۡلَ أَنۡ يَتَزَوَّجَنِي، لِمَا كُنۡتُ أَسۡمَعُهُ يَذۡكُرُهَا، وَأَمَرَهُ اللهُ أَنۡ يُبَشِّرَهَا بِبَيۡتٍ مِنۡ قَصَبٍ، وَإِنۡ كَانَ لَيَذۡبَحُ الشَّاةَ فَيُهۡدِي فِي خَلَائِلِهَا مِنۡهَا مَا يَسَعُهُنَّ.

[الحديث ٣٨١٦ - أطرافه في ٣٨١٧، ٣٨١٨، ٥٢٢٩، ٦٠٠٤، ٧٤٨٤].

3816. Sa’id bin ‘Ufair telah menceritakan kepada kami: Al-Laits menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Hisyam menulis surat kepadaku dari ayahnya, dari ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—. Beliau mengatakan: Aku tidak cemburu kepada seorang istri Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—seperti cemburuku kepada Khadijah. Padahal beliau sudah meninggal sebelum Nabi menikahiku. Aku cemburu karena aku mendengar beliau menyebut-nyebutnya dan Allah telah memerintahkan Nabi untuk memberi kabar gembira kepada Khadijah dengan sebuah rumah di dalam janah berupa mutiara yang berongga. Jika beliau menyembelih seekor kambing, beliau hadiahkan sebagiannya yang cukup untuk teman-teman dekat Khadijah.

٣٨١٧ - حَدَّثَنَا قُتَيۡبَةُ بۡنُ سَعِيدٍ: حَدَّثَنَا حُمَيۡدُ بۡنُ عَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ، عَنۡ هِشَامِ بۡنِ عُرۡوَةَ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: مَا غِرۡتُ عَلَى امۡرَأَةٍ مَا غِرۡتُ عَلَى خَدِيجَةَ، مِنۡ كَثۡرَةِ ذِكۡرِ رَسُولِ اللهِ ﷺ إِيَّاهَا، قَالَتۡ: وَتَزَوَّجَنِي بَعۡدَهَا بِثَلَاثِ سِنِينَ، وَأَمَرَهُ رَبُّهُ عَزَّ وَجَلَّ، أَوۡ جِبۡرِيلُ عَلَيۡهِ السَّلَامُ، أَنۡ يُبَشِّرَهَا بِبَيۡتٍ فِي الۡجَنَّةِ مِنۡ قَصَبٍ. [طرفه في: ٣٨١٦].

3817. Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami: Humaid bin ‘Abdurrahman menceritakan kepada kami dari Hisyam bin ‘Urwah, dari ayahnya, dari ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—. Beliau mengatakan: Aku tidak cemburu kepada seorang wanita pun seperti cemburuku kepada Khadijah karena aku mendengar Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—sering menyebutnya.

‘Aisyah mengatakan: Padahal Nabi menikahiku tiga tahun sepeninggal Khadijah. Selain itu, Allah—'azza wa jalla—atau Jibril—'alaihis salam—telah memerintahkan Nabi untuk memberi kabar gembira kepada Khadijah dengan sebuah rumah di dalam janah berupa mutiara yang berongga.

٣٨١٨ - حَدَّثَنِي عُمَرُ بۡنُ مُحَمَّدِ بۡنِ حَسَنٍ: حَدَّثَنَا أَبِي: حَدَّثَنَا حَفۡصٌ، عَنۡ هِشَامٍ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: مَا غِرۡتُ عَلَى أَحَدٍ مِنۡ نِسَاءِ النَّبِيِّ ﷺ مَا غِرۡتُ عَلَى خَدِيجَةَ، وَمَا رَأَيۡتُهَا، وَلَكِنۡ كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يُكۡثِرُ ذِكۡرَهَا، وَرُبَّمَا ذَبَحَ الشَّاةَ، ثُمَّ يُقَطِّعُهَا أَعۡضَاءً، ثُمَّ يَبۡعَثُهَا فِي صَدَائِقِ خَدِيجَةَ، فَرُبَّمَا قُلۡتُ لَهُ: كَأَنَّهُ لَمۡ يَكُنۡ فِي الدُّنۡيَا امۡرَأَةٌ إِلَّا خَدِيجَةُ، فَيَقُولُ: (إِنَّهَا كَانَتۡ، وَكَانَتۡ، وَكَانَ لِي مِنۡهَا وَلَدٌ). [طرفه في: ٣٨١٦].

3818. ‘Umar bin Muhammad bin Hasan telah menceritakan kepadaku: Ayahku menceritakan kepada kami: Hafsh menceritakan kepada kami dari Hisyam, dari ayahnya, dari ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—. Beliau mengatakan:

Aku tidak cemburu kepada seorang istri Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—seperti cemburuku kepada Khadijah, padahal aku tidak melihatnya, akan tetapi Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—sering menyebutnya. Terkadang beliau menyembelih seekor kambing, kemudian memotong-motongnya menjadi beberapa bagian, kemudian mengirimkannya kepada teman-teman dekat Khadijah. Kadang aku berkata kepada beliau, “Seperti tidak ada wanita di dunia ini selain Khadijah.”

Lalu beliau berkata, “Dahulu dia begini dan begitu, serta aku mendapatkan keturunan darinya.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6209, 6210, dan 6211

١١٦ - بَابٌ الۡمَعَارِيضُ مَنۡدُوحَةٌ عَنِ الۡكَذِبِ
116. Bab Ungkapan Ambigu Adalah Jalan Keluar dari Kebohongan


وَقَالَ إِسۡحَاقُ: سَمِعۡتُ أَنَسًا: مَاتَ ابۡنٌ لِأَبِي طَلۡحَةَ، فَقَالَ: كَيۡفَ الۡغُلَامُ؟ قَالَتۡ أُمُّ سُلَيۡمٍ: هَدَأَ نَفَسُهُ، وَأَرۡجُو أَنۡ يَكُونَ قَدِ اسۡتَرَاحَ، وَظَنَّ أَنَّهَا صَادِقَةٌ.

Ishaq berkata: Aku mendengar Anas: Putra Abu Thalhah meninggal. Abu Thalhah (yang belum mengetahuinya) bertanya, “Bagaimana anak itu?”

Umu Sulaim menjawab, “Nafasnya tenang dan aku berharap dia sudah beristirahat.” Abu Thalhah mengiranya jujur.

٦٢٠٩ - حَدَّثَنَا آدَمُ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ، عَنۡ ثَابِتٍ الۡبُنَانِيِّ، عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ فِي مَسِيرٍ لَهُ، فَحَدَا الۡحَادِي، فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (ارۡفُقۡ يَا أَنۡجَشَةُ – وَيۡحَكَ – بِالۡقَوَارِيرِ). [طرفه في: ٦١٤٩].

6209. Adam telah menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami dari Tsabit Al-Bunani, dari Anas bin Malik. Beliau mengatakan: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Aduh, kasihan engkau! Lembutlah wahai Anjasyah dengan kaca-kaca!”

٦٢١٠ - حَدَّثَنَا سُلَيۡمَانُ بۡنُ حَرۡبٍ: حَدَّثَنَا حَمَّادٌ، عَنۡ ثَابِتٍ، عَنۡ أَنَسٍ؛ وَأَيُّوبُ، عَنۡ أَبِي قِلَابَةَ، عَنۡ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ كَانَ فِي سَفَرٍ، وَكَانَ غُلَامٌ يَحۡدُو بِهِنَّ يُقَالُ لَهُ أَنۡجَشَةُ، فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (رُوَيۡدَكَ يَا أَنۡجَشَةُ سَوۡقَكَ بِالۡقَوَارِيرِ). قَالَ أَبُو قِلَابَةَ: يَعۡنِي النِّسَاءَ. [طرفه في: ٦١٤٩].

6210. Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami: Hammad menceritakan kepada kami dari Tsabit, dari Anas. Juga Ayyub dari Abu Qilabah, dari Anas—radhiyallahu ‘anhu—:

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—pernah melakukan safar. Saat itu ada seorang budak yang melantunkan ḥuda` (nyanyian penggiring unta) yang mengangkut para wanita. Budak ini bernama Anjasyah. Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berkata, “Pelanlah engkau, wahai Anjasyah, menggiring unta yang membawa kaca-kaca!”

Abu Qilabah berkata: Qawārīr (kaca-kaca) yakni para wanita.

٦٢١١ - حَدَّثَنَا إِسۡحَاقُ: أَخۡبَرَنَا حَبَّانُ: حَدَّثَنَا هَمَّامٌ: حَدَّثَنَا قَتَادَةُ: حَدَّثَنَا أَنَسُ بۡنُ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ لِلنَّبِيِّ ﷺ حَادٍ يُقَالُ لَهُ أَنۡجَشَةُ، وَكَانَ حَسَنَ الصَّوۡتِ، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ ﷺ: (رُوَيۡدَكَ يَا أَنۡجَشَةُ، لَا تَكۡسِرِ الۡقَوَارِيرَ). قَالَ قَتَادَةُ: يَعۡنِي ضَعَفَةَ النِّسَاءِ. [طرفه في: ٦١٤٩].

6211. Ishaq telah menceritakan kepada kami: Habban mengabarkan kepada kami: Hammam menceritakan kepada kami: Qatadah menceritakan kepada kami: Anas bin Malik menceritakan kepada kami. Beliau mengatakan:

Dahulu Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—memiliki orang yang ahli ḥuda` (nyanyian penggiring unta) yang bernama Anjasyah. Dia bersuara indah. Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berkata kepadanya, “Pelanlah wahai Anjasyah! Jangan pecahkan kaca-kaca itu!”

Qatadah berkata: Yang Nabi maksudkan adalah wanita-wanita yang lemah.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6205 dan 6206

١١٤ - بَابُ أَبۡغَضِ الۡأَسۡمَاءِ إِلَى اللهِ
114. Bab Nama yang Paling Allah Murkai


٦٢٠٥ - حَدَّثَنَا أَبُو الۡيَمَانِ: أَخۡبَرَنَا شُعَيۡبٌ: حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ، عَنِ الۡأَعۡرَجِ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (أَخۡنَى الۡأَسۡمَاءِ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ عِنۡدَ اللهِ رَجُلٌ تَسَمَّى مَلِكَ الۡأَمۡلَاكِ). [الحديث ٦٢٠٥ - طرفه في: ٦٢٠٦].

6205. Abu Al-Yaman telah menceritakan kepada kami: Syu’aib mengabarkan kepada kami: Abu Az-Zinad menceritakan kepada kami dari Al-A’raj, dari Abu Hurairah. Beliau mengatakan: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Nama paling rendah pada hari kiamat di sisi Allah adalah seseorang yang dinamai malik al-amlak (raja diraja).”

٦٢٠٦ - حَدَّثَنَا عَلِيُّ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنۡ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الۡأَعۡرَجِ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ - رِوَايَةً – قَالَ: (أَخۡنَعُ اسۡمٍ عِنۡدَ اللهِ). وَقَالَ سُفۡيَانُ غَيۡرَ مَرَّةٍ: (أَخۡنَعُ الۡأَسۡمَاءِ عِنۡدَ اللهِ رَجُلٌ تَسَمَّى بِمَلِكِ الۡأَمۡلَاكِ). قَالَ سُفۡيَانُ: يَقُولُ غَيۡرُهُ: تَفۡسِيرُهُ شَاهَانۡ شَاهۡ. [طرفه في: ٦٢٠٥].

6206. ‘Ali bin ‘Abdullah telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami dari Abu Az-Zinad, dari Al-A’raj, dari Abu Hurairah secara riwayat. Nabi bersabda, “Nama paling hina di sisi Allah...”

Sufyan berkata lebih dari sekali, “Nama paling hina di sisi Allah adalah seseorang yang dinamai malik al-amlak (raja diraja).”

Sufyan berkata: Selain Abu Az-Zinad berkata, “Tafsirnya adalah syahan syah (raja diraja dalam bahasa Persia).”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6203

١١٢ - بَابُ الۡكُنۡيَةِ لِلصَّبِيِّ وَقَبۡلَ أَنۡ يُولَدَ لِلرَّجُلِ
112. Bab Kunyah untuk Anak Kecil dan Janin Laki-Laki sebelum Dilahirkan


٦٢٠٣ - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡوَارِثِ، عَنۡ أَبِي التَّيَّاحِ، عَنۡ أَنَسٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ أَحۡسَنَ النَّاسِ خُلُقًا، وَكَانَ لِي أَخٌ يُقَالُ لَهُ أَبُو عُمَيۡرٍ – قَالَ: أَحۡسِبُهُ – فَطِيمٌ، وَكَانَ إِذَا جَاءَ قَالَ: (يَا أَبَا عُمَيۡرٍ، مَا فَعَلَ النُّغَيۡرُ). نُغَرٌ كَانَ يَلۡعَبُ بِهِ، فَرُبَّمَا حَضَرَ الصَّلَاةَ وَهُوَ فِي بَيۡتِنَا، فَيَأۡمُرُ بِالۡبِسَاطِ الَّذِي تَحۡتَهُ فَيُكۡنَسُ وَيُنۡضَحُ، ثُمَّ يَقُومُ وَنَقُومُ خَلۡفَهُ فَيُصَلِّي بِنَا. [طرفه في: ٦١٢٩].

6203. Musaddad telah menceritakan kepada: ‘Abdul Warits menceritakan kepada kami dari Abu At-Tayyah, dari Anas. Beliau berkata:

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—adalah orang yang paling baik akhlaknya. Waktu itu aku memiliki seorang saudara yang dipanggil dengan nama Abu ‘Umair—Perawi berkata: Aku mengiranya—yang telah disapih. Apabila Nabi datang, beliau berkata, “Wahai Abu ‘Umair, apa yang burung kenari kecil itu telah lakukan?” Yaitu burung kenari yang biasa dia mainkan.

Terkadang waktu salat masuk dalam keadaan beliau masih di rumah kami. Beliau memerintahkan agar hamparan yang berada di bawah beliau disapu dan diperciki. Kemudian beliau berdiri dan kami berdiri di belakang beliau lalu beliau salat mengimami kami.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 3735

٣٧٣٥ - حَدَّثَنَا مُوسَى بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ: حَدَّثَنَا مُعۡتَمِرٌ قَالَ: سَمِعۡتُ أَبِي: حَدَّثَنَا أَبُو عُثۡمَانَ، عَنۡ أُسَامَةَ بۡنِ زَيۡدٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا: حَدَّثَ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ: أَنَّهُ كَانَ يَأۡخُذُهُ وَالۡحَسَنَ، فَيَقُولُ: (اللّٰهُمَّ أَحِبَّهُمَا، فَإِنِّي أُحِبُّهُمَا). [الحديث ٣٧٣٥ - طرفاه في: ٣٧٤٧، ٦٠٠٣].

3735. Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami: Mu’tamir menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Aku mendengar ayahku: Abu ‘Utsman menceritakan kepada kami dari Usamah bin Zaid—radhiyallahu ‘anhuma—. Beliau menceritakan dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—: Nabi pernah memeganginya dan Al-Hasan lalu berkata, “Ya Allah, cintailah keduanya. Sesungguhnya aku mencintai mereka berdua.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 4477

٣ - بَابٌ قَوۡلُهُ تَعَالَى: ﴿فَلَا تَجۡعَلُوا لِلهِ أَنۡدَادًا وَأَنۡتُمۡ تَعۡلَمُونَ﴾ ۝٢٢
3. Bab Firman Allah taala, “Janganlah kalian menjadikan tandingan-tandingan untuk Allah padahal kalian mengetahui!” (QS Al-Baqarah: 22)


٤٤٧٧ - حَدَّثَنِي عُثۡمَانُ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ: حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنۡ مَنۡصُورٍ، عَنۡ أَبِي وَائِلٍ، عَنۡ عَمۡرِو بۡنِ شُرَحۡبِيلَ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ قَالَ: سَأَلۡتُ النَّبِيَّ ﷺ: أَيُّ الذَّنۡبِ أَعۡظَمُ عِنۡدَ اللهِ؟ قَالَ: (أَنۡ تَجۡعَلَ لِلهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ). قُلۡتُ: إِنَّ ذٰلِكَ لَعَظِيمٌ، قُلۡتُ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: (وَأَنۡ تَقۡتُلَ وَلَدَكَ تَخَافُ أَنۡ يَطۡعَمَ مَعَكَ). قُلۡتُ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: (أَنۡ تُزَانِيَ حَلِيلَةَ جَارِكَ). [الحديث ٤٤٧٧ - أطرافه في: ٤٧٦١، ٦٠٠١، ٦٨١١، ٦٨٦١، ٧٥٢٠، ٧٥٣٢].

4477. ‘Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepadaku: Jarir menceritakan kepada kami dari Manshur, dari Abu Wa`il, dari ‘Amr bin Syurahbil, dari ‘Abdullah. Beliau berkata:
Aku bertanya kepada Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, “Dosa apa yang paling besar di sisi Allah?”

Nabi menjawab, “Engkau membuat tandingan untuk Allah padahal Allah lah yang menciptakanmu.”

Aku berkata, “Itu sungguh besar.” Aku kembali bertanya, “Lalu apa?”

Nabi menjawab, “Engkau membunuh anakmu karena takut dia akan makan bersamamu.”

Aku bertanya, “Kemudian apa?”

Nabi menjawab, “Engkau berzina dengan istri tetanggamu.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 6469

١٩ - بَابُ الرَّجَاءِ مَعَ الۡخَوۡفِ
19. Bab Rasa Harap bersama Rasa Cemas


وَقَالَ سُفۡيَانُ: مَا فِي الۡقُرۡآنِ آيَةٌ أَشَدُّ عَلَيَّ مِنۡ: ﴿لَسۡتُمۡ عَلَى شَيۡءٍ حَتَّى تُقِيمُوا التَّوۡرَاةَ وَالۡإِنۡجِيلَ وَمَا أُنۡزِلَ إِلَيۡكُمۡ مِنۡ رَبِّكُمۡ﴾ [المائدة: ٦٨].

Sufyan berkata: Tidak ada ayat di dalam Al-Qur’an yang lebih berat bagiku daripada ayat, “Kalian tidak berada di atas agama sampai kalian menegakkan ajaran Taurat, Injil, dan Al-Qur’an yang diturunkan kepada kalian dari Tuhan kalian.” (QS Al-Maidah: 68).

٦٤٦٩ - حَدَّثَنَا قُتَيۡبَةُ بۡنُ سَعِيدٍ: حَدَّثَنَا يَعۡقُوبُ بۡنُ عَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ، عَنۡ عَمۡرِو بۡنِ أَبِي عَمۡرٍو، عَنۡ سَعِيدِ بۡنِ أَبِي سَعِيدٍ الۡمَقۡبُرِيِّ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: سَمِعۡتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ: (إِنَّ اللهَ خَلَقَ الرَّحۡمَةَ يَوۡمَ خَلَقَهَا مِائَةَ رَحۡمَةٍ، فَأَمۡسَكَ عِنۡدَهُ تِسۡعًا وَتِسۡعِينَ رَحۡمَةً، وَأَرۡسَلَ فِي خَلۡقِهِ كُلِّهِمۡ رَحۡمَةً وَاحِدَةً، فَلَوۡ يَعۡلَمُ الۡكَافِرُ بِكُلِّ الَّذِي عِنۡدَ اللهِ مِنَ الرَّحۡمَةِ، لَمۡ يَيۡأَسۡ مِنَ الۡجَنَّةِ، وَلَوۡ يَعۡلَمُ الۡمُؤۡمِنُ بِكُلِّ الَّذِي عِنۡدَ اللهِ مِنَ الۡعَذَابِ، لَمۡ يَأۡمَنۡ مِنَ النَّارِ). [طرفه في: ٦٠٠٠].

6469. Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami: Ya’qub bin ‘Abdurrahman menceritakan kepada kami dari ‘Amr bin Abu ‘Amr, dari Sa’id bin Abu Sa’id Al-Maqburi, dari Abu Hurairah—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan:

Aku mendengar Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Sesungguhnya Allah menciptakan rahmat di hari penciptaannya sejumlah seratus bagian. Dia menahan sembilan puluh sembilan rahmat di sisi-Nya dan mengirimkan satu rahmat untuk seluruh makhluk-Nya. Andaikan seorang kafir mengetahui seluruh rahmat yang berada di sisi Allah, tentu dia tidak akan putus harapan dari janah. Andaikan seorang mukmin mengetahui seluruh azab yang berada di sisi Allah, tentu dia tidak akan merasa aman dari neraka.”